Sambil menenteng paper bag berisi waffle dan sekotak es krim,Eliot memutar-mutarkan kunci mobil ditangannya sambil berjalan menyusuri lorong apartement milik Sean.
Tapi kemudian dahinya mengernyit saat melihat pintu apartement Sean yang terbuka,tidak biasanya seperti ini!
Pelan-pelan Eliot masuk ke dalam apartement itu,dia menyusuri setiap ruangan di dalamnya.Oh god! Mengapa tidak ada Bella di mana pun!
Eliot kembali ke ruang tamu dan melihat ponsel Bella tergeletak di atas sofa.Oke sekarang dia mempunyai firasat buruk!
Dengan gerakan cepat Eliot merogoh saku celananya dan menelpon Sean.
"Angkat bodoh!" Eliot menggeram marah karena Sean tidak kunjung mengangkat telponnya.Untung lah saat dia mencoba yang ke tujuh kali Sean mengangkatnya "Kau ini apa-apaan! Aku sedang ada meeting penting! Oh ya,apakah kau sudah mengantar waffle pesanan istri ku?"
"Bella tidak ada dirumah! Tapi pintu apartement mu terbuka bahkan ponselnya ada di atas sofa!"
Sementara di tempat lain
"Axe ini bukan jalanan menuju rumah sakit mana pun! Sebenarnya Sean dimana?! Mana suami ku Axe?!" rasa takut mulai melingkupi Bella saat mobil yang dikendarai Axe berjalan di jalan yang begitu sepi.Bella tidak tau ini dimana!
Bella memeluk dirinya sendiri dan mengusap-usap lengannya,dia hanya memakai drees hamil lengan pendek! Bahkan dia masih memakai sendal rumah!
"Axe berhenti! Turunkan aku!"
"I'm so sorry,Bella.Ya kita memang bukan ke rumah sakit,princess.Kita akan pergi menjauhi mereka semua dan memulai hidup kita" Axe mengambil paksa tangan Bella dan menciumnya tapi Bella langsung mengelap bekas ciuman Axe pada dress yang dia pakai.
Bella memojokan tubuhnya pada jendela mobil tangannya memeluk perutnya,dia takut pada Axe sekarang! "Axe aku sudah menikah! Aku sedang hamil anak Sean! Ku mohon lepaskan aku" suara Bella bergetat tanda ketakutan besar yang melandanya
"Aku tidak masalah menganggap anak itu sebagai anak ku,asal kau ibunya aku menerimanya" Axe menatap Bella dengan tatapan yang menggoda.Itu semakin membuat Bella takut!
"Kau gila! Turunkan aku! Suami ku akan membunuh mu bila kau melakukan hal buruk pada ku!" Bella berteriak tapi tubuhnya tetap diam tidak melakukan apapun.Bisa saja dia merebut stirnya tapi,bagaimana jika mobilnya oleng dan menabrak?
"Tenang lah,princess.Aku tidak akan melakukan hal buruk pada mu,sebelum kita pergi kita menemui seseorang dulu.Kau harus berterima kasih padanya,karena dia aku berani melakukan ini dan menyatukan cinta kita,aku tau kau tidak bahagia bersama Sean" Axe mengulas senyum manis yang malah membuatnya seperti seorang psyco!
"Aku hanya mencintai Sean! Aku bahagia hidup dengannya! Aku bahagia menjadi istrinya! Kau gila,Axe! Kau gila! Toloong!" Bella menggedor-gedor jendela mobilnya berharap ada orang yang mendengar teriakannya.Tapi,percuma! Tidak ada satu orang pun yang lewat di jalan ini!
Axe menggeram marah,satu tangannya melepas stir mobil dan menjambak rambut Bella lalu membenturkan kepala si cantik ke jendela mobil dengan keras "Kau tidak boleh menyebut namanya saat bersama ku!"
Bella mulai terisak,kepalanya berdenyut hebat.Di dalam hatinya Bella berdoa,berharap suaminya datang dan menyelamatkannya.
"Jadi lah wanita yang baik!"
Mereka berhenti di sebuah bangunan tua,mungkin bangunan itu sudah tidak di huni lagi terlihat dari tanaman liat yang menjulang tinggi.
Axe membukakan pintu Bella dan menariknya keluar,seorang wanita berjalan menghampiri mereka.
Bella membelakan matanya saat mengetahui siapa wanita itu."Nama ku Chloe,jika kau tidak tahu nama ku.Bagaimana rasanya menjadi istri Sean,ma'am" wanita berambut pirang itu memasang seringai liciknya sambil memutari tubuh Bella
Note : Kemungkinan saya akan update lagi nanti siang,karena part ini pendek 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding (End)
RomanceHighest rank : #1 in Fiksi (29/3/2019) #1 in Romantis (8/4/2019) #6 in Romance (30/5/2019) #4 in Cinta (20/7/2019) Jangan memplagiat karya saya! *** "Salah dirimu yang b...