Ke ~ 22

12 2 0
                                    

Bell pulang sekolah berbunyi....

Dinda langsung memasukkan alat-alat tulisnya dan bergegas untuk Kerumah​ Vhino.
Dinda harus menanyakan kepada orang tua Vhino bagaimana keadaan vhino disana, kenapa dirinya mempunya perasaan yang tidak enak terhadap Vhino.

"Gays gue duluan yak" ucap Dinda terburu-buru

"Iya Din lu hati-hati ya kalau ada perlu apa-apa langsung kabarin kita " ucap Fitri

"Siap lu semua hati-hati yak " ucap Dinda keluar dari kelasnya​.

Dinda sekarang berada didepan gerbang sekolahannya, dia sedang menunggu taksi. Setelah beberapa menit taksi datang kearahnya.

Dinda didalam taksi hanya diam dan memperhatikan foto dirinya dan Vhino, air matanya terus membasahi pipinya.

"Kamu kemana sih vhin, aku kangen sama kamu" ucap Dinda menatap foto dirinya dan Vhino

Dinda sampai di rumah Vhino, Rumah yang sangat megah, dikelilingi tumbuh-tumbuhan disekitar rumahnya. Dinda masuk kedalam rumah Vhino dan menekan bell rumah itu.

Keluar lah seorang paruh baya yang berada didepan rumah Vhino. Iya itu bundanya Vhino

"Assalamualaikum Bunda " ucap Dinda mencium tangan bunda Vhino

"Walaikumsalam eh Dinda kirain bunda siapa, mari masuk din" ucap bunda Vhino

Bunda mengajak Dinda masuk kedalam rumahnya, Dinda mengikuti dari belakang, rumah yang bercat putih itu sangat bersih.

"Duduk dulu Din, Dinda mau minum apa? Biar bunda buatkan" ucap Bunda

"Tidak usah repot-repot bunda" ucap Dinda

"Tidak apa-apa Dinda, iyaudah sebentar yak bunda buatkan air minum dulu yak" ucap Bunda meninggalkan Dinda di ruang tamu.

Dinda bangun dari tempat duduknya, dia melihat foto-foto yang berada disekitar rumah itu, Dinda melihat foto seorang anak kecil sekitar berusia 5 tahun dinda yakin kalau itu foto Vhino dengan senyum yang manis.

Dinda merasa ada yang memegang pundaknya dia menengok kearah belakang dan ternyata bunda Vhino.

"Dulu itu Vhino anak yang ceria, suka senyum,gak pernah nakal, dia juga anak yang baik-baik. Tapi semenjak kejadian itu Vhino berubah, dia menjadi dingin, tidak pernah senyum, dia sangat bandel, sampai bunda dan ayahnya​ Vhino sudah angkat tangan. Tapi bunda sangat bersyukur semenjak hadirnya kamu dikehidupannya, Vhino perlahan-lahan berubah seperti dulu, Vhino yang sering senyum, Vhino yang ceria bunda sangat berterima kasih kepada kamu Din kamu bisa merubah Vhino kembali " ucap bunda sambil terisak

Dinda mengelus pundak bunda pelan-pelan.

"Kalau Dinda boleh tau memang kejadian seperti apa bunda sampai Vhino seperti sekarang" ucap Dinda

"Dulu itu Vhino mempunyai pacar bernama Dian. Dia sangat mencintai Dian, mereka menjalani hubungan sudah 2 tahun. Tapi 2 bulan sebelumnya dian berubah, Dian sudah tidak ada waktu lagi buat vhino, Vhino berusaha untuk menanyakan kenapa Dian berubah, tapi Dian berusaha untuk menjauhi vhino. Sampai suatu hari Vhino sedang kumpul dengan teman-temannya dirumah sinjoh, Vhino izin kekamar mandi dirumah sinjoh. Tiba-tiba Rahmat datang kerumah sinjoh dengan seorang cewek. Sinjoh Marvel dan alvaro kaget melihat Rahmat datang dengan seorang cewek, setelah Vhino keluar dari kamar mandi, dia berjalan keluar rumah sinjoh dan ikut berkumpul kembali. Vhino yang masih didepan pintu, seketika Berhenti seluruh badannya menegang, emosinya saat ini sangat memuncak. Bagaimana tidak dia melihat pacarnya berpegang tangan dengan sahabatnya sendiri. Vhino yang sudah sangat emosi akhirnya memutuskan hubungan bersama Dian didepan teman-temannya. Semenjak saat itulah dirinya sangat membenci cinta, jadilah Vhino yang sekarang.  " Ucap Bunda

Dinda hanya diam, sekarang dirinya paham kenapa vhino memiliki wajah yang datar, dan jarang senyum.

"Bunda berharap kamu tidak akan meninggalkan Vhino Din, cuma kamu yang bisa membuat dirinya kembali seperti dulu. " Ucap bunda menggenggam tangannya Dinda

"Insyallah bunda, Dinda tidak akan pernah meninggalkan vhino, bunda Dinda boleh tanya sesuatu" ucap dinda

"Boleh sayang kamu mau tanya apa" ucap bunda

"Bunda tau keberadaan Vhino dimana tidak, sudah sebulan Vhino tidak mengirim pesan kepada Dinda,
Dinda khawatir sama Vhino bunda,  Apa bunda pernah mendapat pesan dari Vhino " ucap Dinda

"Bunda tidak pernah mendapat pesan sama sekali dari Vhino, terakhir kali Vhino mengirim pesan kepada bunda 2 Minggu yang lalu" ucap bunda

"Bun aku khawatir banget sama Vhino" ucap Dinda

"Kamu yang sabar yak Din, doain vhino supaya baik-baik saja disana, kamu harus sabar yak nunggu Vhino sebulan lagi, Tante yakin Vhino disana akan baik-baik saja" ucap Bunda mengelus rambut Dinda

Dinda menghembuskan nafasnya, dia tidak boleh berpikiraan yang tidak baik oleh Vhino, dia yakin kalau vhino akan baik-baik saja.

"Iyaudahh bunda Dinda pamit pulang dulu ya, gak enak soalnya sudah sore takut dicariin ibu, kalau bunda dapat kabar dari Vhino kasih tau Dinda yak  bunda. " ucap Dinda bangun dari tempat duduknya dan mencium tangan bunda Vhino

"Iyaa sayang pasti bunda kasih tau kamu ko, Kamu hati-hati​ yak dijalan, kamu yang sabar yak din Vhino akan kembali, terima kasih sudah berkunjung ke rumah bunda sering-sering ya" ucap Bunda

"Pasti bunda, Iyaudah Dinda pamit ya bunda Assalamualaikum" ucap Dinda

"Walaikumsalam" ucap bunda

*********

Dinda sudah sampai dirumahnya, dia merebahkan tubuhnya dikasur, dan menatap layar ponselnya, tidak ada sama sekali pesan dari kekasihnya.

Dinda mengirim pesan kepada Vhino, dirinya berharap ada satu pesan dari Vhino.

Gue :
Vhin kamu kemana?
Apa kamu masih ingat dengan aku?
Aku rindu vhin, sangat rindu 😭
Kamu baik-baik saja kan disana?
Jangan telat makan, jaga kesehatan kamu vhin disana.
Cepat pulang vhin aku merindukanmu.

Dinda terus menangis ditempat tidurnya,dirinya terus memikirkan keberadaan Vhino, sampai akhirnya dirinya terlelap dalam keadaan menangis.

Between time, you and him { Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang