1. Pelangi dan Bidadari

22.7K 948 78
                                    


Ready PDF
Menjadi Wanita Kedua 40K
Menjemput Cinta.        40K

Minat wa 089668046446

Happy reading

***

Udara pagi hari begitu segar terasa, pelangi menghiasi indahnya pagi ini setelah semalaman hujan mengguyur Kota Gudeg ini.
Sudah tiga tahun Anjani menata ulang hidupnya di kota ini.
Kini hidupnya menjadi lebih baik, ia menjaga hatinya sebaik mungkin yang ia bisa agar tidak mengulang kebodohannya di masa lalu. Memang benar jika ia tak bisa dengan sekejap melupakan cintanya yang lalu, namun selama ini ia sudah berusaha mati-matian melupakan seorang pria yang tidak seharusnya ia cintai. Praktek tak semudah teori bro, mogak'no ojo do sok maido ati, nek ati ne wes deg-deg serr nyawang dewek'e wes pye meneh. Yo bener sih bojo ne wong, lha wes pye meneh wong yo wes berlalu. ✌✌😁 (artikan sendirilah).

Anjani menghirup dalam-dalam udara yang bisa ia hirup lalu ia hembuskan perlahan.
Setiap akhir pekan Anjani selalu menyempatkan dirinya untuk jogging guna menyehatkan tubuhnya dan juga mengisi waktu luang dari pada ia pergunakan untuk tidur.
Orang bilang rejeki bisa dipatok ayam jika tidur di pagi hari.

"Uuhhh ... segarnya!" seru Anjani menikmati segarnya udara Yogya di pagi hari.

"Eehh ... ada pelangi!" seru Anjani antusias.

Seseorang yang ada di sampingnya pun tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat kegirangan Anjani.

"Dulu waktu aku kecil, orang bilang kalau ada pelangi pasti ada bidadari turun dari khayangan." Kata Anjani, senyum di bibirnya terus mengembang tatkala ia menyaksikan keindahan pelangi.

"Tentu, dulu mas juga sering dengar seperti itu." Sahut seorang pria yang ada di sebelahnya.

"Oh ya?!" Seru Anjani menghadap ke arah pria yang berdiri di sebelahnya.

Pria itu pun mengangguk tak kalah antusiasnya dengan Anjani.

"Dari mana Mas bisa tahu?" selidik Anjani.

"Hahaaa ...." Tawa pria di sebelahnya pecah melihat ekspresi Anjani yang penuh selidik. Itu mengingatkannya pada gadis kecil di serial animasi Rusia, Masha and The Bear.

"Kok ketawa sih ... Mas bohong, iya kan?!" Selidik Anjani sambil menudingkan jari telunjuknya ke arah sang pria.

"Enggaklah, masak mas bohong sih sama kamu."

"Terus kenapa Mas ketawa?" tanya Anjani.

"Mas itu tadi ketawa karena lucu lihat muka kamu."

Anjani menyerngitkan alisnya.

"Kamu itu tadi persis sama Masha and The Bear tahu nggak." Sahut si pria sambil menangkup wajah cantik Anjani.

Dan jawaban si pria malah membuatnya cemberut. Namun tiba-tiba Anjani tersenyum riang saat mengingat sesuatu.

"Berarti Mas bearnya dong." Tuding Anjani dengan senyum kemenangannya.

"Boleh juga kalau itu bisa membuat mas terus berada di sisi kamu." Sahut si pria dengan senyumnya yang menawan.

"Kan Mas selama ini sudah selalu ada di sisi An, kapan pun dan di mana pun Mas selalu ada. Mas seperti Bapak peri." Sahut Anjani cekikikan.

"Kok bapak peri, memangnya ada ya?"

"Kan Mas laki-laki ... masak mau dipanggil ibu peri, gimana sih?" gerutu Anjani.

"Ohh iya, tadi belum dijawab. Dari mana Mas tahu kalau ada bidadari yang turun dari khayangan saat muncul pelangi?" tanya Anjani kembali.

Sang pria tersenyum lalu menggenggam tangan Anjani, dibawanya Anjani menuju ke tepian di mana ada beberapa mobil yang terparkir rajin di sana.

"Lihat." Seru si pria berdiri di samping Anjani sambil merangkul bahu Anjani.

"Tentu saja mas tahu, karena bidadarinya kini sedang ada di samping mas," imbuh sang pria.

Mereka sama-sama sedang melihat pantulan diri mereka dari kaca mobil.
Anjani pun tersipu malu mendengar pujian yang terlontar dari bibir manis si pria.

"Ihh, Mas gombal deh!" seru Anjani sambil memukul lirih dada bidang si pria.

Yang di pukul malah tersenyum, "beneran Dek, suer deh mas enggak bohong."

Anjani memalingkan wajahnya saat si pria terus menatapnya.

"Cie ... cie ... ada yang blushing nih ye," goda sang pria sambil mencolek dagu Anjani.

"Iihh Mas, malu-maluin deh!" seru Anjani.

"Ciiee yang malu ...." Si pria terus saja menggoda Anjani.

Anjani melenggang meninggalkan si pria dengan menghentak-hentakan kakinya di tanah.

"Dek ...."

"Tau ah, bodo' nggak mau denger," sahut Anjani.

"Iya deh maaf, nggak ngegodain kamu lagi. Adek manis ... Adek cantik ...," rayu si pria.

Anjani menghentikan langkahnya, "buruan jalan, traktir makan sepuas aku lho!" seru Anjani.

"Siap Bidadari mas yang baru turun dari khayangan."

Anjani tersenyum karena mendengar gurauan pria yang bersamanya.
Tidak lucu, tapi selalu saja bisa membuat dirinya tersenyum.

***

.......bersambung.....

Haii haiii
Selamat tahun baru 2019 🎉🎉🎉🎉🎉🎉

Yuuuhhuuuuu Anjani kambek....
Anjani njedol meneh gaes😅😅

Penasaran dengan si pria👱??
💃💃💃💃💃💃
Coba tebak😝😝😎

Yang bingung atau belum tahu tentang Anjani, baca dulu MENJADI WANITA KEDUA ya biar nyambung dan nggak bingung😅

Boleh minta 150 vote di part ini, untuk melanjutkan ke part selanjut nya? 😊😊
Terima kasih 😚

Semarang, 1 Januari 2019

Salam manis

- Silvia Dhaka -

Repost 08-02-2021

Menjemput Cinta (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang