Setelah segala urusan beres di tempat skincare akhirnya kita pulang namun sebelumnya Daddy mengajak gue untuk makan di luar, katanya kasihan gue harus buat makan malam.
Sebenarnya kita punya asisten rumah tangga namun hanya menunggu sampai gue pulang sekolah, setelah itu nggak ada asisten rumah tangga, kalau hari sabtu atau minggu bahkan nggak datang sama sekali.
Gue juga pengen belajar mandiri mulai dari sekarang, karena nanti gue pengen coba kuliah di kota orang meski keinginan gue ditolak mentah-mentah sama Daddy.
Akhirnya kita makan di tempat biasa, sate taichan yang ada di pusat perbelanjaan.
Pas gue sama Daddy masuk, gue mendengar Daddy tiba-tiba teriak aja, "Iwaaaaaaaaaaa!"
Membuat seluruh atensi yang ada di restoran sate taichan berpindah kearah Daddy, sedangkan beliau nggak perduli sama sekali dan cuma melambaikan tangan, gue menghela nafas.
Daddy menoleh dengan wajah berbinar, "Sayang, duduk disana yu! Itu ada keluarga Om Hajime!"
Daddy dengan cepat narik tangan gue antusias mendatangi meja keluarga Om Hajime, sedangkan Om Hajime cuma bisa memperlihatkan wajah penolakan sedari tadi.
"Iwaaaaa, kangenn!" Daddy langsung menerjang Om Hajime yang lagi duduk santai.
"Jijik Sampahkawa! Jauh-jauh dari gue lo!" Gue bisa lihat Om Hajime berusaha menghindar namun Daddy memperkuat pelukannya.
"Jahat banget ih! Aku kan kangen sama Iwa,"
Orang-orang kalau lihat adegan ini dengan seksama udah pasti disangka ngegay.
Gue pun narik telinga Daddy, "Dad, stop atau kita pulang," ancam gue.
Daddy dengan cepat melepaskan pelukan lalu menatap gue, "Hehe nggak kok nggak,"
Setelah itu beliau duduk dengan normal di samping Om Hajime meski Om Hajime sedari tadi udah nyuruh Daddy buat pindah, gue yang masih berdiri menoleh kearah seberang meja, mendapati dua anak Om Hajime yang berbeda jenis.
Iwaizumi Kaori dan Kaoru.
Nama mereka mirip tapi tidak kembar.
Kaori seumuran sama gue yang masih kelas dua sekolah menengah, sedangkan Kaoru kelas satu sekolah menengah, kami bertiga satu sekolah.
Gue langsung aja ikut duduk di samping mereka, yang sangat disambut antusias oleh Kaoru.
"Kak [Name]!"
"Iya Kaoru?"
"Kak [Name]!"
"Iya?"
"Kak [Name]----"
"Berisik bogeng ngomong mulu daritadi heran!" Marah Om Hajime sambil menggetok kepala Kaoru.
Sedangkan Kaoru hanya mencibir, "Galak banget sih, Yah!"
"Makanya nggak usah berisik!"
"Iya iya!"
Gue maklum aja, ini udah jadi pemandangan biasa, apalagi setahu gue Om Hajime waktu dulu sering banget memukul Daddy karena kelakuannya.
"Iwaaaaa, nggak boleh gitu! Kasihan Kaoru tahu! Nanti dia ngadu ke komnas HAM gimana?" Nasihat Daddy.
Kaoru yang mendengar pembelaan dari Daddy tentang dirinya langsung mengajak Daddy brofist dan disambut senang oleh Daddy, hadeh.
Fyi aja, sifat Kaoru tuh sebelas duabelas sama Daddy, nggak ada mirip-miripnya sama Om Hajime kecuali rambut jabriknya aja.
Sedangkan Kaori, kaya pinang dibelah dua sama Om Hajime, dari sifat sampai pembawaan tenang tuh kaya Om Hajime aja.
"Kaoru, nggak usah malu-maluin,"
Om Hajime cuma mendelik kearah Daddy, "Berisik sampahKawa!"
"Kamu mau pesen apa?" Tanya Om Hajime kearah gue.
Gue mengerjap kaget, "Aku sate ayam taichan aja sama mie, Daddy yang bumbu kacang kan? Pake nasi apa lontong Dad?"
Daddy mengangguk, "Lontong, udah lama nggak makan lontong,"
"Pake lontong ter--- eh Om Hajime emang belum pesan?" Tanya gue yang baru tersadar.
Om Hajime senyum terus menggeleng, "Belum, Om juga baru dateng tadi,"
Gue mengangguk lalu menoleh kearah samping sambil melambai tangan, "Mbak!" Berniat memanggil mbak-mbak pelayan.
"-----iya Mbak itu aja," setelah gue mengucapkan pesanan akhirnya Mbak pelayan kembali ke tempatnya lagi.
"Ditunggu ya,"
Kita semua yang di meja mengangguk, gue mengalihkan atensi kearah Daddy yang daritadi sibuk upload snapkyuugram.
"Tantenya sama si dedek kemana Om?" Tanya gue.
"Tadi Kanna nggak mau keluar dari mandi bola di Kidszone jadinya kita tinggal soalnya ni anak satu ngerengek mau makan terus," jelas Om Hajime tangannya terulur meraih kepala anaknya menggerak-gerakan Kaoru ke kanan dan ke kiri.
"S-sakit Yah!" Keluh Kaoru, Om Hajime cuma ketawa aja sambil mengacak-ngacak rambut Kaoru, "Cemen banget sih!"
Gue bisa melihat Kaoru cemberut gitu, gue senyum melihatnya, kadang suka iri aja melihat keakraban keluarga Om Hajime, mana keluarga mereka masih lengkap dengan Ayah dan Ibu sedangkan gue enggak.
Gue langsung menggelengkan kepala ketika gue sadar akan pikiran gue.
"Kamu gapapa, sayang?" Tanya Daddy.
Gue menoleh sambil senyum, "Enggak Dad, nggak papa,"
Semua menatap gue, sampai Om Hajime yang tadinya sibuk menjahili Kaoru ngeliatin gue, memang sebegitu kelihatan kah? Gue hanya memberi senyum tipis dan menggeleng.
Akhirnya makanan datang dan kita menyantap dengan khidmat, meski beberapa kali Daddy ngerecokin Om Hajime.
"SIALAN! SATE GUE! GUE KARUNGIN JUGA LO SAMPAHKAWA!"
"KYAAAA IWAAA GALAK!"
Kaoru yang tertawa paling keras sedangkan gue dan Kaori hanya bisa menghela nafas pasrah
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy! | Oikawa Tooru.
HumorCaptain's Haikyuu's Daddy the Series " Selain wajahnya yang menarik. perhatian tapi tingkahnya juga menarik. urat." ーOikawa [name] [Daddy!Oikawa Tooru×Daughter Reader] warning: trashword, Indo AU/Lokal AU tidak sesuai puebi dan masih banyak lag...