02 { Insiden Novel }

42 3 0
                                    

"Kamu kenal sama anak tadi?" Tanya Shaka yang masih mengikutiku dari belakang.

"Nggak" balasku cepat.

"Ohh yaudah santai aja kali. Ntar ketabrak lagi baru tahu rasa" balasnya lalu pergi ke arah yang berbeda dariku.

Aku menatapnya kesal dan kembali melanjutkan jalanku. Tunggu dulu, kenapa aku kesal kek gini ke dia? Aku harusnya bilang makasih karena dia udah bantuin aku tadi. Ih aku kenapa sih? PMS kali ya? Nggak deh kayaknya baru juga selesai. Ihh yaudahlah.

-
-

"Ibuuuu Naya pulang" ucapku membuka pintu.

"Ayo sini makan dulu" balas Ibu dari dapur.

Aku meletakkan tasku di sofa depan tv dan segera ke dapur.

"Ayah mana Bu? Tumben belum pulang" tanyaku menyadari suatu kekurangan.

"Telat katanya. Ada kerjaan tambahan. Kita makan duluan aja ya" jawab Ibuku mengambil posisi duduknya. Aku hanya mengangguk menyetujui.

"Gimana tadi sekolahnya?" Tanya Ibu di sela-sela makan kami. Iya, Ibuku memang seperti itu. Selalu bertanya bagaimana kehidupan sekolahku.

"Ya kayak biasa nggak ada yang spesial. Cuma tadi" ucapku terpotong mengingat kejadian sedikit memalukan tadi.

"Kenapa?" Tanya Ibu mulai penasaran.

"Tadi aku nabrak orang.. hehe" ucapku tersenyum receh.

Ibupun tersenyum melihat tingkah konyolku. "Trus gimana?" Tanyanya.

"Ya gitu. Akunya jatuh di depan orang itu. Untung ada Shaka yang langsung bantuin" ceritaku kembali mengingat kejadian tadi.

"Hahahaha dasar kamu ya. Lain kali itu jalannya diperhatiin. Jangan main langsung aja. Malu kan pasti?" Tanya Ibu menebak dan dengan tebakan yang sudah pasti benar. Bagaimana tidak malu, tadi itu pergantian jam sekaligus keluar main jadi ya banyak yang di luar dan ngelihat gimana aku jatuh tadi.

"Yaudah kamu ganti baju deh dulu. Setelah itu temenin Ibu" ucap Ibu membereskan meja makan.

"Mau kemana Bu?" Tanyaku yang masih berdiri di sampingnya, membantu membersihkan pirinh-piring ini.

"Ke samping. Rumahnya udah ada yang ngisi. Jadi kita punya tetangga baru. Kenalan dulu" jawab Ibu sekalian mendorongku untuk naik ke atas dan ganti baju.

"Iya Bu iya. Nggak usah pake dorong gini juga kali" ucapku berlari meninggalkan Ibu yang sudah pasti tersenyum di bawah.

-
-

Aku melempar tasku di atas kasur. Merebahkan sebentar tubuhku yang sedikit capek ditambah kekenyangan ini.

Aku kembali teringat dengan anak laki-laki yang tertabrak olehku tadi. Aku seperti pernah bertemu dengannya. Tapi dimana ya? Mukanya begitu familiar tapi aku masih nggak bisa mengingatnya. Aku memejamkan mataku sebentar, mengingat kembali kejadiaan beberapa hari lalu yang mungkin bisa mengingatkanku tentang anak itu.

-
-

Senaya : Temenin aku ya?

Shaka : Kemana?

Senaya : Toko buku

Shaka : Ngapain?

Senaya : Makan Shak_-. Ya beli bukulah

Shaka : Santai dong.
Shaka : Udah minta temenin malah marah-marah

Senaya : Jadi mau ya?

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang