AA - 5

2.3K 125 0
                                    

saat pengantin sudah di pelaminan, dan para anggota yg mengikuti upacara pedang pora bubar barulah para tamu duduk, tentunya menikmati hidangan yg sudah di sediakan.

amel beserta mama nya duduk bersama, papa yg sedari tadi tak henti hentinya berbincang dengan teman nya.

"mel" panggilan serta senggolan bahu dari mama amel

"ya?"  amel menoleh menghadap mama nya

"kamu mau nggak nikah sama tentara?"

amel mengerutkan keningnya sambil menatap heran kearah mama nya

"kok tiba-tiba nanyain gini ma?" tanya amel

"ya gak papa"

"ma, amel baru 23 tahun loh" jelas amel

"lah? emang kenapa?"

"masih terlalu muda buat bahas-bahas nikah"

"23 itu udah bisa menikah, apanya yg terlalu muda. malah dalam agama kita menikah muda itu yg bagus" jelasnya

"udah ah, amel ga selera makan nih jadi nya dengerin mama bicara ginian" amel mengerucutkan bibir nya.

"loh loh amel kamu kenapa manyun gitu?" ucap papa yg telah usai berbincang dengan teman nya.

"mama nih pa, bahas aneh-aneh. kan amel jadi nggak selera makan pa" amel seperti sedang mengadu kepada papa nya.

"aneh-aneh apasih amel, mama cuma nanyain amel mau nikah gak sama tentara".
mama amel tidak mau mengalah

papa hanya bisa menghelas nafas.

"yasudah itu nanti saja di bahas, gak malu ya dilihatin sama orang disamping papa"

amel sebenarnya telah menyadari kehadiran papa nya, tapi ia tidak tau kalau papa bersama seseorang.

"loh?"

"kamu?!"

begitulah respon saraswati dan amel, setelah melihat sosok laki-laki tersebut.

👮👮👮

setelah mengikuti upacara pedang pora, annaf dan rekannya di persilahkan memakan hidangan yg telah disediakan.

annaf sedang tidak selera makan pun hanya mengambil minuman saja, dan mengobrol bersama temannya.

saat tertawa annaf tidak sengaja melihat kerabat baik ayah nya, om wibowo.

yg dilihat pun melihat annaf juga, sontak annaf pamit kepada temannya. annaf melangkahkan kaki nya mendekati om wibowo.

"masyaallah nak anaf" ucap wibowo sembari tersenyum.

"iya om, apa kabar om" ucap anaf sembari menjabat tangan wibowo.

"alhamdulillah baik, kamu gimana?"

"baik om" anaf senyum

"sudah lama saya tidak lihat kamu, sekarang sudah besar dan jadi penerus ayah kamu ya" wibowo menepuk pelan bahu annaf

"iya om, terakhir saya jumpa sama om waktu saya ikut tes ya?"

"oh iya? aduh saya sudah lupa, pokoknya sudah lama sekali tidak berjumpa nak anaf" ucap wibowo

"oh iya mari saya kenalkan nak annaf  dengan istri dan anak saya, tapi kalau sudah kenal jangan naksir istri saya ya" sambung wibowo sembari bercanda

anaf pun tertawa.

"kalau gitu saya naksir sama anak om saja kalau begitu" ucap anaf menyambung candaan wibowo

"kalau itu saya sih setuju-setuju saja" ucap wibowo santai

anaf yg mendengar pun hanya menggelengkan kepala dan tertawa kecil

"saya bercanda, saya ini masih normal loh om" kata anaf

wibowo pun mengajak anaf berjalan tempat dimana istri dan anak nya duduk.

"loh loh, emang kalau kamu naksir sama anak saya, kamu tidak normal begitu?"

belum sempat anaf membalas perkataan wibowo, langkah wibowo terhenti membuat annaf pun menghentikan langkah nya yg berada di belakang tubuh tegap wibowo.

anaf tidak tahu pasti apa yg di bicarakan sebab volume suara musik acara terlalu besar, sepertinya wibowo dengan seseorang yg annaf yakin istri nya.

anaf hanya mendengar suara perdebatan wanita.

entah sejak kapan anaf sudah berdiri di sebelah wibowo dan dihadapan dua wanita.
kemudian anaf dibuat bingung oleh keterkejutan mereka melihat anaf.

anaf ingat, wanita yg sudah berumur di depannya dan disebelahnya wanita muda yg hampir menabrak mobil abi.

👮👮👮

anaf sedikit agak malu dan segan.

bagaimana tidak? temannya meninggalkannya dan anaf diberi tumpangan bersama wibowo serta istri dan anak nya, kalau anaf tidak salah bernama amel, dan ia baru tahu kalau om wibowo ada anak perempuan. Anaf menyesal telah bilang kalau dirinya tidak normal bila menyukai anak om wibowo, jujur anaf tau nya om wibowo hanya punya anak laki laki karna pernah bertemu saat tes masuk angkatan.

"jadi, anaf ini mel yang masukkin kucing kamu ke kandang nya" jelas saraswati

amel hanya ber-oh sambil menganggukkan kepala nya.

"nak anaf, sudah menikah ya?" tanya saraswati

anaf sebenarnya sudah bosan ditanya hal beginian.

"belum tante" jawab anaf sembari tersenyum

"pacar? pasti ada ya?" tanya saraswati lagi

"maaf ya nak annaf, istri saya ini emang antusias kalau bertemu tentara. apalagi muda dan ganteng" wibowo menjelaskan sembari tertawa renyah.

annaf tersenyum dan memaklumi, karna ya rata-rata mother-mother emang begitu. apa anak muda juga begitu? hihi.

"tidak apa om, dan saya tidak pacaran tante. mungkin saya minatnya menikah saja, cuma belum ada yg minat sama saya" annaf  sekilas melihat amel.

tidak annaf sangka amel melihat diri nya juga, annaf menatap amel sembari menelusuri seluruh muka amel. kemudian amel mengalihkan pandangannya.

salah jika kalian berfikir amel mengagumi annaf, amel menatap annaf dikarenakan ia mengingat kejadian sebelumnya saat ia hampir menabrak mobil yg dikendarai annaf.

"hahaha kamu itu ada-ada saja ya, tidak ada wanita yg tidak minat sama kamu. percaya deh sama tante" ucap saraswati

amel berdehem sembari mengeluarkan ponsel dari tas nya, mama membuatnya ingin menggelengkan kepalanya sekarang.

annaf hanya tertawa menanggapi pernyataan saraswati dan bingung kenapa amel berdehem.

👮👮👮

tbc..

yow yow yg mau malming baca ini dulu lah ya.

oh iya mau bilang makasih sama teman-teman yg udah mau nunggu cerita ku ini, walapun aku tau nggak ada yg nungguin wkwkwk.

udah ah w mau siap2 malmingan😋🤭

Pernikahan Pedang Pora, My Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang