Ku buka mata ini pada fana yang menyerupai sosok terindah yang pernah di ciptakan sang kuasa..Goyangan gaun yang hampir menjuntai.. meliuk-liuk, merapatkan sepatu kaca agar terhindar dari segala noda.. langkahnya begitu anggun.. terbalut gaun yang berkilauan permata.. putih bersih selaras dengan raga ciptaan terindah-Nya..
Dia bukan bidadari.. dia hanyalah salah satu hasil cinta dari kisah pertama yang pernah ada di dunia.. yang dikisahkan sebagai seorang Putri.. buah hati dari Sang Raja, penerus darah biru yang selanjutnya.
Indah.. bahagia.. tentu.
Sebab, kehidupannya adalah mimpi bagi para rakyatnya.
Bagai bunga yang sedang indah-indahnya.. seperti kembang yang merekah pada puncaknya.. wanginya semerbab menguasai udara dan parasnya adalah berkah sang Kuasa yang sengaja diturunkan dari surga. .
Namun, kau juga harus sadar bahwa bunga hanyalah wadah.. Sampul bagi proses penyerbukan demi seorang keturunan yang baru.. Buah yang mengandung biji.
Tidak cukup sampai disini, sebab ketika buah itu matang akan ada ribuan pemangsa yang siap setiap saat menerkam..
But it's not my mean..
..cause.. the point is.. adalah biji yang terkandung di dalam buah gak akan pernah tau bahwa.. ia akan jatuh di tanah subur.. atau daratan yang gersang.
Seperti suatu kisah tentang seorang putri yang rela menanggalkan mahkotanya demi hidup.. bersama rakyat jelata.
Sebuah alasan sederhana, yang menggerakkan dirinya untuk melupakan singgasana emasnya. Dirinya sadar dengan begitu maka darah birunya telah mati..
Namun.. tak apa sebab, sebagian dari mereka rela.. bahwa kultur bidadarinya..
Harus musnah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara abu-abu
RandomHanya sekedar pelampiasan dari kenyataan yang tidak sesuai ekspektasi