Malam itu, aku datang di depan pagar rumahmu, teralis kokoh yang berwarnakan hitam.. Beberapa orang juga datang sesuai undangan yang kau pinta.
..dan aku cukup percaya, untuk membayangkan bahwa aku bahagia malam ini juga.. namun.. Hidup adalah kenyataan dari segala ekspetasi..
..dan bayanganmu baru saja terbagi menjadi dua,
Delusi dan realita, bayangan kejadian dalam split dua.. untuk yang kali pertama, aku menyebutnya sebagai.. ekspetasi.
-Langkahku berlanjut memasuki euforia pesta, kamu menyambutku dengan senyuman manis yang sudah kukira. Kamu aku dan segenap keluargamu saling bercanda lalu aku meng-iya-kan saja ketika kamu mengunci lenganku dengan gamit-an mesra.
Aku merasa kamu pun kurasa sama. Aku kamu berdua, malam ini terasa milik kita.
Indah sekali.. bukan ?
Delusi.. mimpi..
"..but, what comes after the dream ends ?"
-Langkahku berlanjut memasuki gelanggang euforia, kamu menyambutku dengan senyum yang biasa saja. Manis tapi itu jelas standar..
..pesta yang kau gelar jelas sesuai rencana. Kamu sibuk menyambut tamu demi tamu dengan senyum dan obrolan santai yang kadang tak kumengerti.
Aku tertepikan, menatapmu dari sudut ruang, melihat kamu yang begitu bahagia bersama teman-teman wanitamu yang sibuk menggamit dan terkesan akan satu titik di jarimu. Jemari manis yang tak pernah ku sangka sebelumnya bahwa ada sebutir logam mulia yang tersemat disana.
Ha ha.. bodohnya aku..
..malam ini adalah malammu.. tentu saja bukan malamku.
Kamu tahu ?
Apa yang membuat malam begitu indah ? Mimpi, ya dan kamu membangunkanku sebelum hari belum benar-benar berubah menjadi pagi.
Inilah bayanganmu yang kali kedua..
"..Realita."
°°°°"..i'm the hero of this story, i don't need to be saved..
//..i'm the hero of this story, i don't need to be saved..
//
..i'm the hero of this story, i don't need to be saved.."°°°°°°
°°°°°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara abu-abu
DiversosHanya sekedar pelampiasan dari kenyataan yang tidak sesuai ekspektasi