8. Sedikit .....

7.3K 590 60
                                    


Happy reading

***

Anjani berlari kecil saat mobil Rudi berhenti di depannya.

"Kok nggak bawa payung sih, Dek. Jadi lari-lari gini kan." Kata Rudi saat Anjani sudah memasuki mobilnya.

Anjani meringis menghadap Rudi, "lupa bawa payung, Mas."

"Ck, kamu ini. Mas khawatir sama kamu, kalau jatuh gimana? jalanan licin, mana pakai high heels lagi," imbuh Rudi.

"Nggak usah pakai sepatu begituan lah, kamu udah tinggi ini, apa masih kurang tinggi." Gerutu Rudi sambil menjalankan mobilnya.

"Masak aku harus pakai sandal jepit sih, Mas," sahut Anjani.

"Begitu malah lebih bagus," sahut Rudi.

"Ck."

"Kita cari makan dulu ya. Mas lapar," kata Rudi.

"Iya."

"Mau makan apa?"

"Yang berkuah aja Mas, biar seger. Pas banget hujan-hujan gini makan yang anget-anget," sahut Anjani.

"Siap, Bos."

Rudi memperlambat laju mobilnya saat berada dekat di deretan warung tenda.

"Makan bakso aja gimana?" tanya Rudi.

"Jangan Mas, nanti nggak kenyang," sahut Anjani.

"Lah terus apa dong?"

"Mie Jawa aja."

"Oke," sahut Rudi.

Rudi memarkirkan mobilnya di depan penjual mie jawa.

"Selamat malam, Mas, Mbak, mau pesan apa?" Tanya si penjual saat Anjani dan Rudi memasuki warung tendanya.

"Mie rebus dua ya, Pak. Cabenya sedikit aja," sahut Rudi.

"Minumnya?" tanya si penjual lagi.

"Aku es jeruk," sahut Anjani.

"Es jeruk satu, jeruk hangatnya satu, Pak." Kata Rudi kepada bapak si penjual.

"Siap, Mas."

"Ayo Dek, duduk di sana," ajak Rudi.

Setelah beberapa saat kemudian pesanan mereka datang. Anjani begitu menikmati mienya. Tanpa rasa sungkan, Anjani menghabiskan satu piring mie jawanya tanpa sisa, ditambah dengan sate usus lima tusuk, satu tempe goreng dan satu tahu goreng.

Rudi tersenyum melihat cara makan Anjani yang tanpa rasa sungkan melahap semua yang ada di depannya.
Biasanya jika ada wanita yang makan dengannya, entah teman atau rekan kerjanya di kantor selalu menjaga imagenya saat makan di depan Rudi.

"Kenyang, Mas." Kata Anjani setelah selesai dengan urusan makannya.

Rudi tersenyum, "ayo pulang."

"Beli roti bakar dulu, Mas." Kata Anjani saat ia melihat penjual roti bakar di dekat parkiran.

"Ya sudah kamu ke sana dulu, Dek. Mas bayar ini dulu." Kata Rudi yang dibalas dengan anggukan Anjani. Anjani pun langsung berjalan menuju tempat penjual roti bakar.

"Sendirian aja Mbak, mau saya temenin? Mau beli roti bakar ya ...." Kata seorang pria pada Anjani.

Anjani tak menanggapi perkataan pria yang ada di sebelahnya.

"Pak roti bakarnya dua porsi buat Mbak yang cantik ini, biar saya yang bayar." Kata pria yang ada di sebelah Anjani kepada penjual roti bakar.

Pria itu mengulurkan tangannya, "saya Hadi, nama Mbaknya yang cantik ini siapa ya, boleh tukar nomer WA?" imbuh pria itu. Sedangkan Anjani tak merespon ucapan pria itu sedikitpun.

"Eheemm ...." Tiba-tiba dari arah belakang Rudi datang menghampiri Anjani.

"Mas!" Seru Anjani lega yang langsung mendekap tangan Rudi.

"Maaf, ada apa ya?" seru Rudi dengan aura yang menakutkan.

"Saya mau ngajak kenalan si mbak cantik ini. Situ kakaknya ya."

"Saya suaminya!" seru Rudi pada pria yang sudah berani menggoda Anjani.

"Oohh suaminya toh." Sahut pria itu kemuduan pergi meninggalkan Anjani dan Rudi.

***

"Mas, jum'at besok kayaknya aku harus ke Semarang deh." Kata Anjani pada Rudi saat sudah di depan kamar kosnya.

"Ada acara apa, kok mendadak sekali?" tanya Rudi.

"Temenku ngadain cara aqiqah anaknya. Lagipula aku juga kangen sama Ibu, Bapak dan juga adek-adek."

"Tapi Mas nggak bisa ngantar kamu, Dek. Soalnya besok Mas harus ke Malang," sahut Rudi.

"Iya, nggak apa-apa kok, Mas. Aku naik travel aja," sahut Anjani.

"Iya, tapi kamu harus jaga diri, hati-hati jangan sampai digoda pria kurang ajar kayak tadi," kata Rudi.

"He'em Mas, aku tahu kok."

"Ya sudah, Mas pulang dulu ya kamu langsung tidur sudah malam." Kata Rudi yang dibalas anggukan oleh Anjani.

Rudi menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "eehemm, Dek."

"Ya, Mas?"

"Eemm ... Mas boleh cium kening kamu?" tanya Rudi lirih.

Anjani terdiam namun detik berikutnya ia menganggukkan kepalanya.
Rudi tersenyum riang, dikecupnya kening kekasihnya itu.

"Selamat malam." Lirih Rudi kemudian pergi meninggalkan area kost.

***

Selamat malam juga mas Rudi😘😘
Selamat tidur, sampai jumpa akhir pekan 😘😘😘

Lumayan sedikit mengobati rindu sama author nya😝

200 vote untuk next part nya ☺👋👋👋

       .......bersambung....

Semarang, 17 Januari 2019

  Salam

- Silvia Dhaka -

Repost 12-02-2021

Baca juga cerita baru aku yang berjudul PERNIKAHAN YANG TAK DIINGINKAN.
Jangan lupa berikan vote dan komentar juga setiap kamu baca cerita aku.
Terima kasih.

Menjemput Cinta (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang