Diantara

94 11 0
                                    

Di tengah malam suara detak arloji, terdengar lebih menyeramkan dari pada lolongan pada siang hari
Seperti gemuruh yang memekikkan telinga, desiran udara yang menyentuh indra, serta hawa dingin yang menembus raga, mengisyaratkan bahwa hari yang dini telah tiba

Aku menguap, mencoba menghentikan kantuk dalam sekejap
Pandangan ini masih meremang, meskipun yang terlihat lebar meradang
Lalu, kesadaranku mulai menyatu, merapatkan nyawa ke dalam kalbu

Namun sebelum itu entah sedetik lamanya aku merasa kembali bermimpi..

Kita..
Dua dalam sebuah garis sejajar, sebuah segitiga yang terbagi oleh rumus pythagoras paling dasar.
Terlihat terpisah, namun sebenarnya masih pada garis benang merah, tak sepenuhnya utuh meski tak seharusnya runtuh.

Kita..
Dua garis miring yang mencakup dua sisi siku-siku yang diantaranya, selalu bersinggungan, sering melengkapi, namun tak saling sapa.

Kita..
Sebuah Persegi yang di pisahkan lewat ego pada sisi kemiringan yang seharusnya tak pernah terjadi.

Dan KITA..
Adalah empat huruf, yang seharusnya jadi titik vital pada empat sisi.

Kau tahu aku, kau tahu maksudku
Seperti tak pada tempatnya, aku menyapumu lewat karya.




Teruntuk sahabat lamaku

 Aksara abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang