Pernikahan Pedang Pora, My Dream?

AA - 19

#voteduluyuk😙

👮‍♂️👮‍♂️👮‍♂️

jodoh dan takdir, 2 kata yang tidak bisa kita tolak barangkali hanya sedikitpun. semua sudah diatur dengan yang diatas, bahkan sejak kita lahir garis takdir sudah di tentukan, tidak bisa di ganggu gugat. terus kalau kita tidak suka dengan takdir kita apa yang harus kita lakukan? cukup bersyukur dan jalani semua dengan ikhlas, semua akan terasa indah pada waktunya. bukan kah kita tahu rencana allah akan indah pada waktunya? jadi cukup jalani saja. suka tak suka ya mesti harus tetap di jalani, tapi inget tentu jalani nya dengan ikhlas, biar semua yang kita jalani menjadi berkah.

anaf insyaallah sudah ikhlas dengan semua skenario yang sudah di buat oleh sang pencipta.

telepon tersambung.

"assalamualaikum nak"

anaf menarik nafasnya perlahan dan kemudian tersenyum dengan bibir yang ditipiskannya.

"waalaikumsalam ma, mama dan papa sehat disana?" ucap anaf tenang

"alhamdulillah sehat, kamu gimana? makannya lancar? ibadahnya nggak tinggal kan?"

anaf kembali tersenyum, kali ini dengan senyuman hangat nya.

"mama nanya nya satu-satu dong, alhamdulillah sehat juga. kalau masalah makan aman disini ma tapi selalu sayur yang di sediakan di mess, insyaallah ibadah lancar jaya ma"

"alhamdulillah, mama khawatir sekali kamu nggak pernah telfon mama lagi"

"maaf ma, anaf jarang megang hp"

"iya mama ngerti, tapi setidaknya kabarin sebentar anaf"

"iya besok besok anaf telfon mama deh" ucap anaf sambil terkekeh

"nah gitu baru anak mama, oh iya kamu tadi sore kenapa telfon mama? kayak nya penting banget sampe 5 kali kamu nelfon nya, mama tadi lagi belanja dengan papa mu jadi tidak tahu kalau kamu nelfon"

"nggak ada, anaf hanya kangen sama mama"

"aduh mama jadi tersipu"
"eh gimana sama perempuan yang waktu itu, apa jawabannya?" sambung mama lagi

"belum ada jawaban ma, anaf mau ngelamar secara resmi ma, tiket mama dan papa udah anaf belikan. maaf tidak kabarin mama atau papa terlebih dahulu, keburu tiketnya mahal hehehe"

"iya nggak papa kok, tapi kamu yakin sama dia?. sudah siap luar dalam dengan segala jawaban yang akan di berikannya untuk kamu? mama nggak mau kamu seperti saat itu"
suara mama yang sudah siap ingin menangis.

"insyaallah ma, insyallah anaf siap lahir bathin. doain ya ma, anaf mohon doain semua lancar bilang ke papa juga ya"
rekaman saat dulu terngiang di kepala anaf, ia mengusap wajahnya.

"insyaallah, kalau memang allah mengizinkan pasti akan lancar. jangan terlalu di pikirkan ya"

"iya ma, nanti anaf kirim foto tiket mama dan papa ya. jaga kesehatan ya mama sama papa disana, gausah khawatirkan anaf disini. insyaallah anaf baik-baik saja disini ma"

"iya nak, jangan terlalu capek kamu"

"iya ma, yasudah anaf tutup dulu telfonnya ya. assalamualaikum"

"walaikumsalam"

anaf menyandarkan badannya ke kursi, mendongak kan kepalanya menatap langit.

👮‍♂️👮‍♂️👮‍♂️

flashback

anaf menatap dirinya di pantulan cermin, sambil mengancingi pakaian nya