AA - 2

3K 150 3
                                    

"Maafin saya, jangan tilang saya ya" amel dengan wajah memohon nya.

"Emang nya kamu kenapa sampai keluar dari jalur jalan kamu?" Tanya anaf

Yap, dia anaf.

"Saya sedang mikir mau makan apa, gaada niatan buat sengaja nabrak mobil om. Suer" amel mengacungkan jari telunjuk dan tengah nya, peace.

Anaf tersenyum melihat tingkah gadis ini.

"Kalau mau keluar menggunakan motor itu pakai helm, dan" ucap anaf menggantung

"Dan? Dan apa?"Tanya amel

"Ehem itu, maaf kalau bisa pakai celana panjang" ucap anaf sambil berdehem, ia bukannya bermaksud menggoda gadis itu tetapi hanya sekedar mengingatkan.

"Oh aah hehe iya, kalau gitu saya ga ditilang kan?"

Annaf mengernyit sambil tersenyum ralat lebih tepatnya menahan ketawa.

Dia ini TNI bukan polisi loh..

"Kenapa saya tilang? Saya bukan polisi"

Amel menelusuri baju yang digunakan annaf, dan melihat bacaan angkatan darat.

"Hehehe saya salah, ya sudah deh saya deluan. Laper banget" ucap amel kemudian berlalu menaiki motornya.

"Eh, hati-hati!" Ucap anaf tiba-tiba tanpa dia sadari, kemudian annaf membatin

"Duh kok aku jadi begini ke cewe itu, sebelumnya ga pernah"

Anaf mengangkat bahunya acuh, dan menaiki kembali mobil milik abi, ya abi. bahkan ada insiden tadi ia masih sanggup tidur ya walau sebelumnya sempat terbangun, kemudian tidur lagi. Anaf menggelengkan kepalanya.

👮👮👮

jam menunjukkan pukul 2 dini hari, amel yg masih menatap layar laptopnya, menonton sebuah drama romantis yg diperankan oleh oppa oppa korea, yap apalagi kalau bukan drama korea.

dikarenakan ia libur, dan memutuskan untuk menonton sampai tamat.

berbagai bungkusan-bungkusan snack dan juga botol minum berserakan dimana-mana, lampu kecil di sudut-sudut dinding menerangi kamarnya, bisa dikatakan lampu tidur.

amel menahan tawa nya, ia tidak mungkin ngakak di saat sepi begini apalagi orang rumah nya telah tidur. seakan tidak bisa menahan gelak tawanya amel pun menutup mulut nya menggunakan bantal dan ia pun tertawa.

begitu lah seterusnya.

amel, perempuan pecinta drakor dan sangat menyukai ahjusi rasa oppa.( yg suka ngedrakor pasti tau nih dan pastinya suka juga, ngaku kalian wkwk)

pagi ini ibu kota gerimis, yg membuat orang jadi malas untuk keluar dan juga ini weekend.

salah satu nya seorang wanita yg baru satu jam yg lalu terlelap, laptop yg masih diatas tempat tidur dan sampah berserakan di lantai maupun di atas tempat tidurnya, gorden jendela yg masih tertutup dan tidur tidak beraturan karena kaki nya diatas bantal yg seharusnya untuk kepala.

ceklek

pintu terbuka,

"astaghfirullah, amel! bangun kamu"

amel bergerak sedikit.

"ampun punya anak cewe satu, beresin dulu ini amel, yaallah ini tempat sampah atau kamar, mel amel! amel bangun dulu"
sambil menggoyangkan badan amel

"eoghh ma ntaran dulu deh, amel lagi ketemu oppa ganteng nih" dan kembali mencari posisi tidur yg nyaman.

iya, yg masuk ke kamar amel ialah mama nya, saraswati.

"anak ini benar benar ya, yasudah nanti kalau bangun itu sarapan sudah mama siapin. denger itu mel?"

tak ada suara dan jawaban tetapi dengkuran, ya. hanya dengkuran.

saras menggelengkan kepalanya dan keluar dari kamar amel.

👮👮👮

berbeda dengan amel, anaf yg telah bangun sejak azan subuh itu sekarang sedang melakukan rutinitas berlarinya, walau tadi jakarta diguyur hujan tetapi sekarang sudah reda, dengan menggunakan kaos lengan pendek dan celana trening serta earphone di telinganya.

saat asik berlari, anaf melihat kucing anggora. entah punya siapa anaf pun tak tahu.

anaf mendekati kucing tersebut dan mengelus nya.

"eh nak, nak tolong gendong kucing nya ya?" ucap seseorang di depan pagar rumah sambil melambai menyuruh ke sana.

dan anaf baru tanggap ini kucing pasti milik ibu itu, sambil melangkah dan menggendong kucing tersebut kearah ibu itu.

saat telah di hadapan ibu tersebut.

"hacim!"

"hacim!, hah! anak itu kalau emang mau pelihara kucing ya dirawat ini malah tidur sampe jam segini"

ibu itu menggerutu yg anaf tidak tau siapa anak yg dimaksud, mungkin anak ibu ini.

seakan sadar ada yg menolong nya, saras pun angkat bicara.

"oh ya maaf saya bersin, duh saya gabisa dekat-dekat dengan kucing bulunya itu loh gakuat saya, yaudah nak bisa saya minta tolong antarkan kucing ini ke kandangnya?"

kalau anaf tolak, pun mana bisa ibu ini sendiri meletakkannya, karena tidak ada pilihan anaf pun mengangguk sambil tersenyum.

"sini yuk ikut ibu, nah itu di halaman belakang ada kandangnya. saya buatin minum bentar ya nak, nak siapa?"

"anaf tante, nama saya anaf"ucap anaf

"oke nak anaf"

sambil menuju ke halaman belakang, anaf menelusuri rumah ini lewat matanya. rumah yg sangat modern campur klasik. saat sampai dihalaman belakang anaf pun meletak kucing tersebut ke dalam kandang nya.

"meong"

mungkin itu tanda terimakasih dari kucing ini untuk anaf.

anaf melihat ada 2 kandang lagi, ya kucing. berarti ada 3 kucing.

di setiap kandang ada tulisan "dilarang membuka pintu ini, bahaya!! hanya amel yg boleh :p"

anaf tersenyum kecil, selain lucu ia juga geli meihat emot terakhir yg ada pada kertas ini.

dan kembali, anaf menelusuri rumah ini. kali ini halaman belakang, banyak tanaman. yg membuat indah disudut halaman ini terdapat kolam ikan beserta air mancur kecil.

anaf melangkah kaki nya untuk melihat ikan apa saja yg ada pada kolam tersebut. tengah melihat ikan pantulan air dapat melihat seorang wanita berdiri.

anaf mendongak keatas dan melihat jelas seorang wanita sedang menguap lebar sambil merentangkan tangannya, memakai tanktop dan hotpants nya. kemudian cewe tersebut melakukan gerakan-gerakan kecil olahraga. tetapi anaf tidak bisa melihat jelas wajahnya dikarenakan rambut wanita tersebut beracakan sampai menutupi wajahnya.

"nak anaf" buyar sudah fikiran anaf.

dan ia kembali menuju ibu pemilik rumah ini.

👮👮👮

Tbc...

btw w baru selesai uts cuy, ngampus malam itu berat yaah.

Pernikahan Pedang Pora, My Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang