Happy reading
***
Jarum jam menunjukan pukul 16.13 WIB, saatnya Anjani mengemasi barang-barangnya karena sudah jam pulang kantor.
Anjani pulang dengan menaiki minibus yang di sediakan kantor untuk mengantar jemput karyawan."Selamat sore, Mbak An." Sapa Nyai Nasidah saat Anjani sudah menginjakan kakinya di area kostnya. Nyai Nasidah adalah orang yang dipercaya untuk membersihkan lingkungan kost yang Anjani tempati saat ini. Suami Nyai Nasidah juga bekerja di kost ini sebagai satpam.
"Sore juga, Nyai." Balas Anjani disertai dengan senyum ramahnya.
Anjani memasuki kamar kostnya yang sudah ia tempati selama tiga tahun ini.
Anjani betah tinggal di sini karena keamanannya terjaga, penghuninya juga baik dan ramah. Lagi pula kost yang ia tempati saat ini sangat dekat dengan kantor.Jika tidak memasak dan ingin tetap menggoyang lidah, Anjani tinggal jalan di depan saja. Di depan kost banyak pedagang yang menjajakan dagangannya.
Kamar kost Anjani dilengkapi dengan kamar mandi pribadi dan juga dapur kecil, jadi jika ingin mandi tidak perlu mengantri dan jika ingin memasak sendiri juga bisa.
Anjani menyegarkan tubuhnya dengan mandi, selesai mandi Anjani duduk di teras depan kamarnya ditemani dengan secangkir teh hangat dan juga satu toples kue kering kesukaannya.
"An," sapa seorang perempuan di sebelahnya.
"Ehh kamu Flo, duduk sini temani aku ngeteh." Ajak Anjani saat melihat Floreda.
"Barusan aku juga bikin teh, bentar aku ambil dulu." Sahut Flo yang langsung masuk ke dalam kamarnya. Sesaat kemudian ia keluar dengan membawa secangkir teh dan sepiring kue bronis.
"Nih dicicipi buatan aku sendiri lho ini." Kata Flo bangga sambil menyodorkan sepiring bronis buatannya.
"Wiihh ... enak nih ...," sahut Anjani.
"Manis banget Flo, kebanyakan gula nih." Seru Anjani saat sudah mencicipi kue buatan Flo.
Flo pun tersenyum hambar, "ini pas banget untuk kamu, bronisnya dihabiskan biar hidupmu nggak pahit-pahit amat," celetuk Flo.
Anjani terkekeh, "bisa aja sih kamu."
"Tumben nggak diapeli sama Mas Rudi?" kata Flo.
"Diapelin ... memangnya aku pacarnya apa ...," sahut Anjani.
"Hhhh ... kamu ini jadi cewek nggak peka banget deh. Kasian tau," imbuh Flo.
"Udah deh jangan bahas itu lagi."
"Ck, mending kamu nikah aja deh sama Mas Rudi. Terima aja pinangannya, mubazir orang seperti mas Rudi dianggurin gitu," kata Flo.
"Mubazir?!"
"Iya dong, seandainya aku belum tunangan sama Bang Yos pasti udah aku kejar deh itu Mas Rudi." Celetuk Flo sambil terkekeh.
"Aku bilangin bang Yos baru tahu rasa kamu!" seru Anjani.
"Hahaa ...." Mereka tertawa bersama, obrolan demi obrolan keluar dari bibir mereka berdua hingga petang menjelang.
***
Di lain tempat ada seorang pria dewasa yang sedang berbicara serius dengan seorang pria dan wanita tua.
"Saya mohon, Pak, Buk ... tolong pertemukan saya dengan Anjani."
"Tidak Nak, biarkan Anjani menjalani hidupnya yang kini sudah ia tata kembali dari keterpurukannya dulu," sahut Surya.
"Apa Bapak dan Ibu belum bisa memaafkan kesalahan saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Cinta (TAMAT)
RomanceIni sekuel dari Menjadi Wanita Kedua Dewasa 18+ Anjani rela hidup sendiri jauh dari orang tua dan keluarga demi untuk menata ulang hidupnya. Ia memutuskan meninggalkan kota kelahirannya dan memulai hidup barunya bersama pria baik yang mencintainya...