Miya pov.
"Irithel,apa yg kau lakukan disini?"Aku terpaksa menerobos masuk ke dalam kamar mandi dan mendekat kearah irithel yg masih menangis.
Irithel menoleh dan sesegera mungkin menghapus air matanya,"Eh,miya ada apa?"Tanyanya tersenyum nanar.
Aku menatapnya,"Kau menangis?"Tanyaku dan irithel menggeleng cepat.
"Apa miya dengar yg ku ucapkan tadi,irithel kau begitu bodoh!"Batin irithel sekarang.
"Yasudah miya aku pergi dulu"Ucap irithel dan aku mulai menghentikannya,"Tolong irithel jelaskan kenapa kau menangis tadi,"Sambungku dan irithel diam mematung disana.
"Tidak,miya aku tidak menangis"Aku menoleh menatapnya dan kini kita saling tatap menatap.
"Aku tau irithel,kau menyukai claude"Ujarku dan irithel diam,dia tidak tau apa yg ia bisa lakukan sekarang.
"Irithel jawab aku?"Tanyaku karena irithel masih terdiam tanpa suara.
Dia mendongak kepadaku dan meneteskan air matanya,"Aku menyukai claude"Lirihnya.
"Maaf irithel aku merebut claude darimu"Tundukku dan irithel memegang tangan kananku.
Dia tersenyum,"Jaga claude aku yakin kau pasti bisa membahagiakan claude,".
"Tidak,aku ingin kau menjadi miliknya,aku tidak bisa membuatmu seperti ini setiap hari"Tolakku dan ini mungkin jalan terbaik untuk mengakhiri hubunganku dengan claude.
"Miya,jngan berkata seperti itu,claude mencintaimu,ingat itu!"Irithel menggelengkan kepala dan tangannya mencoba mengelus pipiku.
"Kau cantik miya"Ucap irithel jujur dan aku mendongakkan kepala dengan rona merah di pipiku.
"Irithel,kau juga cantik pasti aku yakin kau akan dicintai oleh claude,,"Sambungku tersenyum.
"Tapi ku mohon jngan ceritakan ini kepada claude,aku tidak ingin dia menjauhiku"Pesan irithel padaku dan aku mengangguk.
"Aku pergi dulu miya,makasih"Irithel mulai pergi dan aku masih terdiam disana.
"Disaat kebahagiaan datang kepadaku dan tak berapa lama kebahagiaan itu pergi lagi"Gumamku pelan dan mulai masuk ke kamar mandi mencuci bajuku yg terkena tinta tadi.
Normal pov
"kesian yg dihukum"Ledek clint pada layla yg tengah diam merenung dibangkunya.
Layla menatap clint malas,"Ngapain kesini huh"Desis layla kesal.
"Hanya ingin meledekmu hhhh"Tawa clint pecah dan itu membuat layla sangat ingin memukul kepala kekasih kamvrettnya itu.
Memang dari dulu clint sering sekali meledek layla walau sudah menjadi kekasihnya tapi tradisi ledek meledek masih terlontar di pikiran kekasihnya itu,dan entah knpa seiring jalannya waktu layla semakin dibuat bahagia saat bersama clint.
Sehari saja tidak ada ledekkan dari clint membuat layla malas menjalani hari harinya.
"Sudahlah,jngan murung terus,yuk kekantin?"Tawar clint dan layla mengangguk.
"Layla tunggu!"Teriakku dari arah belakang dan layla menoleh.
"Eh miya,"Jawab layla dan layla mulai melirik baju putih miya yg terkena tinta karena ulahnya.
"Layla knpa menatap bajuku?"Ucapku bingung dan layla menggelengkan kepala.
Layla tersenyum,"Tinta hitam ini jadi membuat baju putihmu kotor miy,dan ini semua salahku"Sambung layla sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My mine
FanfictionAku.miya archer seorang gadis yg sangat sederhana di takdirkan dengan pemuda yg cuek dan yg pasti seorang playboy angkatan sekolah!!!😑😂 Dan pemuda itu sangatlah dingin dan cuek sebut saja dia alucard hunter😎 Kebahagiaanku hanyalah mimpi bukan? Ka...