Loro.

7.7K 905 29
                                    

"DADDYYYYYYY!!!!"

"Iya sayang kenapa? Kamu kenapa?"

Dengan buru-buru Daddy menghampiri gue, dari wajahnya keliatan banget beliau khawatir.

"Kamu kenapa? Kamu kenapa?" tanya Daddy berulang, dengan deru nafas yang terdengar begitu terengah. Wong beliau lari dari lantai bawah ke lantai atas.

"Daddy tuh ya! Udah aku bilangin, kalau pake masker tuh jangan yang ini, ini kan masker khusus buat aku!" Gerutu gue menoleh ke arah beliau sambil mengangkat kedua tempat masker yang berbeda warna.

Gimana gue nggak merasa kesal coba, bayangkan tiap minggu masker gue dipakai sama Daddy. Tahu buat beli tuh harus nabung dulu. Kita beda jenis kelamin tapi sama-sama suka banget dengan perawatan wajah. Dan hobi ini Daddy yang menurunkan ke gue. Daddy orangnya itu memang bersih banget, tapi ceroboh nya minta ampun.

"Ih daddy kira itu yang biasa kita pake," cicit Daddy sambil menautkan kedua jari telunjuk tangannya.

Gue menghela nafas lalu menyimpan kedua masker ke tempat semula, "Udah aku bilang, kalau yang biasa itu yang kuning kalau punyaku itu yang biru dad. Yaampun dad," ucap gue sambil memijat kening pelan, rasanya udah capek berkali-kali bilang tapi kejadian lagi dan lagi.

"Maafinn~," Rengek Daddy jarinya masih saling bertaut sembari menatap gue dengan puppy eyes andalannya.

Disini siapa sih yang lebih tua?

"Huhhhh, yaudah. Lain kali jangan diulangi lagi. Nanti aku pindahin masker yang biasa kita pakai berdua ke toilet kamar Daddy oke?"

Akhirnya gue melunak, lagian kalau pun gue marahin Daddy terus nggak akan ada habisnya, malah nambah dosa.

Selain wajahnya yang menarik ketika ngeluarin puppy eyes-nya tapi kadang malah berakhir menarik urat syaraf gue.

"Dan satu lagi, jangan masuk ke toilet kamarku lagi oke?" Kata gue memperingati sambil mendelik kearah beliau.

"Yeayyyy makasih sayangku~ cintaku~ gadisku~,"

Beliau menerjang tubuh gue lalu memeluk gue erat sambil mencium pipi gue berulang kali.














Mau tersipu tapi inget lagi kesal.

*****

Daddy! | Oikawa Tooru.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang