6. Perasaan

745 56 18
                                    

Semua tahu bagaimana perasaan seorang anak jika kedua orang tuanya selalu bertengkar apalagi sampai memilih untuk berpisah. Sedih, cemas, merasa bersalah hingga depresi. Namun tak banyak yang mengetahuinya karena telah ditutupi dengan sebuah senyum kebahagiaan.

*****

Prankk

Sudah terbiasa Alvian mendengar suara itu yang mungkin berasal dari bantingan sebuah vas atau benda lainnya.

Setiap malam dan setiap hari.
Mama dan papanya selalu bertengkar, mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada anak-anak mereka.

"Kakak, mama sama papa berantem lagi ya?" tanya seorang anak kecil yang berumur sekitar 7 tahun.

Alvian yang mendapat pertanyaan seperti itu dari adiknya hanya bisa menghela nafasnya, sebenarnya Ia kasihan terhadap Adrian. Adrian masih kecil tak sepantasnya Ia melihat kejadian tersebut.

"Kamu tidur ya ini udah malem, besok kan harus sekolah" ucap Alvian mengacuhkan pertanyaan Adrian tadi.

"Yaudah Adrian tidur dulu, kakak juga tidur ya" balas Adrian.

"Iya nanti kakak tidur kok" sahut Alvian.

Setelah mengantar adiknya ke kamar dan memastikan Adrian sudah tertidur, Alvian segera pergi ke kamarnya dan memakai jaket boombernya dan mengambil kunci motornya yang ada di atas nakas disebelah tempat tidurnya.

"Mau kemana kamu Alvian?" tanya seseorang yang tak lain adalah mamanya, Dini.

"Terserah Alvian mau kemana. Mama juga gak pernah ngurusin hidup Alvian selama ini, kenapa sekarang mama malah nanya Alvian mau kemana?" ucap Alvian keras yang entah kenapa selalu tersulut emosi jika melihat mamanya.

"Selama ini mama gak pernah ngajarin kamu bicara kasar. Kenapa sekarang kamu berubah Alvian, apa semua ini karena papa kamu?" tanya Dini yang membuat Alvian marah. Ia tak suka jika papanya dijelek-jelekan oleh mamanya.

"Alvian begini bukan karena papa tapi karena mama, mama gak pernah ngurusin hidup Alvian, mama selalu sibuk dengan pekerjaan mama dan juga selingkuhan mama sampai-sampai mama gak pernah tahu gimana kehidupan kita, gimana Adrian yang selama ini tumbuh besar tanpa kasih sayang mama, gimana Alvian yang sekarang menginjak masa dewasa, gimana papa yang capek kerja buat ngurusin kita. Mama gak pernah tahu gimana perjuangan papa"

"Aku benci sama mama" ucap Alvian dan segera meninggalkan mama dan papanya di ruang tamu.

"Liat, anakmu sudah berani dengan mamanya sendiri. Dia berani ngebentak mamanya, itu semua karena kamu Dito" bentak Dini menyalahkan suaminya.

"Kenapa kamu nyalahin aku? Itu semua salah kamu yang tidak pernah memberikan kasih sayang kepada anakmu. Kamu terlalu sibuk dengan pekerjaan kamu dan juga selingkuhan kamu" balas Dito membentak Dini.

"Sudahlahh, kamu dan anakmu sama saja" ujar Dini lalu kembali pergi dari rumah.

"Kamu yang tidak pernah bisa membagi waktumu dengan keluarga Din" lirih Dito.

"Alvian, semoga saja kamu tidak melakukan hal yang tidak pantas dilakukan dimanapun kamu sekarang berada. Papa gak bisa ngelarang kamu pergi, papa tau kamu perlu nenangin diri" ucap Dito.

AlviAra ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang