Chap 22

4.6K 132 3
                                    

Happy Reading.

Maaf jika banyak yang typo yah. Aeng lagi bete nih.

..................

Vito memeluk Aleta secara tiba2 dan itu membuat Aleta tekejut bukan main, pasalnya dia takut jika ada orng yg melihatnya, terutama orang yg ada di dalam Rumah suaminya.

Buset, Ini orng bikin masalah kalau gini mah . Semoga pak hema gak liat yawloh - Batin Aleta berkecamuk

Setelah bberapa saat Vito melepaskan pelukannya, Namun Aleta masih diam tak bergeming, dia masih syok dengan apa yg terjadi barusan.

"Makasih buat hari ini"stelah itu Vito melepaskan pelukannya dan mentap Aleta yg tertunduk.

"Aleta?"Panggil Vito agar sang empunya mentap dia.

"Al, tatap aku!"Jelas Vito sambil memegang dagu Aleta untuk menatapnya

Setelah itu mau tak mau Aleta menurutinya, dia mendongkak untuk menatap Vito

"Al, aku tau! Ini adalah waktu yg telat buat aku untuk mengungkapkannya, tapi kamu harus tau Al dari dulu aku selalu ingin mengatakan ini sma kamu, tapi waktu blum memberikan aku kesempatan buat itu! dan mungkin ini waktunya, ya meskipun ini juga bukan waktu yang tepat, tapi aku gak mau menundanya lagi"Aleta msih terdiam dengan ucapan Vito, dia tau apa tujuan Vito berkata seperti itu.

"Dari dulu persaan aku sama kamu sebernarnya masih sma! Kamu tau kenpa aku kembali lagi ke indonesia? karna aku pengen terus sma kamu Al"Jelas Vito tanpa memberikan celah Aleta untuk menjawabnya

"Ok, sekarang aku gk mau berbelit-belit Al,. Jujur dari dulu aku udah Suka sma kamu, Aku sayang sma kamu bahkan aku Cinta sma kamu Al"Terang Vito dengan memgegang kedua bahu Aleta, sedangkan Aleta hanya terdiam.

"Al, Kamu maukan jadi pacar aku?"

"Hah???"
"Aleta Cessylia Putri Peratam Kamu maukan jadi pacar aku?"Ulang Vito

Yawloh, Lo telat vit lo telat,. Kalo gue belum nikah mau setelat apapun lo untuk ngungkapin ini gue bakalan menunggunya, Tapi kali ini beda Vito, Beda - Batin Aleta lesu.

"Gimana Al?"Lagi, Vito bertanya lagi.

Apa gue jujur aja sekarang, tapi ini bukan waktunya, gue belum siap. Tapi kalo di biarin gue takut lebih dalam nyakitin dia - Dan Aleta pun bergumam kembali sambil berfikir keras, Apa yng harus dia lakukan?

"Aleta kmu denger gak sih aku ngomong?"

"Hah??"

"Jngan bilang klo kamu mendadak jadi budeg. Masih untung kalo mendadak jadi jutawan ini mendadak jadi budeg kan gak lucu Al"Vito malah cerewet disaat Aleta lagi sibuk berfikir

Apa harus sekarang nih gue jujur? Oke, mungkin ini udah saatnya, semoga ini emng yg terbaik buat gue dia dan juga Hema" - Batin Aleta lagi

Aleta menghebuskan nafas berat dan dia langsung menatap Vito rasanya dia bersalah sekali untuk saat ini,. Posisi dimana yg membuatnya pusing untk memutar otak bagaimna cara jalan keluar yg tebaik.

"Oke jad-"
"apa kamu mau jadi pacar aku?"Potong Vito sumringah kala Aleta menyebutkan kata 'oke'

"Issh, bukan Vito,. Dengerin aku dulu!"Bantah Aleta suapaya Vito tak bersikap seperti itu.

sementara raut wajah Vito berubah seketika, kini dia melihatkan wajah bingun dan bertanya-tanya apa maksud perkataan Aleta.

Aleta menghembuskan nafas berat dan mentap Vito yg juga mentapnya lekat, Aleta menelan salvia berat, ia sudah tak sanggup jika begini terus, tapi ia juga harus bicara yg sebenarnya kepada Vito.

My Love My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang