Aku terjebak dalam nada-nada menyayat yang Le Maurien alunkan, bersama sosok yang telah berlalu namun masih saja sering menggumpal di permukaan
Dari kejauhan, dari ratusan sentimeter yang membentang, mataku dan matamu bertemu. Sekilas, cukup sekilas karena detik itu juga kau dan aku melanjutkannya pada pandangan dalam kelopak tertutup. Hati ini berdebar menikmati setiap nyeri yang menggigit diujung-ujung perasaan. Suasana ramai yang ku sisipi terasa sepi pada dimensi yang sempat kau dan aku buat bersama.
Nada indah ini menyesak pada labirin kecewa yang ku derita.
Pelan, rasanya seperti terjun bebas pada sakit hati yang tak berdasar. Aku sadar, bahwa hari ini akan segera tiba, saat dirinya melemparku jauh dari kehidupannya.
Namun aku telah terlanjur melapangkan dada, untuk menghabisi jiwa ini ... demi membahagiakannya.
Oleh Partitur dua musim
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara abu-abu
RandomHanya sekedar pelampiasan dari kenyataan yang tidak sesuai ekspektasi