DEAR, ADIK.

58 3 0
                                    

Dik, yang ingin dipuji itu sangatlah banyak. Bahkan, cara-cara mereka untuk mendapatkan pujian tak seluruhnya baik berdasar syariat-Nya.

Mereka kadang pura-pura lupa kalau Allaah Melihat sekecil apa pun mereka berbuat. Mereka seolah tak tahu bahwa Allaah Mendengar sepelan apa pun mereka bicara.

Dik, sebagaimana kakak, tentulah kamu juga ingin pujian. Pertanyaannya, untuk apa dan bagaimana caramu merealisasikannya?

Kalau kamu ingin dipuji secara instans oleh penduduk bumi, maka barangkali amat banyak cara-cara ringan untuk dilakukan. Namun, Dik, bukan itu sebenarnya yang terbaik untuk kita.

Pujian dari penduduk langit justru lebih menenteramkan. Pujian langit justru akan lebih bernapas lama. Murni dan tanpa kepalsuan.

Terbayangkah saat mereka (penduduk langit) ramai mendoakan keselamatanmu? Terbayangkah saat dalam list orang-orang masuk surga ada namamu? Terbayangkah saat Allah memberimu kebaikan demi kebaikan bukan sekadar dilempar padamu? Tapi diberi sebagaimana yang sepatutnya, bukan secara istidraj.

Tentulah Adik telah tahu, 'kan istilah istidraj? Ya, orang-orang yang diberi apa pun kemewahan dunia namun ia tak tunduk pada perintah Allaah. Mereka diberi namun sungguh menyedihkan. Allaah hanya memberi sekadar diberi saja. Mereka sedang diberi ujian berupa azab dunia.

Lalu, Dik? Apa saja cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan pujian Allaah?

Barangkali, membaca dan ikhlas berhijrah adalah juga pilihan yang baik.

Ya, dengan membaca hal-hal baik, secara perlahan kamu akan bertumbuh menjadi seorang yang tahu banyak hal. Kamu punya bekal untuk berbagi. Kamu kemudian bisa dijadikan sebagai ruang bertanya. Walau pada akhirnya itu semua akan dimintai pertanggungjawaban; sulit; berat; mesti konsisten--kakak yakin kamu mampu.

Kamu memahami bahwa esensi ikhlas berhijrah adalah hal baik, maka kamu melipat segala keinginan untuk dipuji oleh orang-orang sekitar. Kamu memilih ikhlas dan pelan-pelan memberikan contoh yang baik.

Allaah ada. Allaah yang akan menilai, bukan Kakak. Selamat bertumbuh bersama ilmu-ilmu terbaik dan hati yang ikhlas, Dik. Kakak pun masih senantiasa belajar.

Sekali lagi, tumbuhlah dengan ilmu dan keikhlasan tak berbatas, Dik. Walau lelah, namun hadiahnya bukanlah satu gelas jus Mangga. :) Namun, ada surga. S U R G A. -f

Allaahu a'lam.
🌾🌾

BAGIMU (MUSLIMAH) YANG INGIN MENGUSULKAN TOPIK RENUNGAN, SILAKAN SAMPAIKAN KE KITA. ;)

JZK. THANKS, TERIMA KASIH.

Ttd.

Diarihidupkita

DIARIHIDUPKITA DAN RENUNGAN BERHIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang