Happy reading***
"Halo ...." Sapa Anjani di sambungan telponnya.
"Baru bangun? kebo amat deh, prawan juga. Bangun pagi dong biar jodoh nggak dipatok ayam!" seru Wika.
"Ck, ini hari minggu suka-suka dong kalau mau bangun siang. Tumben telpon pagi-pagi mau minta sarapan ya?" sahut Anjani.
"Sarapan gundulmu! Kamu ini memang teman kebangetan, aku lahiran kamu nggak nengok. Babyku sampe udah usia satu bulan kamu belum juga nengok. Dasar teman kurang ajar!" Wika mengomel merdu lewat sambungan telpon.
"Hhhh ... kamu kan tau aku nggak bisa balik ke Semarang," sahut Anjani lirih.
"An, nggak gini caranya, di sini tempat kamu, kamu nggak harus lari sampai kesana sampai bertahun-tahun. Sekarang aku tanya, apa hasilnya kamu lari ke Jogya? Udah bisa move on?"
"Udah kok, aku usah jadian sama Mas Rudi," sahut Anjani.
"Jadian juga paling nggak pake cinta," celetuk Wika.
"Ck, ini juga lagi proses kali, Wik," sahut Anjani.
"Nggak mau tahu, pokoknya minggu depan kamu harus pulang ke Semarang. Aku ngadain acara pengajian buat aqiqahannya babyku."
"Nggak janji ya." Sahut Anjani yang langsung memutuskan sambungan telponnya.
Semenjak Anjani memutuskan untuk tinggal di Jogya, ia memang tidak pernah sekalipun menginjakan kakinya di Semarang. Jika saat lebaran tiba, ia langsung pergi ke Gunung Kidul, rumah nenek dan kakeknya dari pihak ayah menggunakan travel karena Surya dan Hera beserta ketiga adik Anjani pun juga ke sana.
"Tau deh, mending masak mie instan pake dua telur, cabe hemmm ... mantap." Kata Anjani yang lalu beranjak menuju dapur mini yang ada di dalam kamarnya.
***
"Pagi, Mam, Pap." Sapa Dion saat melihat kedua orangtuanya tengah duduk di ruang makan.
"Kamu kok nggak siap-siap?" Tanya Risma saat melihat putra bungsunya itu hanya memakai kaos dan celana selutut.
"Siap-siap ke mana?" tanya Dion.
"Ya jemput Rion sama Kana dong, rumah sepi kalau nggak ada mereka," sahut Risma.
"Kemarin udah Dion jemput, Mam. Tapi pada nggak mau. Mereka lagi seneng-senengnya mantau Letta yang sedang belajar merangkak," sahut Dion.
"Sudah mau ancang-ancang merangkak toh, berapa bulan umurnya?" tanya Ridwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Cinta (TAMAT)
RomanceIni sekuel dari Menjadi Wanita Kedua Dewasa 18+ Anjani rela hidup sendiri jauh dari orang tua dan keluarga demi untuk menata ulang hidupnya. Ia memutuskan meninggalkan kota kelahirannya dan memulai hidup barunya bersama pria baik yang mencintainya...