Seorang pria gagah mengelus surai pirang milik seorang wanita yang berbaring disebelah ranjangnya,dia tidak tahu apa yang membuatnya begitu mencintai wanita ini.Baginya wanita disebelahnya ini adalah segalanya,dia tidak sanggup hidup tanpa wanita di sampingnya ini.
Dia adalah Sean Mathewson calon pewaris Mathew corp.Ketampanannya tidak diragukan lagi, bahkan banyak wanita yang rela melemparkan dirinya ke ranjang Sean hanya untuk merasakan kegagahannya di ranjang.
Walaupun Sean suka melakukan One Night Stand dengan wanita berbeda,percayalah dia hanya mencintai Chloe Lincoln kekasihnya.Baginya tidak ada tubuh wanita manapun yang mampu membuatnya bergairah seperti Chloe.Chloe seperti candu untuknya.
Drrtt drrtttGetaran ponsel membangunkan Sean.What the hell! Apa dia tidak tahu kalau ini sudah cukup larut.Tanpa melihat si penelpon Sean langsung mengangkat panggilannya "Apa kau tidak tahu bahwa ini sudah larut?!"
"Apa kau tidak tahu bahwa Mommy sejak tadi menunggumu?!" terdengar suara lengkingan wanita yang membuat telinga Sean berdenging seketika.
"Tidak biasanya Mommy menungguku" Sean menguap,ini pukul 02.00 bisa-bisanya ibunya menelpon di jam segini!
"Tidak biasanya katamu? Kau sudah berjanji menemui ku malam ini,Sean!"
Wait! Bodohnya dia lupa mempunyai janji pada ibunya,salahkan Chloe yang meminta untuk ditemani sampai dirinya lupa jika telah berjanji pada ibunya.
"Aku ada urusan Mom" Sean menggaruk tengkuknya,dia tidak yakin ibunya percaya pada alibi yang dia buat.
"Urusan katamu?! Urusan meniduri jalangmu,begitu?! Berhentilah berurusan dengan wanita itu Sean!"
Sean menjauhkan telponnya dari telinga,ibunya itu selalu berbicara dengan nada tinggi setiap wanita itu tahu Sean masih berhubungan dengan Chloe.
"Berhenti memanggil Chloe jalang,Mom! Dia tidak seperti itu" Kenapa orangtuanya selalu menyebut kekasihnya buruk?
Padahal kekasihnya tidak seperti itu! Sean tidak suka ada manusia yang merendahkan kekasihnya.
"Kau berani membentak ibumu demi membela wanita itu?! Sungguh hatiku sakit"
"Berhentilah berdrama,Mom" Sean memutar bola matanya jengah,ibunya ini selalu berdrama.
"Baiklah besok pagi Kau harus datang kerumah!" setelah itu ibunya langsung memutus sambungan telpon.
Oh god! Ibunya itu sangat cerewet,dia harus menyiapkan diri sebelum bertemu ibunya dengan beristirhat yang cukup!
Pagi harinya,Sean sudah siap dengan celana chinos dan kaus polo.Dia mengendarai mobil untuk sampai di rumah keluarganya.
Sean memasuki mansion keluarganya,para maid dengan sigap membukakan pintu untuk Tuan mudanya
"Rupanya kau masih ingat jalan pulang?" Viollet adiknya sudah berdiri menjulang dengan tangan yang dilipat di depan dada,aiisshh kenapa pula dia harus bertemu dengan fotocopyan ibunya sepagi ini.
"Diam lah Vay,aku tidak ingin berdebat denganmu" Sean berjalan melewati Viollet yang sudah mentapnya berang.
Vay adalah panggilan Sean untuk Viollet.
Viollet kembali menghadang Sean tapi,Sean kembali berjalan.Seakan tidak kehabisan akal Viollet mengikuti Sean dan mengulurkan kakinya diantara kaki Sean sehingga,Sean jatuh tersungkur.
"Hei bung,kau mencintai lantai itu ya? Hingga kau menciumnya" Viollet tertawa dengan puas,menjahili Sean adalah hal favoritenya!
Sean berdiri dan merapikan kemejanya.Hei,penampilan itu penting untuknya!
"Sean! Kenapa Kau diam disitu?! Aku sudah menunggumu sejak tadi!" Double shit! Di pagi yang secerah ini dia harus berhadapan dengan dua wanita yang memiliki suara seperti toa.
"Bisakah kalian berdua tidak berbicara dengan keras? Oh God,bisa-bisanya aku berada di tengah-tengah mereka" Sean memijat pangkal hidungnya,telinganya bisa pecah kapan saja jika terus berdekatan dengan dua wanita ini.
"Jadi kau menyesal terlahir dari wanita sepertiku?!" Jane-ibu Sean bertolak pinggang dan menatap Sean tajam.
"Kau menyesal mempunya adik sepertiku!" Holly shit! Adiknya ini memang jiplakan ibunya!
Sean mengacak rambutnya frustasi.Ayolah siapa yang tidak gila berhapan dengan wanita seperti ini!
"Sudahlah Mom,aku tidak bermaksud seperti itu" Sean merangkul bahu Jane,walau bagaimana pun wanita cerewet ini adalah ibu yang sangat dia cintai.Apapun akan dia lakukan demi melihat ibunya bahagia.
"Kau menyakiti hatiku Sean" Jane meneteskan air mata palsunya,dia adalah Drama Queen yang hebat.
"Jadi kau hanya minta maaf pada ibu?! Tak ku sangka kau tega melakukan ini pada adikmu sendiri" Viollet mengikuti jejak Jane dengan meneteskan air mata palsu.
Oh tuhan bantu lah Sean keluar dari penderitaannya.
Sean menghirup nafasnya dalam dalam,pagi ini adalah pagi tersial untuknya "Kenapa Mom menyuruhku pulang?""Memangnya Momy tidak boleh memintamu pulang?! Kau memang tidak sayang pada mommymu!" Sial! Sial! Sial! Kenapa ibunya sangat menjengkelkan pagi ini.
"Bukan seperti itu Mom,aku hanya bertanya.Tidak biasanya Mom memaksaku datang" Sean berusaha berbicara selembut mungkin pada ibunya.
Jane memasang senyumnya yang paling manis.oh god,dia bahagia sekarang! "Kau masih ingat dengan Bella?"
"Bella siapa?" Sean menggaruk tengkuknya,otaknya di paksa berfikir karena tatapan tajam ibunya sangat mengintimidasi dirinya.
Sungguh dia tidak ingat siapa Bella itu!
pletak
Sebuah sisir mendarat mulus diatas kepalanya
"Kau ini memang bodoh! Bella Anderson Mulhern,anak uncle Andreas.Dulu kita sering main dengan dia" Viollet dengan santainya mengambil kembali sisirnya yang dia lempar tadi.Sean menatap Viollet tajam,Bella yang dia kenal itu banyak,wajar saja bila dia bertanya!
"Bella teman kecil Viollet,Sean.Yang sering kau ciumi pipinya" Tumben sekali ibunya tidak berbicara dengan kencang.
Sean menerawang masa kecilnya.Yap,dia ingat sekarang gadis kecil bermanik cokelat selaras dengan rambutnya,jangan lupakan pipi berlemak bayi yang sering dia kecupi "Iya aku mengingatnya,memang kenapa?"
"Mom akan menjodohkanmu dengan dia"
Saya suka menulis,tidak peduli diberi vote atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding (End)
RomanceHighest rank : #1 in Fiksi (29/3/2019) #1 in Romantis (8/4/2019) #6 in Romance (30/5/2019) #4 in Cinta (20/7/2019) Jangan memplagiat karya saya! *** "Salah dirimu yang b...