Happy reading***
Anjani duduk di sofa saat Dion berjalan menghampirinya untuk memberikannya segelas jus jeruk.
"Minumlah, apa kamu berpikir mas akan meracunimu?" Seru Dion saat Anjani tak mau menerima segelas jus jeruk yang Dion sodorkan padanya.
Anjani memutar bola matanya malas mendengar ucapan Dion. Dengan terpaksa Anjani menerima jus yang diberikan Dion. Anjani hanya meminumnya sedikit lalu ia letakan di atas meja.
Anjani menggeser tubuhnya saat Dion duduk di samping Anjani. Dion tak mau kalah, ia kembali merapatkan tubuhnya pada Anjani. Anjani yang jengah dengan ulah Dion akhirnya berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada."Mau apa sih bawa aku ke sini!" ketus Anjani tanpa mau repot memandang ke arah Dion.
"Sudah mas bilangkan, kita akan melepas rindu, Sayang ...," sahut Dion.
"Ck, sayang ... sayang!! Berhenti memanggilku seperti itu!" seru Anjani.
"Hhh ... lalu mas harus manggil apa? Mami?!" Sahut Dion sambil tersenyum.
"Ck." Anjani berdecak.
"Ke marilah, Sayang." Kata Dion lirih ketika melihat Anjani tetap berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Aku mau pulang!" seru Anjani.
"Pulang ke mana?"
"Hhhh ... menyebalkan!" Seru Anjani lalu mengambil tas tangannya yang berada di samping Dion.
"Aarrgghhh ...!" Anjani berteriak saat tubuh rampingnya ditarik paksa oleh Dion. Lalu dengan gesit Dion mendudukan Anjani di pangkuannya dan mendekapnya erat.
Anjani bergoyang ke sana ke mari agar bisa terlepas dari dekapan Dion.
"Berhenti bergoyang atau yang di bawah sana akan terbangun, Sayang." Lirih Dion yang membuat Anjani menegang seketika.
"Begini lebih baik. Cup!" Kata Dion lalu mencium pipi Anjani.
"Iisshh!" Seru Anjani sambil mengelap bekas kecupan Dion di pipinya.
Dion tertawa melihat reaksi Anjani yang menurutnya lucu.
"Kamu ini lucu seperti Letta saja." Celetuk Dion sambil tertawa.
"Letta, siapa dia?!" Seru Anjani gusar menghadap Dion.
"Dia putri kecilku." Sahut Dion lalu mengecup permukaan bibir Anjani.
Mendengar jawaban Dion membuat Anjani tersulut emosi. Entah apa yang ia rasakan, yang jelas Anjani merasa tak suka mendengar Dion menyebut putri kecilnya di hadapan Anjani. Tiba-tiba sekelebat bayangan Siska menari-nari di pikirannya.
Anjani langsung berdiri kemudian berjalan ke arah pintu."Sayang, mau ke mana?" Seru Dion saat Anjani membuka pintu kamar Dion.
Tanpa membalas pertanyaan Dion, Anjani berlari meyusuri lorong hotel untuk keluar."Sayang ...." Seru Dion tanpa mau mengejar Anjani.
Dion malah dengan santainya tetap duduk di sofa sambil tersenyum-senyum tak jelas.
"Rasa itu masih ada, dan takkan kubiarkan hilang." Gumam Dion yang masih menampilkan senyum kemenangannya.
***
"Dasar brengsek, berani-beraninya dia!" Seru Anjani sambil mencabik-cabik boneka beruang yang ada di kamar kostnya.
"Dion brengsek!!" Seru Anjani lalu menggigit gemas tangan boneka beruangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Cinta (TAMAT)
RomanceIni sekuel dari Menjadi Wanita Kedua Dewasa 18+ Anjani rela hidup sendiri jauh dari orang tua dan keluarga demi untuk menata ulang hidupnya. Ia memutuskan meninggalkan kota kelahirannya dan memulai hidup barunya bersama pria baik yang mencintainya...