8. Mungkinkah

701 47 16
                                    

Mungkinkah hatiku telah merasakannya. Hatiku yang selama ini hanya bisa terdiam tanpa kata, hatiku yang selama ini tak terima jika dibuatnya kesal. Tapi kenapa sekarang ada yang beda, mungkinkah rasa itu telah datang menghampiriku.

                         *****

"Lo kenapa sih Ra, diam-diam bae" ucap Claudia.

"Gue gak papa kok Clo"

"Serius?" tanya Claudia.

"Iyaa" jawab Amara dengan senyuman yang dipaksa.

"Ah masa" Amara tak menjawab Ia fokus dengan pemandangan di depannya.

Terlihat seorang Alvian sedang duduk bersama dengan Agnes.
Mereka sedang berada di kantin makan bersama dan melupakan sebuah tugas yang harus cepat mereka selesaikan.

Amara geram, bukannya mereka harus menyelesaikan tugas yang baru saja kemarin mereka bicarakan dirapat, dan tadi malam Alvian menghubunginya agar Ia segera menyelesaikan tugasnya.
Tetapi apa yang dilakukan dengan sang ketua osis, pacaran? Dan melupakan tugas-tugasnya?

Amara tak habis pikir, Amara segera bangkit dari duduknya dan menghampiri dua sejoli itu yang mungkin sedang pacaran.

Braakk

"Eh, lo berdua ya. Gue gak habis pikir bukannya kalian itu ngerjain tuga-tugas kalian yang mesti banget diselesaiin dalam 3 hari ini, eh malah asik-asik pacaran dan ngelupain tugas kalian. Dan lo Alvian, tadi malam lo nge chat gue nyuruh supaya gue cepat-cepat nyelesaiin tugas itu sedangkan lo sebagai ketua osis yang DISIPLIN harusnya lo ngerti dengan tugas lo sebagai ketua osis bukannya malah asik pacaran kayak gini" ucap Amara sedikit berteriak kepada Alvian dan Agnes yang membuat perhatian seisi kantin beralih menatap mereka, termasuk paea sahabatnya, sahabat Alvian dan juga Amel.

Alvian geram apa yang telah Amara lakukan telah membuat harga dirinya turun sekaligus mebuatnya malu setengah mati.

Begitu pula dengan Agnes, apa sih yang dibuat oleh Amara hanya bisa membuat Alvian, Agnes dan dia malu saja.

"Maksud lo apaan sih? Gue salah apa coba? Gue cuma makan sama Agnes, itu salah?" tanya Alvian menahan emosi.

"Ya lo berdua itu salah, lo asik pacaran disini bukannya nyelesaiin tugas lo yang numpuk itu" balas balik Amara, Ia tak mau kalah.

"Dan lo, tugas lo usah selesai?" tanya Alvian.

"Be-belum sih tap-"

"Halah lo kalau mau jatuhin orang ngaca dulu sebelum lo yang dijatuhin" ucap Alvian.

"BUBAR semuanya" titah Alvian yang membuat semua penghuni kantin mau tak mau kembali ke tempat duduk masing-masing.

Alvian menarik tangan Agnes dibawanya keluar dari kantin, namun saat melewati meja Amara, Alvian membisikkan sesuatu di telinga Amara.

"Kalau gue emang pacaran sama Agnes, kenapa? Lo cemburu?" tanya Alvian dengan nada mengejek yang membuat Amara tidak suka.

"Gue gak akan pernah suka sama lo Alvian" gumam Amara geram saat Alvian dan Agnes sudah jauh di depannya.

"Ra lo itu ya nyari mati tau gak" ucap Gaby.

"Nyari mati apanya" balas Amara.

"Araku tersayang lo itu tadi bisa aja ngebuat image lo jatuh didepan dia dan juga anak-anak disini, termasuk Amel. Daritadi Amel tu ngelihatin lo kayak gak suka gitu" sahut Gaby.

"Ya bukan urusan gue lah Gab" balas Amara.

"Tapi Ra ini itu menyangkut-" ucapan Gaby terhenti saat orang yang tengah mereka bicarakan sudah berada di belakang Amara.

"Menyangkut apa Gab?" tanya Amara menyelidik.

Gaby tak menjawab Ia hanya memberi kode agar Amara mengikuti arah pandangnya.

Sesaat setelah Amara mengerti Amara segera mengikuti arah pandang Gaby dan dilihatnya Amel yang tengah berdiri sembari bersedekap dada.

"Eh Amel? Tumben, mau ngapain?" tanya Amara tanpa ada rasa takut sedikit pun.

"Gak usah banyak bacot lo Ra. Maksud lo tadi apaan ngebentak-bentak Alvian dan buat dia malu hah? Lo cemburu gara-gara dia lebih dekat dengan Agnes?" tanya Amel meluapkan emosinya yang sedari tadi Ia tahan.

"Hah? Gue cemburu sama Alvian dan Agnes? Gak lah. Dan satu lagi gue gak ada buat dia malu gue cuma mau ngingetin Alvian supaya dia inget sama tugasnya sebagai ketua osis jangan bisanya cuma nyuruh-nyuruh doang kalau dia sendiri gak pernah beres pekerjaannya" balas Amara tak kalah emosi.

"Hahh lo sendiri gimana? Udah beres belum kerjaan lo? Jangan main nyemprot orang lain buat lo suruh nyelesaiin tugasnya sedangkan lo sendiri aja bum selesai" sahut Amel tak mau kalah.

"Seenggaknya gue itu berusaha buat nyelesaiin tugas gue dan gue udah sadar diri kalau gue itu punya banyak tugas. Gak kayak lo dan juga Alvian mainnya itu cuma pacaran dan lupa sama tugas osis" balas Amara kemudian Ia meninggalkan Amel yang terdiam tanpa kata dan menatapnya penuh kebencian.

Biarlah Ia dibenci yang terpenting dirinya masih ingat batasan dan tugasnya sebagai seorang murid dan wakil ketua osis.

"Ra, lo berani banget samasi Amel. Lo gak takut dibully sama dia?" tanya Gaby saat mereka sudah berada di kelas.

"Emangnya lo ngelakuin apa sih Ra sampek si Gaby takut lo dibully sama si Amel?" tanya Claudia.

Memang Claudia tidak nerada disana saat Amel dan Amara bertengkar karena dirinya pamit untuk mengangkat telpon dari papanya.

"Gue gak bakalan dibully sama dia lagipula gue gak ada nyari masalah sama dia" jawab Amara.

"Terus tadi di kantin lo lagi ngapain sama Amel? Lomba baca puisi? Hah, lo itu tadi berantem Ra gara-gara si Alvian. Inget catet, gara-gara Alvian. Lo tau sendiri kan kalau Amel suka sama Alvian ya jelaslah kalau dia gak terima jika Alvian dibentak, dibuat malu lah dan sejenisnya. Karena dia suka sama Alvian" ucap Gaby membalas perkataan Amara.

"Hah iya bener tuh Ra. Lo kali ini gak bakalan bisa lolos tuh dari Amel"

"Hush, jangan doa'in temen kayak gitu dong Clo" ucap Gaby.

"Iyaiya sorry gue bercanda"

"Btw, lo kenapa sih Ra tadi kayak orang cemburu gitu pas liat Alvian makan berdua sama Agnes? Lo beneran cemburu Ra?" tanya Claudia.

"Gue gak suka sama dia ngapain juga gue cemburu" sahut Amara yang langsung ditepis oleh hatinya.

'Iya gue kayaknya cemburu deh liat mereka berdua, kayak gak suka gitu tapi darimana coba datangnya rasa ini gue sama Alvian baru kenal beberapa hari semenjak pemilihan wakil ketua osis itu masa iya gue udah punya rasa lebih ke dia? Lagian gue itu kesel sama dia. Benci.' batin Amara.

"Ah beneran Ra? Kayaknya lo cemburu deh. Haa ciee ada yang lagi jatuh cinta+patah hati nii" Ucap Claudia yang membuat Amara kesal.

"Lo itu ya, awas aja. Gak gue ajak lo jalan-jalan besok sama Gaby" ancam Amara.

"Hah jalan-jalan? Wah parah lo berdua gak ngajak-ngajak gue ya lo. Pokoknya gue harus ikut titik gak pake koma" ucap Claudia.

"Yee, kalau mau ikut lo harus sujud di kaki gue minta maaf ke gue karena omongan lo tadi" balas Amara.

"Ogah"

"Yaudah kalo gitu"

"Ra, lo mah gitu amat sama sahabat"

"Raaa. Amaraaa" teriak Claudia kepada Amara tetapi Amara pura-pura tak mendengarnya.

Sedangkan Gaby hanya bisa tertawa melihat tingkah kedua sahabatnya itu yang bisa dibilang seperti anak kecil.

*****

Jangan lupa vote dan komen ya

Salam hangat dari @pitaristiani 😘😘😘

AlviAra ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang