Part.9 (Revisi)

7.1K 230 5
                                    

Mobil Lamborgini berwarna hitam milik Darrel memasuki salah satu pelataran rumah dikawasan perumahan Elite.

Cowok bertubuh tegap nan jangkung itu memberhentikan mobilnya di depan pintu masuk. Menoleh sesaat kearah sampingnya, dimana ada Gracia disana yang masih terdiam menatap kosong kearah dashboard mobil.

Darrel berdecak, melihat gadis berambut pirang itu hanya diam tak ada gerakan.

TIIIIINN...

Gracia terkejut bukan main, spontan gadis itu memegang dadanya.

"Lo gila yah?! Kalo jantung gue copot gimana njir!" Darrel tersentak mendengar ucapan Gracia. Berbeda dari biasanya, cowok itu melihat Gadis disampingnya membungkan mulutnya sendiri sadar akan kata-katanya. "Maaf Rel, aku kaget sampe gak sadar ngomong gitu ke kamu."

Darrel tak menampakan keterkejutannya. "Hm" hanya bergumam sebelum keluar dari mobilnya.

Diikuti oleh gracia yang kemudian ikut turun, cewek itu memandangi pintu rumah Darrel dengan tatapan kosong.

"Darrel" Gracia mencegah Darrel yang akan masuk. "Gapapakan aku masuk kerumah kamu?" Tanya nya setelah melihat pria dihadapannya mengangkat sebelah alisnya.

Darrel menghela nafas untuk kesekian kalinya saat bersama gadis itu malam ini.

"Terpaksa." Singkat padat dan jelas. Terdengar dingin memang, tapi meskipun demikian senyum Gracia mengembang begitu saja.

"Darrel tunggu." Teriaknya sembari mengejar Cowok jangkung yang telah di klaim menjadi miliknya itu.

Mereka memasuki rumah Darrel. Sang empu nya rumah langsung masuk menuju kamarnya di lantai atas, meninggalkan gadis yang tengah mengikutinya dengan kebingungan itu.

"Baby Wait!" Darrel menghentikan langkah nya, karena ujung bajunya ditarik oleh gadis di belakangnya. "Kamu mau kemana? Terus aku harus gimana? Aku gak tau harus ngapain, temenin kek."

"Ck!" Decakan sebal keluar dari mulut manis Darrel. "Gue ke kamar! Dan lo?" Memandangi Gracia dari atas kebawah. "Harus banget gue temenin?! Emang siapa lo? Lo cuma tamu yang tak diundang! Udah deh mending lo duduk disana aja!!" Makinya tajam sembari menunjuk kearah sofa. Kemudian melanjutkan langkah nya, meninggalkan Gracia yang berdiri mematung memandangi punggung Darrel.

Lagi dan lagi, Gracia hanya menghela nafasnya lelah.

'Kapan sih kamu akan luluh sama aku, my dear?'

Gadis itu memilih berlalu mencari dapur dirumah Darrel, yang ternyata tak jauh, hanya 8 meter dari tempat itu. Tak jauh.

Mengambil air dingin di kulkas untuk mendinginkan tubuhnya yang terasa panas dan otaknya yang serasa mengepulkan asap jika ia sudah mengingat kejadian sebelum ia bertemu dengan Darrel.

"Siapa kamu?!" Gracia tersedak karna kaget. Ia menoleh kebelakang, tepat di belakangnya ada seorang perempuan setengah baya menodong nya dengan spatula.

"Pacar Darrel" Akunya sembari meletakkan gelas yang dipegangnya di sebuah pantry yang terdapat di dapur tersebut.

"Gak mungkin." Sahutnya mencekal lengan Gracia yang akan berlalu.

"Lepas!" Sentaknya dingin.

Dia mbak Sri, pembantu rumah Darrel. Wanita itu melepaskan cekalan nya dan sedikit menunduk ketakutan, ketika mata elang Gracia mengarah padanya. Terasa sangat mengintimidasi dan tajam. Itu sangat menakutkan menurut nya.

"Gak tuan muda, gak pacarnya. Sama saja! Nakutin hiiiiih." Mbak Sri bergidik ngeri. "Cocok mereka!" Sungutnya setelah Gracia meninggalkan nya.

*****

POSSESSIVE COUPLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang