Bab 5

8K 336 2
                                    

Akhirnya elang telah sampai dirumah vea. Elang langsung mematikan motornya . Begitupun juga vea yang langsung turun dari motor milik elang. Elang juga membuka helmnya.

" Thanks yah udah mau nganteri gue pulang." Ujar vea

" Ok. Kalo gitu gue cabut dulu" jawab elang.
Elang langsung memakai helm nya dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Setelah elang pergi vea langsung memasuki gerbang rumahnya yang belum terkunci. Saat masuk kedalam rumah keadaan didalamnya terlihat sepi seperti biasanya. Karena vea hanya tinggal bersama aldo dan pembantunya. vea berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas, kemudian ia membaringkan tubuhnya ke atas kasur.

****

Elang telah sampai dirumah nya ia langsung memasukan motornya kedalam garasi . tanpa basa basi elang langsung masuk kedalam rumah megah milik keluarganya. saat hendak naik ke tangga menuju kamarnya , elang berpapasan dengan sosok lelaki tinggi dengan badan yang cukup berisi. itu adalah feri ayah elang.

" dari mana saja kamu elang?! jam segini baru pulang ! " seru feri ayah elang

" itu bukan urusan papa! " jawab elang singkat

" kenapa muka kamu babak belur begitu?! pasti berantem lagi. kamu ini mau jadi apa sih, mau jadi jagoan?! tiap hari kerjaannya berantem aja! "

" sejak kapan papa peduli sama elang?!" jawab elang yang langsung pergi meninggalkan papa nya yang masih berdiri di tangga.

elang langsung merebahkan tubuhnya keatas ranjang. ia menatap langit langit atap kamarnya. ia sangat kacau. karena sejak ibunya mengalami depresi berat , elang dan ayahnya tak sedekat dulu. bahkan kini elang sangat membenci ayahnya karena saat masa sulit ibunya yang sangat terpuruk ayahnya lebih memilih wanita lain dan meninggalkan Rani ibu elang.

" ma... elang kangen mama. elang kangen dipeluk mama ." gumam elang sambil melihat bingkai photo dirinya dan orang tuanya.

" semua ini gara gara perempuam itu ! elang janji ma , elang bakal cari tau siapa dia !" lanjutnya.

*****

Begitupun juga vea setelah membersihkan tubuhnya , ia langsung membaringkan tubuhnya diatas kasurnya. ia masih mengingat kejadian yang baru saja menimpanya yang menurutnya tidak pernah menyangka akan diantar pulang oleh sang ketua geng terganas yaitu Elang.

" iiiihh.... kok gue malah jadi mikirin elang sih!" gerutu Vea.

Drrtt...Drrrtt...Drrrtt....

suara getaran dari ponsel milik Vea yang menandakan adanya panggilan masuk , ia langsung mengambil ponselnya yang berada diatas nakas. tak berpikir panjang setelah vea melihat dilayar Hp nya tertulis nama Felda ia langsung menggeser warna hijau di layar ponselnya.

" Hallo fel, kenapa ?" tanya vea

"gue mau tebak ." jawab felda 

" tebak apa? "

" gue tebak , Lo tadi pulang dianter Elang kan ? "

vea terlonjak kaget mendengar perkataan felda dari telepon, kemudian ia langsung mengubah posisinya yang berbaring diatas kasur menjadi duduk tegap dengan mata melotot . 

" hah! lo tau dari mana fel?!" 

" apasih yang gue gak tau. "

" iiiih... fel gue serius , lo tau dari mana?!"

" berarti bener kan lo pulang bareng Elang...."

" apaan sih lo fel, lo belum jawab pertanyaan gue!"

" ...................."

tuuut....tuuut....tuuutt...

felda tiba tiba memutuskan telponnya . sontak saja membuat vea semakin dibuat penasaran dengan apa yang dikatakan felda. vea sangat kesal kenapa sahabatnya tahu bahwa ia pulang diantar oleh Elang . 

" kok Felda tau yah , kalo gue pulang dianter sama elang . " gerutu vea sambil mengacak acak rambutnya 

" iiih... tau ah pusing gue !" lanjutnya . 

vea memilih untuk membaringkan kembali tubuhnya diatas kasur empuk miliknya , ia merasa pikirannya sangat lelah dengan semua kejadian yang baru saja menimpanya .

ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang