Chap 7

5.7K 166 2
                                    


happy reading...

Awas typo bertebaran.😂😂

Author vop

Setelah beres2 aleta bersiap untuk pergi, Ya karna hari ini dia dan hema akan pindah ke rumah yg sudah di beli hema beberapa bulan lalu. Krna hema sudah berjanji pada dirinya sendiri jika suatu saat ia menikah ia akan membawa istrinya ke rumah itu dengan uang jeripayahnya sendiri, rumah itu di beli oleh uang tabungannya sejak SMP, ya karna hema tidk ingin mnggunakan uang orng tuanya. Bisarlah urusan ini mnjadi tanggung jawab hema sendiri, dan orangtuanya pun menyetujui itu.

"Mih, pih aku berangkat ya" ucap
aleta sedih
"Ya sayang, jaga diri kalian baik2 ya, dan jangan lupa jika sekarang kmu udah punya suami cessy, jadi jangan amburadul terus sifatmu dan kebiasaan mu itu" ucap Pandu pada anaknya, ya karna aleta emng amburadul hidupnya apa lagi sifatnya kalian tau sendiri kan..

"Ih papih apaan sih, Iya2 aku juga tau diri kali" ketus aleta

"Ya sudah nak hema jaga putri mamih ya"ucap Suzy
"Baik mih"balas hema dengan senyumnya.. Ya meskipun bukan senyum lebar sih, tpi bisa di pastikan senyumannya itu langka sekali, bahkan ini pertama klinya aleta melihat hema senyum yg ikhlas tnpa paksaan.

"hadeuuhh.. Ganteng juga ya nihh es balok" gumam alera

"Khmm,, udah puas mandanginnya? Udah ntar ajah di rumah klo mau sepuasnya" ucap Mila yg mnyadari jika putrinya itu sedang melihat suaminnya sambil senyum2 gaje.

"Ih apaan sih, Ya udah yu kak berangkat"ajak aleta,

"ya sudah, Kmi pamit dulu ya,, Assalamualaikum" ucap hema dengan menyalami punggung tangan mertuanya di susul oleh aleta.

"Hikkss..."tangisan aleta pun pecah saat dia sudah di depan mobil. Hema sudah membukakan pintu untuk dia masuk ke dalam mobil, tpi aleta masih diam dan menangis sembari melihat orang tuanya yg melihatnnya paru seakan tak ingin ia pergi tapi mereka ikhlas krna memang usah kewajiban putrinya yg sudah menikah dan ikut kemanapun suaminya pergi.

"ayo ini sudah sore"ajak hema"meskipun kita sudaj tidak satu rumah tpi lain kali kita akan main2 kesini," lanjut hema,

Aleta pun meliriknya sambil mengangkuk kcil, diapun masuk kedalam mobil disusul oleh hema yg masuk ke bangku pengemudi.

40 menit perjalanan, akhirnya hema dan aleta sampai di tujuan, hema memarkirkan mobilnya di depan rumah yg lumayan besar, mungkin 10-11 hektar luasnya,. Rumah yg begitu indah dngan cat putih dan suasana yg masih terbilang asri, ya hema memilih tempat yg tepat dia tidak ingin kediamannya berada di tengah hiruk pikuk yg menurutnya cukup memusingkan, meski masih dekat dengan kota tpi ini jauh lebih baik menurutnya dan lagi pula rumahnya dekat dengan sekolah aleta dan juga tidak jauh dari rumah kedua orang tuanya.

"Ayo masuk"ajak hema yg kepada aleta yg sudah ada di depan pinta besar rumah itu.

Aleta terpaku dengan keindahan rumah itu sungguh rumah idaman sekali namun aleta heran rumah sebesar ini tpi tidak ada satu orangpun yg berada di sini, seperti penjaga gerbang, atw tukang kebun atw pun pembantu di sini, Apakah mereka akn benar2 tinggal berdua di sini?

"iya"jawab aleta singkat.

Cklek..

Pintu rumah itu pun terbuka, aldta melongo dangan isi rumah itu, "masih kosong?" itulah yg ada dipikiran aleta sekarang. Karna yg ia lihat ruangan demi ruangan yg ia lihat masih kosng melompong.

"saya sudah memesan semua barang keperluan rumah ini, mungkin hari ini akan sampai" ucap hema memecahkan lamunan aleta

"Kak ini beneran kita cuma tinggal berdua? gak ada tukng kebun, penjaga gerbang atw pembantu gitu?" tanya aleta sudh sedari tadi aleta ingin bertanya ini kepada hema.

My Love My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang