Author POV.
5 hari berlalu....
Keadaan Lisa masih sama,tidak menunjukkan perkembangan sama sekali. Sudah 5 hari Baekhyun tidak ada disisinya.
Kemana Baekhyun?
Pemuda psycho dikurung di kamarnya oleh Suho,Chan,Kai dan Sehun.
Kenapa?
Karena jika tidak,siapapun yang lewat di depan Baekhyun bisa mati terbunuh oleh pemuda itu. Sebelum Lisa sadar dan menemui Baekhyun, maka Baekhyun tidak akan sadar dan kembali normal,iblis akan selalu merasukinya selama Lisa tertidur diatas ranjang rumah sakit.
"Lisa....kumohon bangunlah,kami merindukanmu,Baek membutuhkanmu,kumohon Lis, bangunlah" Jennie memegang tangan Lisa dan mengusapnya lembut, sungguh dia sangat merindukan sahabatnya ini.
"Jen,sudah dulu. Ayo kita makan ke kantin sebentar" Ujar Rosè yang bangkit dari duduknya dan menatap sendu kearah Lisa.
"Tidak Ros,aku ingin menemani Lisa saja" Balas Jennie,masih tetap mengusap lembut tangan Lisa.
"Ayolah Jen,kau juga harus makan, jika tidak kau akan sakit,lalu siapa yang akan menjaga Lisa?" Ucapan Rosè kali ini berhasil membuat Jennie memutuskan untuk pergi makan bersamanya.
¤¤¤
"Eungh...."
Lisa mulai menggerakkan tangannya dan matanya yang perlahan terbuka.
Yang pertama dia lihat hanyalah langit-langit sebuah ruangan dengan bau obat menyengat dan didominasi warna putih."Baek---akhh!"
Lisa memegangi perutnya yang masih terluka,rasanya sungguh menyakitkan.
Kriett...
"LISA!"
Jennie dan Rosè yang baru saja datang dari kantin langsung kaget dengan pemandangan yang mereka lihat, Lisa yang memegang perutnya kesakitan.
Kedua sahabat Lisa itu segera menghampiri Lisa dan membantu gadis itu. Rosè memencet tombol untuk memanggil dokter dan suster.
Tidak lama,dokter dan suster datang lalu memeriksa Lisa,melepas masker oksigen yang dipakainya.
"Bagaimana dok? Keadaan Lisa sudah membaik?" Tanya Jennie kepada dokter yang baru saja selesai memeriksa Lisa.
"Entah keajaiban atau bukan, keadaan nona Lalisa membaik,bahkan sangat. Nona Lalisa juga sudah bisa berobat jalan" Jawab dokter membuat Jennie dan Rosè tersenyum senang.
"Ah syukurlah,kalau begitu terimakasih dokter" Ujar Rosè. Dokter hanya mengangguk dan pamit kembali ke ruangannya.
Jennie dan Rosè masuk kedalam ruangan Lisa,ternyata Jisoo sudah datang. Sahabat tertua mereka itu baru kembali dari rumah neneknya di Busan.
"Bagaimana?" Tanya Jisoo penasaran.
"Lisa sudah boleh berobat jalan" Jawab Rosè membuat senyum Jisoo dan Lisa mengembang.
"Ah iya,dimana Baekhyun?" Pertanyaan tiba-tiba dari Lisa membuat ketiga sahabatnya membeku. Mereka bingung harus menjawab apa.
"Kenapa? Dimana Baek?" Tanya Lisa ulang,bingung dan khawatir karena sahabatnya tidak menjawab.
"B-baekhyun......"
"Kambuh."
Ucapan gagap Jisoo dan sambungan Jennie membuat Lisa membelalakkan matanya terkejut.
"Maksud kalian?" Tanyanya bingung.
Jennie pun menceritakan awal kejadian hingga Baekhyun yang dikurung dalam kamarnya,di mansion tempat Baekhyun tinggal bersama Lisa.
Lisa bangun dari tidurnya setelah Jennie selesai berbicara. Rosè segera menghalangi Lisa untuk bangun.
"Aku ingin menemui Baek, kumohon Oje,Jennie,Jisoo" Permohonan Lisa dengan keadaan seperti ini membuat ketiga sahabatnya tidak mampu membantah.
"Baiklah,tapi biar aku mengurus administrasi dulu,baru kita ke mansion Baek" Lisa mengangguk mendengar penuturan Jisoo.
▪▪▪▪▪▪▪
"Berhati-hatilah Lis,aku tidak ingin kau terluka lagi" Ucap Jisoo yang diangguki oleh Rosè dan Jennie. Ada juga Chan,Kai,Suho dan Sehun yang berada di ruang tamu mansion Baekhyun.
Lisa hanya tersenyum lemah karena keadaannya yang masih sakit dan berjalan dengan pelan menaiki tangga,menuju kamarnya dan Baekhyun.
Lisa berjalan dengan lemah,sembari memegang luka di perutnya yang terasa lebih sakit saat dia berjalan.
Tapi akhirnya,dia sampai di depan kamar,lalu perlahan mengambil kunci di sakunya,kunci kamar yang tadi Kai berikan kepadanya.
Cklek....
Pintu itu sudah tidak terkunci lagi karena Lisa membukanya,Lisa memasukkan kembali kunci itu.
Lalu dengan perlahan dia membuka pintu kamar. Dengan takut dan rasa sakit di lukanya,Lisa masuk,masih memegangi luka di perutnya. Setelah masuk,dia menutup pintunya kembali.
Keadaan kamar itu sangat kacau dalam kegelapan. Semua kaca jendela tertutup,begitu juga dengan semua gorden yang ada. Banyak pecahan kaca dimana-mana,kasur yang sprei nya sudah acak-acakan. Selimut tergeletak di bawah,bantal sofa dimana-mana. Sangat kacau.
Sudah bisa ditebak,Baekhyun pasti mengamuk.
Setelah beberapa lama meneliti kamar itu,Lisa menemukan Baekhyun di pojok kamar,bersender pada tembok dan menunduk sangat dalam.
Rambut yang acak-acakan, kemeja yang sudah kusut serta celana jeansnya.
Lisa berjalan mendekati Baekhyun.
"Jangan ganggu aku Chan,pergilah" Ujar Baekhyun dingin,masih menundukkan kepalanya.
"Baekkie...." Lirih Lisa.
Baekhyun membulatkan matanya, lalu mendongak memastikan jika telinganya tidak salah dengar.
"LALICE?!"
Baekhyun segera berdiri dan merengkuh tubuh lemah Lisa.
"Akhh.." Rintih Lisa kesakitan.
Baekhyun mengernyit lalu melepas rengkuhannya. Baekhyun kaget melihat Lisa yang kesakitan memegang perutnya.
"Maaf sayang,aku tidak tau" Ujar Baekhyun merasa bersalah. Perlahan, Baekhyun memegang dan mengelus perut Lisa.
"Shh. Tidak apa,jangan minta maaf" Balas Lisa lirih.
Baekhyun tidak merespon dan segera menggendong Lisa ala bridal menuju kamar Lisa dulu.
To Be Continued.
Happy mother's day everyone!
Oh iya,gue cuma mau ngasih tau. Mulai sekarang panggil aja gue kak Al, oke? Biar lebih akrab. Wuehe,bye:"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Psycho Handsome Boy |Baeklis
FanfictionLalisa Manoban. Gadis cantik yang arrogant. Selama ini, kehidupan nya sangat normal. Dipenuhi kekayaan keluarga yang melimpah dan semua keinginannya selalu terpenuhi. Tapi,itu tidak membuat dirinya menjadi gadis pembangkang dan sombong,Lisa adalah t...