JADILAH SEUMPAMA BENANG

156 4 3
                                    

Semakin kamu rapuh selama mendengar kata-kata tak baik dari mereka, lalu perlahan menenggelamkanmu menjadi buih, sungguh saat itu pula kamu mesti berlari menuju Allaah.

Jangan menangis sendirian.

Jangan bersembunyi sendirian.

Jangan bersedih terlalu lama.

Napas itu usah biarkan terbang menjadi debu-debu tak berguna.

Bukankah benang meski ia kusut, tapi tetap menjadi bentangan terkuat untuk kain-kain yang bercerai? Meski ia basah dilumat air, ia masih memiliki napas di sisi sinar matahari.

Maka, sungguh, kamulah paling utama  untuk menjadi kaki terkuat saat kelemahan seolah menindas segala kesabaranmu selama berhijrah.

Kamu kuat. Ada Allaah.

Menuju titik akhir Desember, izinkan diarihidupkita kembali menulis renungan dalam buku ini. :)

Terima kasih telah berkunjung. -f

Allaahu a'lam.

🌼

BAGIMU (MUSLIMAH) YANG INGIN MENGUSULKAN TOPIK RENUNGAN, SILAKAN SAMPAIKAN KE KITA. ;)

JZK. THANKS, TERIMA KASIH.

Ttd.

Diarihidupkita

DIARIHIDUPKITA DAN RENUNGAN BERHIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang