Happy reading***
Sudah seminggu lebih Anjani tinggal di Yogya, ia mulai belajar hidup mandiri.
Beruntung tetangga kostnya ramah-ramah dan baik, jadi Anjani merasa krasan dan betah tinggal di kost.
Terlebih ada Nyai dan Pak Mar, polah tingkah mereka berdua malah menjadi hiburan untuk Anjani namun keromantisan Nyai dengan Pak Mar membuatnya iri. Anjani ingin seperti Nyai dan Pak Mar, juga ingin seperti ibu dan bapaknya. Kedua pasangan itu membuat Anjani berangan-angan untuk mendapatkan suami yang akan menemaninya hingga ia menua."Nyai!" seru Anjani saat melihat Nyai berjalan melewati kamarnya.
"Iya mbak An, ada apa manggil Nyai cantik?" tanya Nyai dengan gaya centilnya yang khas.
"Nyai masih banyak kerjaan?"
"Ndhak Mbak, ini barusan dari depan ngantar kopi buat Si Papah," sahut Nyai.
"Oohh ... sini dong Nyai, temani saya ngobrol." Kata Anjani sambil duduk di kursi yang ada di teras kamarnya.
Nyai mendekat dan tersenyum, "walahhh ... apa ndhak telpon-telponan sama ayank beb toh, Mbak?"
"Ayank beb?!" tanya Anjani.
"Iya toh, anak muda macam Mbak Anjani ini kan biasanya suka telpon-telponan sama pacarnya," sahut Nyai sambil duduk di kursi sebelah Anjani.
Anjani tersenyum, "saya nggak punya pacar, Nyai." Sahut Anjani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Cinta (TAMAT)
RomanceIni sekuel dari Menjadi Wanita Kedua Dewasa 18+ Anjani rela hidup sendiri jauh dari orang tua dan keluarga demi untuk menata ulang hidupnya. Ia memutuskan meninggalkan kota kelahirannya dan memulai hidup barunya bersama pria baik yang mencintainya...