Pagi hari kulalui dengan aktivitas biasa, menyiapkan teh untuk ayah lalu memasak dan membantu ibu membuat manisan. Tetapi saat ingin membantu membuat manisan,
" Bu, dimana bahan-bahan untuk membuat manisan?", Aku mencari-cari bahannya tapi tidak ada di dapur.
" Hari ini ibu tidak jualan.".
Aku kaget ibu berkata seperti itu, " Ibu, tapi kenapa?", Aku memegang pundak ibuku dari belakang.
" Kenapa khawatir seperti itu, ibu dan ayah mau pergi ke rumah pamanmu, kakakmu Shriti akan menikah." Ibu menertawakanku.
" Benarkah Bu?, Kak Shriti akan menikah?".
Mendengar hal itu aku sangat bahagia karena kakakku yang sangat menyayangiku juga yang selalu usil denganku di waktu kecil akan menikah.
__________________________________Aku jadi teringat Kak Shriti ketika aku kecil, kita sering memakan manisan yang akan dijual ibu. Pada suatu hari ibu pernah sampai tidak jadi jualan karena kita berdua. Awalnya kami takut dengan ibuku, tetapi ibu ternyata sama sekali tidak marah dengan semua itu. Malahan ibuku senang karena manisan yang dibuatnya enak jika kami berdua sampai bisa menghabiskannya. Namun, parahnya lagi keesokan harinya kita sakit gigi karena terlalu banyak makan manisan. Rasanya sangat sakit hingga sekarang aku takut mau makan manisan banyak-banyak. Tapi itu semua memang kesalahan kami, sebenarnya gula yang dipakai ibu juga asli bukan pemanis buatan, hanya kitanya saja yang makan terlalu berlebihan.
__________________________________Teringat dengan permintaan Raj, aku langsung meminta izin kepada ibu kalau nanti aku tidak bisa menyusul mereka ke rumah Kak Shriti.
"Ibu, maaf ya, nanti aku nggak bisa datang ke rumah Paman, Raj memintaku untuk menemaninya ke Taj Mahal." . Ibu menatapku dengan penuh keheranan.
" Tapi untuk apa kau menemani Raj ? Dia bisa sendiri kan pergi ke sana. Lagipula dia sudah sebesar dirimu.".
Ibu mengajakku bercanda dan meledekku, seolah-olah aku hanya beralasan agar bisa jalan dengannya. Lalu aku menyangkal semua itu.
" Tidak seperti itu, Bu. Tadi malam Raj memintaku untuk menemaninya melalui ponsel, dia belum mengenal siapapun disini selain paman dan bibinya. Dia juga lebih ingin tahu tentang Taj Mahal dariku, Bu. Dia ingin aku membantunya. Kan kalau bukan karena dia pasti kemarin pagi kakiku sudah pegal-pegal. Aku ingin berterimakasih dengannya dengan membantunya....Ayolah, Bu kumohon mengertilah." Aku sudah jengkel dengan ibuku rasanya aku ingin menangis saja.
Ibu malah semakin meledekku dengan tertawa tersenyum. Aku memasang wajah yang penuh harapan agar dibolehkan untuk menemani Raj. Lalu tiba-tiba ibu mencubit pipiku.
" Iya iya Ishaniku tersayang, pergilah temani Raj." .
Itulah yang ingin kudengar dari ibu, apa yang ibu katakan hari ini sangat membuatku bahagia.
" Terimakasih Ibuku tercinta. Aku siap-siap dulu ya, Bu." .
Kucium pipi ibuku sebagai tanda terimakasih.
" Aku sayang ibu!".Lalu aku pergi ke kamar. Aku bersiap-siap dan entah kenapa tiba-tiba aku suka berdandan, memakai salwar merah dengan selendang kuning sepertinya cocok denganku untuk bertemu teman baruku, Raj. Aku mulai menyisir rambutku, memakai anting , dan tak seperti biasa aku memakaikan gelang-gelang di tanganku. Sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan gelang, tetapi sekarang entah apa alasannya ingin saja kupakai. Aku rasa semua sudah siap. Saatnya aku pergi dan tak lupa untuk mengucap salam kepada ayah dan ibu.
" Ayah, Ibu aku berangkat ya. Dah Ibu, Dah Ayah. Assalamualaikum."
Ayahku kebingungan dengan sikapku pagi ini. Tidak seperti biasanya aku nampak sangat gembira.
"Waalaikumsalam, tapi kau mau kemana? Kakakmu Shriti akan menikah.", Ujar ayah.
Ibu mendekati Ayah yang sedang minum teh sambil duduk di kursi membaca koran dan mengatakan semua yang kukatakan tadi di dapur.
" Ohh, mungkin dia sedang jatuh cinta ya." Canda ayah bersama ibu.
Aku tersipu malu dengan candaan mereka, lalu aku segera melanjutkan langkahku.
__________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Taj Mahal
Storie d'amoreKisah persahabatan yang rumit, dimana cinta terhalang oleh sahabat, sekalipun keluarga bahkan agama. Ya... Walaupun awal-awal cerita memang sedikit membosankan, tapi cerita selanjutnya tak kan terduga. Mau tahu kisah selanjutnya???? Tunggu yaaaaa;...