AA - 8

2.1K 121 2
                                    

#voteduluyuk😚

👮‍♂️👮‍♂️👮‍♂️

setelah di ingat-ingat tentang hari dimana anaf melamar kemaren, di hadapan kedua orang tua amel waktu itu membuat dia bersyukur. karena selain om wibowo dan tante saraswati setuju, ia juga mendapat persetujuan dari abang nya amel serta istri nya. alhamdulillah, anaf senang.

yap, yang kemaren mengucapkan salam ialah bg arnes serta istri nya.

bg arnes perwira juga, bedanya arnes telah menikah.

anaf pernah beberapa kali melihat arnes, cuma kan anaf tidak tahu ternyata arnes ialah calon abang iparnya kelak, hehe. malah sekarang anaf memanggil arnes pakai embel-embel "abang/bang" .

sekarang anaf sudah berdiri di depan pintu yang sudah terbuka, anaf mengerjapkan matanya beberapa kali melihat siapa yang membuka pintu.

"eh? om? cari papa ya" ucap amel sedikit terkejut.

anaf menggaruk tengkuknya yang tak gatal(?)

"eum iya, sekalian sama tante saraswati, ada?"

amel terpengarah mendengar suara lembut anaf, udak kayak springbed baru aja deh, lembut.

"oh itu mama sama papa lagi keluar" ucap amel masih dengan posisi di depan pintu.

"kemana?" tanya anaf

anaf sedikit geram melihat amel yang tak kunjung memberi anaf masuk atau sekedar berbasa-basi menawarkannya duduk di dalam.

"gatau deh, mereka pergi aja amel nggak tahu" ucap amel

anaf hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, sesekali melihat amel.

"ada perlu apa? nanti amel kasih tau ke mereka" tanya amel

"boleh saya minta nomor mu?"

sontak amel terkejut mendengar nya, amel menatap anaf lama.

"untuk apa?" tanya amel

"buat kenalan eh, buat nanyain nanti apa mama dan papa mu sudah pulang atau belum" anaf hampir kelepasan.

"bentar, amel lupa" amel cekikikan sendiri, dan ngacir mengambil hp nya.

anaf tersenyum, "pengen gigit" ucapnya dengan suara bisikan. seperti biasa ia kembali beristighfar, amel benar-benar membuatnya berpikiran aneh-aneh.

"nih om, saya bacain ya"

anaf mengeluarkan hp nya, setelah ter-save.

bunyi pagar terbuka mengalihkan mereka.

suara deruan mobil, memasuki garasi.

"eh ada nak anaf, kok kamu nggak kasih tamunya masuk kedalam sih amel?" ucap saraswati sambil berjalan kearah anaf dan amel yang sedang berdiri di depan pintu.

"bukannya kita nggak boleh kasih orang sembarangan masuk kerumah ya?"

"kok gitu? anaf bukan orang sembarangan, udah ayo nak anaf masuk"

amel mengerucutkan bibirnya, mama nya emang selalu buat amel kesel. belum lagi mama nya sudah akrab banget begitu ke anaf.

amel menghentak-hentakkan kakinya ke dapur mengikuti mama nya, sedangkan anaf tertawa kecil melihat tingkah amel.

"mau langsung bicara ke amel?" tiba tiba suara wibowo menghentikan hal yang dilakukan anaf tadi.

anaf tergagap.

"mau nya begitu om, biar cepat. saya nggak suka lama-lama, tapi takutnya ini terlalu mendadak buat amel. masa pendekatan dulu mungkin, boleh om?"

wibowo yang mendengarnya pun tertawa sambil menepuk-bepuk bahu anaf.

"tentu boleh, asal tidak berbuat aneh-aneh sebelum sah loh ya" ucap wibowo

"aduh mana bisa saya berbuat aneh-aneh, bapaknya tentara begini"

anaf dan wibowo tertawa bersama.

"ma! lapeeeer, buatin dadar dong, ya?" ucap amel

"buat sendiri sana, ini mama lagi nyiapin tamu cemilan dan minuman" ucap saraswati sambil menata bolu ke piring kecil.

"iss mama, yah yah buatin yah" ucap amel sambil berlonjak lonjak

"mama buatin, tapi antar ini semua dulu sana ke ruang tamu" suruh saraswati

"oke deh, awas kalau mama gak buatin"

"bawel, udah sana"

amel menyeimbangi badannya, kalau tidak bisa-bisa gelas yang sedikit tinggi ini jatuh.

terdengar suara tertawa papa dan siapa lagi kalau bukan anaf. terkadang amel berpikir, anaf ini kok bergaulnya sama yang sudah tua kayak papa nya, kenapa tidak dengan arnes abang nya? sepertinya mereka lebih cocok berteman. amel mengangkat bahu nya.

"anak papa kok antar minum tamu nggak pakai baju bagus?, ganti dulu baju kamu" ucap papa

oke, amel baru menyadari kalau dia masih mengenakan sweater kebesaran sampai kelutut dan celana pendek yg hampir tidak terlihat.

"iya tadi kan amel buru-buru buka pintu karna ada tamu pa" ucap amel

"yasudah kan tamu nya sudah disini, kamu ganti dulu terus duduk disini ya" ucap wibowo dengan tenang.

amel mengangguk dan melangkah tapi ia kemudian berbalik badan.

"tapi amel makan dulu ya pa, laper hehe" sambil mengelus perut datarnya.

"makan tidak sambil menonton atau main hp"

amel hanya mengangguk.

anaf hanya melihat interaksi anak dan ayahnya. "amel, ternyata anak penurut" anaf tersenyum melihat nya.

"jadi nanti apa alasan kamu bawa amel keluar?" tanya wibowo

"tadinya saya ingin mengajak makan, tapi amel nanti akan nolak karna baru siap makan" ucap anaf

"yasudah kalau gitu nanti tante yang ngomong ke amel, pokoknya kamu bersiap aja ya masa pendekatannya"saraswati berucap dengan semangat.

anaf tersenyum, sangat bersyukur orang tua amel calon mertua nya sangat mendukung dan sangat baik tentunya.

👮‍♂️👮‍♂️👮‍♂️

tbc...
selamat tahun 2020 guys, telat bgt w ucapin🤭

Pernikahan Pedang Pora, My Dream?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang