Dikantin

5.2K 232 1
                                    

Gerombolan Elang and the gank datang, seluruh mata tertuju pada gerombolan tersebut. Mereka duduk dimeja paling belakang. Suara riuh dan gaduh sangat terdengar di area kantin ditambah suasana kantin yang begitu sesak dan penuh.

" Kawan-kawanku kalian mau pesen apa? Biar aa' Edo yang pesenin. " Tawar Edo dengan gaya sok kegantengannya .

" Wiidiiiiih... Rupanya lagi sehat nih bocah. " Celetuk anton. Dan diikuti suara tawa dari teman yang lainnya.

" Sekali-kali traktir kalii! Katanya orang paling ganteng, masa minta traktir aja gak mau." Keluh joe

" Orang ganteng? Dari mananya?" Tanya Dava

" Dari ujung kulon!" Joe dan Anton serempak. " Ahahaha" tawa mereka pun pecah .

Menjadi bahan bully-an teman teman nya itu sudah biasa bagi Edo. Jadi Edo mengerti ejekan demi ejekan yang dilontarkan hanyalah gurauan semata. " Yeee...jangan salah lo berdua . Gini gini juga gue emang paling ganteng diantara 3 saudara gue.!" Tegas Edo

" Yaiyalah lo yang paling ganteng, orang saudara lo cewek semua!"

Melihat teman temannya yang bertingkah konyol membuat Elang tersenyum sesekali ia juga ikut tertawa. " Emang bener bener yah punya temen gak ada yang waras" ejek Elang.

" Kita gak waras juga kan karna abaang..." Ujar Edo dengan gaya bahasa yang dibuat seperti wanita.

Semua bergidik jijik melihat tingkah Edo . " Bacot mulu lo do! Kapan pesennya? Udah sana pesen, gue udah laper!" Omel Elang

" Iye iye bos ini mau pesen kok. "

Edo pun melenggang pergi untuk memesan makanan . Ia juga harus berdesak desakan dengan siswa yang lain .

🌾

Diruang osis tersisa 3 orang saja yaitu Brian , Vea , dan fian. Osis baru saja selesai rapat harian untuk memperbaiki kinerja osis . Vea masih sibuk dengan proposal yang sedang ia buat untuk acara tahunan SMA Bakti Persada. Begitu juga dengan Delon yang juga sibuk dengan berkas berkas osis apalagi dia menjabat sebagai ketua osisnya tentu dua kali lipat lebih sibuk di bandingkan dengan anggota osis yang lainnya.

Fian telah selesai mengerjakan laporan osis yang akan diberikan kepada guru kesiswaan. Ia kemudian bangkit dari tempat duduknya.
" Kak Delon , Ve gue duluan yah mau nganter ini laporan ke pak Isnan." Lalu Fian pergi dari ruangan tersebut meninggalkan mereka berdua.

Vea memghela napas . " Huh! Akhirnya selesai juga. " Ia kemudian memyenderka punggungnya ke kursi.

" Gimana Ve , udah selesai? " Tanya Delon

" Iya nih udah selesai kok kak, tinggal di print aja. "

" Ok . Udah waktunya istirahat , ke kantin yuk!"

" Oh boleh kak."

Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pergi kekantin . Rasa lapar sudah melanda perut mereka. Ditengah perjalanan mereka berdua hanya saling diam tanpa ada yang berani untuk memulai percakapan.

Delon berdehem . " Oh iya Ve rumah lo masih di Jalan Antasari kan? " Tanya Delon

" Iyah masih kok . Kenapa kak?"

" Gak papa kok. Boleh dong kapan kapan gue main kerumah lo."

" Oh. Ya bolehlah kak."

Delon dan Vea telah sampai di kantin , mereka kemudian duduk di salah satu meja kosong yang berada tak jauh didepan meja Elang dan kawan-kawan duduk.

" Ve lo mau makan apa, gue pesenin" tawar Delon

" Siomay aja kak"

" Ok. Kalo gitu lo tunggu disini . Gue pesenin dulu."

" Iya . Makasih kak"

Delon bangkit dari tempat duduknya , kemudian ia berjalan mendekati pedagang siomay yang ada di kantin .
Sementara Vea menunggu makananya sambil memainkan hp nya.

Melihat Vea datang dengan Delon entah mengapa hati Elang terasa panas. Ia terus memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan kedua orang itu.

Tak lama Delon datang dengan membawa nampan yang berisi dua piring siomay beserta minumannya.
" Pesanan datang...!" Ucap Delon

" Waaah... makasih"

Mereka berdua pun langsung menyantap makanan mereka . Tak ada obrolan yang terlontar sebab mereka lebih fokus untuk menghabiskan makanan tersebut.
Elang masih saja memperhatikan mereka berdua. Entah mengapa mata elang tak mau berpindah pandang dari sosok gadis itu. Apakah rasa cinta sudah mulai muncul dalam hatinya?
Semakin lama hatinya semakin panas melihat mereka berdua yang semakin akrab. Tangannya pun sudah mulai mengepal dengan tatapan tajam kearah dimana Vea dan Delon duduk.
Sadar dengan Elang yang dari tadi hanya diam saja sambil menatap tajam ke arah depan , joe pun penasaran apa yang sedang dilihat Elang. Joe mengikuti arah pandang Elang dan teruju pada vea dan Delon yang tengah duduk di depan.
" Lo kenapa lang? Perasaan dari tadi lo liatin vea sama Delon aja . Kenapa?"

Dengan pandangan lurus. " Gue gak lagi liatin mereka kok!"

Edo yang duduk disamping Elang tiba tiba merangkulnya dari belakang. " Bos lo cemburu yah liat mereka berdua?"

Elang menatap edo tajam lalu melepas rangkulannya dengan kasar. Kemudian ia bangkit dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan temanya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

" Woy bos lo mau kemana?" Tanya anton. Namun Elang tak menanggapinya.

ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang