03.

119K 4.5K 109
                                    

"Datanglah besok ke rumah,mommy mu sakit" mata Sean terbelak,belum sempat dia membalas perkataan ayahnya,Lucas lebih dulu mematikan sambungan telponnya

Oh god,apakah dia keterlaluan pada ibunya tadi? Ibunya pasti sangat kecewa padanya,hatinya pasti sakit melihat tingkahnya

Sean segera memakai bajunya,kemudian pergi menuju mansion keluarganya.Tidak ada besok! Dia harus meminta maaf pada wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya!

"Tuan Sean datang! Tuan Sean datang!" seorang maid berlari tergopoh-gopoh menuju kamar Jane dan Lucas.Di dalamnya masih ada Viollet yang sedang bersenda gurau dengan orang tuanya

"What! Kenapa si bodoh itu datang sekarang sih!" Viollet memekik kaget tapi,baguslah rencanya bisa berjalan secepatnya

"Mom cepat pakai selang oksigennya" Sebelumnya dia menyuruh orang kepercayaan keluarganya untuk membeli tabung oksigen,serta menyewa dokter untuk mengelabui Sean.Semua akan terasa mudah bila kau memiliki banyak uang,dude!

"Suruh dokter itu datang kemari" Viollet memerintahkan maid itu. yeah,dokter yang disewanya memang sudah datang tidak lama setelah Bella pulang,ini semua demi kelancaran rencananya

"Kenapa kau diam saja daddy!" ayahnya ini sangat tidak mengerti situasi

"Lalu aku harus apa?" Lucas memasang wajah bodoh di hadapan puterinya.Dasar orang tua!

"Berhentilah memasang wajah bodoh,dad.Tunjukan raut sedih mu! Kita sudah membicarakan hal ini,dad"

"Akan ku potong uang bulanan mu,Vay.Berani-beraninya kau mengatai daddy mu yang tampan ini bodoh" Viollet hanya memutar bola matanya,dia tidak punya waktu untuk membalas ayahnya

Dokter sewaannya sudah masuk ke dalam kamar,ibunya pun sudah siap dengan selang oksigennya,begitu pula ayahnya yang sudah menghilangkan wajah bodohnga.Mereka hanya tinggal berakting untung meyakinkan Sean.
Semoga tuhan berpihak pada mereka!

Viollet menggenggam tangan ibunya,air mata sudah turun membuat aliran di pipinya
"Biarkan saja dia memilih hidupnya sendiri" bertepatan dengan masuknya Sean kedalam kamar orangtuanya.

Sean hanya berdiri mematung,di depan pintu tanpa mengucap sepatah kata pun.Apa yang terjadi dengan ibunya!

"Dia berubah,Lucas.Anak ku berubah jadi pembangkang,bahkan dia menampar adiknya sendiri" Perkataan Jane membuat Sean menatap tangannya yang dia gunakan untuk menyakiti adiknya.

Jane terus mengulangi perkataannya dengan nafas yang seperti kesusahan.Jahatnya Sean pada ibunya sendiri!

"Saya akan menyuntikan obat penenang agar nyonya Jane bisa beristirhat" Dokter mengeluarkan suntikan dan menyuntikannya pada lengan Jane,sesungguhya itu hanya suntikan vitamin

Hati Sean teriris,sungguh dia tidak bermaksud membuat ibunya seperti ini.Setelah mendapat suntikan ibunya berangsur-angsur tenang dan memejamkan mata.
Dokter itu meminta izin untuk keluar.
Sean pun melangkahkan kakinya mendekati ranjang ibunya

"Kau disitu rupanya,maaf aku tidak menyadari kehadiran mu" Lucas hanya menoleh sebentar lalu memfokuskan penglihatannya pada Jane

"Aku ingin ke kamar" Viollet meminta izin pada Lucas.Viollet berjalan melewati Sean,dia hanya memasang wajah datarnya

Sean bisa melihat dengan jelas! Lebam kebiruan yang disebabkan olehnya,dasar bodoh!

"Aku tidak pernah mengajari mu berbuat kasar pada wanita,Sean? Daddy kecewa pada mu" kali ini Lucas tidak pura-pura,dia benar-benar kecewa dengan Sean! Rasanya dia ingin memberi si bodoh ini sebuah pukulan

"Maafkan aku dad" Sean benar benar menyesal

"Putra ku jahat dia tidak menuruti kemauan ku,dia menjadi pembangkan.Biarkan saja aku mati tuhan!" Jane kembali histeris membuat Sean semakin merasa bersalah.Jika dengan menerima perjodohan itu ibunya akan membaik,maka dia bersedia! Meskipun berat,dia akan mencari cara!

"Pergilah ke kamar adik mu,daddy akan menenangkan mommy mu"

Sean melangkahkan kakinya menuju kamar Viollet,ternyata si pemilik kamar belum tertidur terlihat dari pintunya yang sedikit terbuka.

Sean memasuki kamar Viollet hati-hati "Mau apa kau kesini?!" suara sinis Viollet menyambutnya

"Vay,maaf kan aku.A..aku akan menerima perjodohan itu"

Viollet tersenyum di dalam hati tapi,dia tetap mempertahankan wajah datarnya "Setelah mommy sakit baru kau peduli huh? Pergilah sana dengan Chloe mu itu,itu kan yang kau mau?"

Sean merasa tersudut,frustasi tentu saja! Dia tidak mencintai Bella Bella itu!

"Berbicaralah besok dengan mommy,semoga ucapan mu membuat dia senang dan akan cepat pulih.Dan keluarlah dari kamar ku!"

Setelah Sean keluar dari kamarnya,Viollet menutup dan mengunci kamarnya.Dia berloncatan di ranjang queen size miliknya.Rencananya berjalan dengan sangat lancar!

"Aunty Jane,apa yang terjadi pada mu?" pukul 9 pagi Bella sudah datang di mansion keluarga Mathewson.Dia dikejutkan dengan keadaan Jane yang terbaring lemah dan di sampingnya ada lelaki yang sedang membujuk Jane untuk makan.Lelaki yang tak lain adalah Sean

Sean berbalik melihat siapa yang datang,seorang gadis cantik di samping adiknya.Netra ambernya terkunci di netra cokelat milik Bella.

"Ooh Bella cantik ku,aku hanya sedikit sakit" Sean memperhatikan Bella,jadi ini si Bella itu? Yeah dia akui gadis ini cantik

Tunggu! Tunggu! Kenapa dia memuji gadis itu?! Ingat lah Chloe,Sean! Sean mendengus sebal,dia harus berkata apa pada kekasihnya itu? Dia sudah terlanjur berkata iya pada ibunya

"Bella ini Sean" Jane mengenalkan Sean pada Bella,Bella tersenyum kecil sedangkan Sean hanya memasang wajah datar

"Makanlah aunty,agar kau cepat pulih"

"Aku ingin dibuatkan bubur oleh mu, Bella" dengan senang hati Bella menuju dapur untuk membuatkan bubur pesanan Jane.Bella sangat pandai memasak

"Dari pada kau diam disini,lebih baik kau bantu dia" dengan berat hati Sean melangkahkan kakinya ke dapur

Sean hanya memperhatikan apa yang di lakukan Bella,ralat maksudnya memperhatikan tubuh Bella.

Rambut ponytailnya membuat leher jenjangnya terlihat seperti mengundang Sean untuk memberikan kissmarknya disana,jangan lupa bokong sintalnya.
What the fuck! Pikiran mu Sean!

"Apa yang kau lakukan disitu?" Bella membawa mangkuk bubur diatas nampan,ternyata dia telah selesai! Dasar Sean bodoh!

Sekarang pandangannya tertuju pada payudara Bella,uggh dia ikhlas memeganginya jika Bella merasa berat.

Shit! Shit! Shit! Padahal Bella tidak mengenakan pakaian terbuka

"Bukan urusan mu!" Sean memasang wajah sinis pada Bella,dan pergi ke kamar Jane mendahului Bella

Bella duduk di samping Jane dengan nampan bubur berada di pangkuannya,dengan telaten Bella menyuapi Jane

"Ternyata ayahmu tidak berbohong,masakan mu luar biasa" Jane tidak berbohong,masakan Bella sangat enak

"Benarkah papa berbicara seperti itu?" Bella menatap Jane dengan sorot berbinar

"Oh sayang ku,kau adalah hidupnya.Hidupnya hanya tentang mu,dia selalu bercerita mengenai dirimu" Bella melebarkan senyumnya,tuhan berikanlah selalu kebahagiaan untuk papanya

"Uncle Lucas beruntung mempunyai anak seperti dirimu Bella" Viollet tersenyum menatap Bella,semoga sahabat kecilnya selalu di kelilingi orang-orang yang mencintainya

"Oh iya,pernikahan kau dan Sean akan berlangsung minggu depan"

My Wedding (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang