Purnama Sari
Assalamualaikum, Sayang
Rully Andhra
Wa'alaikumsalam, Sayang.
Purnama Sari
Lagi ngapain?
Rully Andhra
Lagi ngerjain PR Bahasa Inggris, nih. Mau bantuin, gak?
Purnama Sari
Emang PR-nya tentang apa?
Rully Andhra
Nyari Bahasa Inggrisnya kata "aku rindu sama kamu".
Purnama Sari
:) Ehem! Ehem! Udah jadi raja gombal nih sekarang? Sejak kapan?
Rully Andhra
Kamu mah enggak perlu tahu sejak kapan aku jadi raja gombal. Yang perlu kamu tahu itu sejak kapan aku mulai suka sama kamu.
Purnama Sari
Ah, bisa aja nih calon menantu Bu Isa.
Rully Andhra
Kamu udah belum ngerjain PR Matematika?
Purnama Sari
Emang Matematika ada PR?
Rully Andhra
Iya, ada. Masa kamu gak tahu kalau kita disuruh nyari seberapa besarnya sayang ke pasangan masing-masing. Kamu pelupa, nih.
Purnama Sari
Kalau itu mah bukan PR, emang kamunya aja yang terus mau ngegombal.
Rully Andhra
Kali ini aku serius mau nanya sama kamu. Dua hari lagi, kan, kamu mau ulang tahun. Nah, mau dikasih kado apa?
Purnama Sari
Aku enggak butuh kado yang spesial dari kamu, apalagi yang bernilai tinggi. Aku itu hanya butuh kamu ada, gak perlu yang lain. Karena kamu itu lebih berharga dari apa pun.
Rully Andhra
Ehem! Kok, aku jadi serak gini? Berarti benar kata orang kalau cinta itu terkadang bisa saling merasakan sesuatu.
Purnama Sari
Senyum gak, nih?
Rully Andhra
Senyumlah biar aku bahagia.
Purnama Sari
Gak mau, ah.
Rully Andhra
Lah, kenapa? Kamu gak mau buat aku bahagia gitu?
Purnama Sari
Bukan begitu. Aku gak mau senyum cuma diwakilkan oleh titik dua dan kurung penutup. Aku maunya senyum langsung di hadapan kamu, secara nyata.
Rully Andhra
Bentar, aku mau ketuk pintu rumah seseorang dulu.
Purnama yang sedang nyaman membaringkan tubuhnya di kasur tiba-tiba saja mendengar ibunya memanggil. Dia segera menghampiri ibunya. Betapa bahagianya dia ketika melihat di ruang tamu ternyata sudah ada Rully."Kamu kok ada di sini?" tanya Purnama menatap Rully dengan senyuman.
"Emang gak boleh, ya, aku ke sini? Ya udah, aku balik lagi aja," balas Rully.
"Kalau begitu ibu tinggal dulu. Kalian silakan ngobrol di ruang tamu atau teras, terserah, asal nyaman. Ingat, jangan pacaran berlebihan." Setelah mengatakan itu, Isa berlalu meninggalkan Purnama dan Rully di ruang tamu.
"Bukan gitu. Kenapa gak nelepon dulu kalau mau ke sini?" Purnama kembali bertanya sesaat kemudian.
"Kalau aku nelepon dulu, berarti kamu gak bakal kaget dengan kedatanganku." Rully mengulas senyumnya. Dia menarik lengan Purnama untuk duduk di sofa.
"Emm ... ceritanya surprise gitu?"
"Menurut kamu gimana? Oh iya, janji senyumnya?"
Purnama tersenyum semringah di hadapan Rully. "Udah, kan?" tanyanya.
"Belumlah. Masa bahagiaku cuma sebentar."
"Ya udah, foto aku lagi senyum. Entar kalau kamu sudah pulang bisa dilihatin terus foto itu."
"Enggak, ah, males."
"Oh iya, terima kasih karena kamu udah datang ke sini."
"Kamu senang?"
"Iya."
"Ternyata bikin kamu senang itu mudah, ya." Tanpa diduga, Rully dengan berani merangkul dan langsung mencium kening Purnama. "Jadi tambah senang, kan?" tanyanya kemudian.
Purnama terdiam tak percaya dengan apa yang didapatnya barusan. Perbuatan Rully itu membuat dia terdiam dalam kebahagiaan. Perlakuan mengejutkan itu sukses membuat dia tersenyum-senyum sendiri tak jelas.
"Bahagiamu sampai ke aku," bisik Rully.
"Emm ...." Purnama semakin dibuat tersenyum bahagia oleh pacarnya itu.
*****
Silakan spam komentar dan vote di bab ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/168645624-288-k75832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rully Andhra [PROSES TERBIT]
Novela Juvenil⚠️ Zona baper "Bandung sekarang banyak rintangannya, ya." "Maksudnya banyak rintangan?" "Mau jemput kamu aja serasa ada tantangannya gitu, tegang." ***** Rully Andhra, orang paling bucin nomor satu, tegas, ketua geng motor, perhatian, solidaritas se...