Ke ~ 35

27 5 0
                                    

Dinda sudah memakai seragam sekolahnya, dia tidak ingin membuat Vhino menunggu lama, Dinda memoleskan make up secukupnya. Senyumnya dari malam terus terpancar di cermin kamarnya.

Tredtttt....

Dinda mengambil ponselnya ternyata ada pesan dari Vhino ❤️, dan Marwan.  Dinda memilih membuka pesan dari Vhino tersebut.

Vhino ❤️ :
Gue Otw kerumah lu

                                                               Gue :
   Iyaudah vhin kamu hati-hati yak 😊

Vhino ❤️ :
Sip ❤️

Dinda menatap layar ponselnya,dia tidak salah melihatkan Vhino mengirim pesan dengan tanda ❤️ pipi Dinda memerah dan memanas, jantungnya berdetak lebih kencang.

"Terima kasih Tuhan walaupun Vhino belum bisa  mengingat semuanya  tapi setidaknya Vhino bisa mengingatnya perlahan-lahan. " Batin Dinda

Dinda turun dari kamarnya dan menuju depan rumahnya. Dia melihat ada ibunya di meja makan. Dinda langsung memeluk ibunya tersebut, dia sangat rindu dengan ibunya, ke dua orang tua Dinda memang sangat sibuk hingga Dinda tidak pernah merasakan kebersamaan dalam keluarga, tapi dia bersyukur karena keluarga Vhino sangat peduli dan sayang kepada Dinda.

"Ibu kapan pulang, Dinda kangen sama ibu " ucap Dinda didalam pelukan ibunya.

Ibunya mengelus-elus rambut anak gadisnya, dia tidak tega melihat anaknya menjadi broken home, dia sangat menyayangi anaknya, Walaupun dia sibuk kerja  tapi dia selalu memantau aktivitas anaknya tersebut dari kejauhan. Dia bersyukur karena keluarga Vhino menyayangi Dinda seperti anak mereka sendiri.

"Ibu semalam pulang pagi sayang, ibu mau bangunin kamu tapi ibu gak tega kamu lagi tidur " ucap Ibu

"Kalau bapak pulangnya kapan Bu, " ucap Dinda

"Bapak kamu 2 bulan lagi baru pulang nak, bapak kamu disana pekerjaan masih banyak, pekerjaannya tidak bisa di tinggal" ucap ibu

Dinda menghembuskan nafasnya, Dinda merindukan kebersamaan keluarga ini, ayah sibuk dengan pekerjaannya diLondon, sedangkan Ibunya harus bulak-balik dari Indonesia- luar negeri, mengurus Butiknya. Dinda tidak boleh sedih, yang terpenting saat ini ada ibunya disini, dia ingat pesan bundanya Vhino, "sesibuk Apapun orang tua, mereka tetap menyayangimu, jadi jangan pernah membenci kedua orangtuamu karena mereka disana mencari nafkah untuk keluarganya dan untuk kamu sendiri "

"Iya sudah kamu sarapan dulu yak, ibu sudah membuat makanan " ucap ibu menyuruh Dinda duduk dibangku meja makan.

Dinda memakan sarapannya, sedangkan ibunya hanya menatap gadis ini, dia kasihan dengan gadis ini harus merasakan kekurangan kasih sayang dari mereka berdua, air mata ibu terus membasahi pipinya, ibu langsung menghapusnya dia tidak ingin anaknya melihat dia menangis.

Ting...Ting....

"Sebentar yak Din, ibu buka pintu dulu, kamu lanjutin ajah sarapannya" ucap ibu

Dinda mengangguk kepalanya dan melanjutkan makanannya.

"Assalamualaikum tante " ucap Vhino mencium tangan ibu Dinda

"Walaikumsalam eh Vhino, ibu kira siapa nak," ucap ibu mengelus rambut Vhino.

Vhino tersenyum kepada ibunya dinda.

"Dindanya ada tan " ucap Vhino

"Ada ko, yuk masuk sini, kita sarapan dulu" ucap ibu

"Gak usah Tante Vhino sudah sarapan ko " ucap Vhino

"Eh Tante sudah kenal kamu lama loh vhin, kamu itu jarang sarapan pagi seperti Dinda, udah Ayuk gak papa kamu kan sering sarapan disini vhin" ucap ibu mengajak Vhino masuk kedalam rumahnya.

Between time, you and him { Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang