35. Someone, Please

356 15 5
                                    

Memang kamu milikku namun perhatianmu untuknya

****

Pelangi yang sedang menunggu Alvian tersenyum kemenangan namun sakit kepalanya semakin menjadi yang membuatnya mengerang kesakitan.

Hampir saja Pelangi terjatuh ke tanah jika tidak ada tangan yang menahan berat tubuhnya. Saat Ia melihat ternyata Alvianlah yang menahan tubuhnya.

"Kamu gak papa Ngi?" tanya Alvian. Ada nada kekhawatiran yang tersirat pada kata Alvian itu.

"Aku gak papa kok Ian cuma pusing doang. Kamu bisa kan antar aku ke rumah sakit sekarang?" tanya Pelangi, Alvian menganggukkan kepalanya lalu menuntun Pelangi berjalan menuju motornya. Sesaat setelah itu Alvian melajukan motornya menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Alvian lalu menghubungi dokter untuk segera memeriksakan keadaan Pelangi.

"Udah Ian, kamu boleh pulang sekarang aku udah sampai di rumah sakit sekarang kamu jemput Amara" ucap Pelangi mendorong kecil lengan Alvian sembari tersenyum paksa.

Alvian menggeleng, Ia tidak mungkin meninggalkan Pelangi dalam keadaan sakit seperti ini.

"Udah aku temenin kamu periksa dulu, habis itu aku antar pulang baru aku jemput Amara atau dia aku pesenin ojek online atau taksi online aja" balas Alvian.

"Tapi kasihan Amaranya" Ucap Pelangi pelan.

"Sudah kamu harus diperiksa dulu" Ucap Alvian sembari menuntun Pelangi menuju ruang rawat.

Setelah menunggu beberapa menit kini dokter telah selesai mengecek keadaan Pelangi. Alvian segera menanyakan keadaan Pelangi.

"Anda keluarganya?" tanya dokter itu pada Alvian.

"Iya saya pacarnya" jawab Alvian yang sungguh diluar dugaan, disatu sisi Pelangi senang karena jawaban Alvian tadi namun disisi lain itu hanya jawaban agar dokter mau mengatakan semuanya pada Alvian. Itu hanya terpaksa.

"Baik, ikut saya ke ruangan sebentar" ucap dokter tersebut lalu masuk ke ruangannya diikuti oleh Alvian.

"Bagaimana dengan keadaan Pelangi, Dok?" tanya Alvian begitu sampai di ruangan dokter itu.

"Pelangi saya diagnosis menderita penyakit radang selaput otak atau biasa disebut meningitis, nak. Hal ini harus cepat ditangani jika tidak ingin terjadi banyak kemungkinan nanti" ucap dokter yang menangani Pelangi tadi.

"Meningitis? Mengapa bisa? Beberapa hari yang lalu, Pelangi cuma flu biasa dan gak ada gejala menderita meningitis Dok" ucap Alvian pada dokter.

"Nak, kamu harus tahu ini. Gejala radang selaput otak atau meningitis itu memang seperti gejala flu, tidak ada yang memberatkan dalam gejala tersebut namun jika tidak dibawa ke dokter akan sulit mengetahui jika itu hanya flu biasa karena jika dibiarkan lama tidak mendapat pengobatan maka akan timbul gejala yang lain seperti kejang dan gagal ginjal" balas dokter tersebut.

"Tapi mengapa bisa Dok? Apa yang bisa menyebabkan?" tanya Alvian.

"Meningitis ini bisa disebabkan oleh infeksi virus namun tidak menutup kemungkinan untuk bakteri dan jamur bisa menyebabkan meningitis. Jadi Pelangi sendiri, meningitis yang dideritanya disebabkan oleh jamur yang tumbuh disekitar selaput otaknya. Tapi, untuk pencegahannya sama. Dengan vaksin bisa mencegah sebagian bentuk meningitis itu. Pelangi juga harus melaksanakan perawatan intensif" jawab dokter.

"Baik Dok. Tapi apa untuk sekarang Pelangi harus rawat inap?" tanya Alvian.

"Tidak, tapi jika nanti kondisi Pelangi semakin memburuk bisa dipastikan Pelangi harus rawat inap di rumah sakit. Dan ingat Pelangi harus melakukan perawatan intensif" jawab dokter tersebut.

AlviAra ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang