"Bella! Apa yang terjadi padamu?!
Viollet berari menghampiri Bella yang tergeletak di lantai.Dia memapah Bella hati-hati ke ranjangnya,sesekali mulutnya meringis melihat keadaan Bella" Awwhh" Ringisan keluar dari mulut Bella saat Viollet membaringkannya.
Viollet ke dapur untuk mengambil baskom berisi air dingin yang akan dia gunakan untuk mengompres lebam Bella serta P3KViollet membersihkan bekas darah yang mengering di sudut bibi Bella,oh dia persis seperti korban penganiayaan! Dan memang benar dia di aniaya oleh kakak mu,Vay!
"Siapa yang melakukan ini pada mu,Bella?" Bella hanya diam tidak membuka suara pandangannya kosong.Ayolah! Dia mengalami malam yang buruk!
"Apa Sean yang melakukan ini pada mu? Tolong jawab aku,Bella" Bella mengeluarkan air mata dan itu cukup bagi Viollet untuk mengetahui jawabannya
"Ke..kenapa a..aunty Jane berpura-pura sakit,Vay?" Bella menatap Viollet dengan tatapan yang amat sangat tersakiti.Hei! Dia mendapatkan siksan yang bukan dari kesalahannya!
Viollet ikut meneteskan air mata,dia merasa bersalah pada sahabatnya
"Bella maafkan aku dan mommy,sungguh aku tidak bermaksud membuat mu seperti ini.Aku tidak tahu jika rencana ku akan menjadi bencana bagi mu""Sudah lah Vay,ini semua sudah terjadi.Tapi,tolong rahasiakan semua ini,hanya kau yang tahu.Aku tidak mau Sean mendapat masalah" Bodohnya Sean menyia-nyiakan Bella dan menyakiti hatinya!
Bella memegangi pinggangnya yang terasa sakit "Sini aku lihat,biar aku obati" Bella membalik badannya menjadi telungkup lalu Viollet menyibak kemeja serta lingerie yang di kenakan Bella
"Bella! Apa saja yang kakak ku lakukan hingga pinggang mu seperti ini?!" tentu saja dia kaget! Viollet kira hanya wajah Bella saja yang menjadi sasaran amukan Sean,ternyata beberapa bagian tubuh Bella yang lain mengalami memar
"Sudah lah Vay,cukup obati saja" Tidak ada yang mau menceritakan mimpi buruk mu pada orang kan?
"Aku membawa baju ganti mu,apa kau mau mengganti pakaian?" Bella menganggukan kepalanya,dia tidak mau memakai pakaian seperti ini lagi!
Dengan hati-hati Viollet membantu Bella mengganti pakaiannya.Dasar Sean gila! Akan dia balas perlakuannya terhadap Bella!
''Istirahat lah Bella kau memerlukannya,aku akan menunggu mu" Viollet menyelimuti Bella sebatas dada lalu dia keluar kamar Bella dan duduk di sofa ruang tamu
Viollet mengeluarkan ponsel dari dalam sling bag yang dia pakai
"Sean pulang lah,aku di apartement mu" Viollet berkata dengan nada dingin,dia memutuskan sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban SeanSean mengernyitkan dahinya setelah menerima telpon dari Viollet,bagaimana Viollet bisa di apartementnya?!
"Nathali,tunda semua jadwal ku hari ini.Aku ada urusan" Sean berbicara pada sekretarisnya lalu pergi menuju apartementnya
Sean membuka pintu apartement miliknya dan melihat Viollet duduk di sofa sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya
"Kau kenapa Vay?" Viollet mendongakan kepalanya,Sean bisa melihat mata dan hidung Viollet yang memerah
"Sean maafkan aku dan mommy yang telah membohongi mu" Sean merengkuh Viollet ke pelukannya,membiarkan Viollet menangis dalam dekapannya
"Jangan menangis Vay,aku tidak marah pada mu" Sean mengecupi pucuk kepala adiknya
"Kau tidak marah pada ku tapi,kau melampiaskannya pada Bella! Sungguh dia tidak tahu apapun tentang hal ini,bukan aku membelanya tapi dia benar-benar tidak bersalah Sean" Oh god! ada sedikit rasa bersalah di hati Sean.
"Dia itu istri mu,uncle Andreas mempercayai mu untuk menjaga puterinya.Bagaimana perasaannya jika tahu puterinya di aniaya oleh mu? Bagaimana perasaan mu jika yang terjadi pada Bella terjadi pada ku?"
"Keluarga kita membawanya dari ayahnya,membuat dia jauh dari orang-orang yang menyayanginya.Dan kau berbuat seenaknya pada dia! Apa kau tidak kasihan?! Jika kau belum bisa menerimanya sebagai istri mu ku harap kau menghargainya sebagai orang lain'' Viollet terus mencecar Sean dengan perkataannya,membuat Sean merasa terpojok
" Aku akan pulang,aku tidak akan bicara kepada siapa pun seperti yang di katakan Bella dan ku harap kau memikirkan kata-kata ku" Viollet berjalan ke arah pintu
Sean mengusap wajahnya gusar,apa dia keterlaluan pada Bella?
Sean melangkahkan kakinya menuju kamar Bella,pintunya rusak.Nanti dia akan memanggil tukang.Sean berjalan mendekati Bella yang sedang terlelap di ranjangnya,dia duduk di pinggiran ranjang Bella.
Sean membalikan tubuh Bella yang tidur menyamping agar menghadapnya.Oh god! Apa yang telah dia lakukan pada gadis ini.Rasa bersalah semakin menghantui diri Sean.Dia menatap wajah Bella,Cantik! Sean mengulurkan tangannya untuk mengusap sudut bibir milik istrinya itu.
Sejujurnya Sean ingin merasakan lagi bibir manis itu,perlahan lahan Sean menempelkan bibirnya dengan bibir Bella.Sean diam sebentar untuk memastikan Bella masih tidur,aman! Sean mengulum bibir atas dan bawah milik Bella secara bergantian.
Bella melengkuh karena merasa terganggu.Shit! Sean segera menjauhi wajah Bella dan memasang wajah datar.Bella mengerjapkan matanya
"Se..sean!" Bella sangat terkejut,apa yang Sean lakukan disini? Apa Sean akan menyiksa dirinya lagi? Bella beringsut mundur hingga tersudut di kepala ranjang
"Aku akan memanggil tukang untuk memperbaiki pintu dan kran air di kamar mu.Kau bisa beristirahat di kamar ku dulu" Sean berbicara dengan nada sedatar tembok lalu keluar dari kamar Bella.Bella berusaha berjalan sendiri tapi,tubuhnya limbung hingga tersungkur ke lantai.Tubuhnya seperti terasa remuk
Sean dengan sigap menghampiri Bella dan menggendongnya,dia membuka pintu kamarnya lalu membaringkan Bella di ranjangnya
"Terimakasih,Sean" Sean mengendikan bahunya acuh lalu masuk ke dalam kamar mandi,mungkin siraman air shower bisa menjernihkan pikirannya
Bella kembali terlelap karena terlalu kelelahan dengan apa yang terjadi semalam.Well,dia tidak bisa tidur semalamam hingga Viollet datang mengobatinya
Di dalam kamar mandi,Sean menarik rambutnya frustasi.Padahal dia sudah berjanji tidak akan membawa wanita manapun ke ranjang selain Chloe tapi,di sisi hatinya yang lain dia menginginkan Bella bisa tidur di ranjangnya
Sean keluar kamar mandi hanya memakai handuk yang dia lilit ke pinggang,dia melihat Bella masih tertidur.
Kaki kaki Sean melangkah menaiki ranjangnya,dia berbaring di samping Bella.Di tatapnya kembali wajah gadis yang kini menjadi istrinya.Semakin menatap Bella,semakin ada dorongan gairah dalam diri Sean.Ingin rasanya membuat Bella mengerang kenikmatan di bawah tubuhnya
Hajar saja Sean! Dia itu istri mu! Kau berhak mendapatkan jatah mu!
Suara suara gila terus terngiang di telinganya,membuat gairah Sean semakin meningkat!
Sean memeluk Bella seperti guling,dia menghirup aroma Bella yang sangat memabukan.Perlahan-lahan Sean membuka baju milik Bella
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding (End)
RomanceHighest rank : #1 in Fiksi (29/3/2019) #1 in Romantis (8/4/2019) #6 in Romance (30/5/2019) #4 in Cinta (20/7/2019) Jangan memplagiat karya saya! *** "Salah dirimu yang b...