Part. 54

4.6K 169 5
                                    

Masih ada yang baca gak?

Disini saya tegaskan yah, yang suka silahkan lanjut baca dan saya berterimakasih atas itu. Tapi buat yang udah gasuka yaudah silahkan tinggalkan.. Disini saya cuma menuangkan ide yg udah setahun ini saya pikirkan. Jika menurut kalian mirip sinetron, dan tidak menarik sama sekali, saya tidak memaksa anda untuk lanjut membaca.
Intinya, apapun yg saya tulis itu adalah ide lama, gak ada maksud untuk memperpanjang bab atau sebagainya. Justru saya disini sangat ingin secepatnya menyelesaikan Cerita ini.

Sekian Terimakasih.

~~~••~~~

Tiga hari berlalu, namun kehebohan yang di timbulkan Gracia masih saja ada. Mereka masih bertanya-tanya apa penyebab Gracia berubah, bahkan di bullypun cewek itu hanya diam dan menangis.

Seperti biasa, segerombolan siswa siswi di pintu masuk masih sibuk bergosip tentang Gracia. Bel sebentar lagi berbunyi, sebagian dari mereka memilih membubarkan diri untuk segera masuk kekelas masing-masing.

Hingga bel berbunyi, masih tersisa tiga cewek yang sibuk bergosip. Ke tiga siswa itu berhenti bergosip kala matanya menangkap gadis berwajah datar dengan rambut pirang khasnya, berjalan santai melewati mereka bertiga dengan angkuh.

Mata mereka terpaku akan sosok itu, mulut yang sedari tadi mengoceh, kini diam sedikit terbuka. Gracia yang sadar tatapan aneh merekapun cuek, tak peduli sedikitpun.

'Lha itu si Grace?!' Seru seorang siswa dari dalam kelas, saat melihat Gracia melintas melewati kelasnya. Seketika satu kelas itu heboh, namun tak berselang lama, kemudian guru mapel datang menghentikan kegaduhan.

Gracia melihat ruang kelasnya yang tertutup rapat, ia tau didalam sana sudah ada guru perempuan yang gemuk dan garang. Ia membuka pintu perlahan, semua mata menuju kearahnya dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya. Bahkan bu Yeti pun terbengong menatap dirinya. Gracia yang heranpun akhirnya bersuara.

"Spadaaaa." mereka semua masih terdiam, bahkan bu Yeti menatap bolak-balik antara gadis yang berdiri diambang pintu dengan gadis yang duduk dengan pandangan tertegun disamping Monic. "Helloo everybody, kalian bukan Manequen kan?"

"Grace?" Bu Yeti memandang Gracia penuh tanya. "Kamu kemana aja, kok baru keliatan?" Sapa bu Yeti dengan nada pelan yang membuat Gracia terbengong.

"Grace abis liburan dooong." Jawab Gracia dengan nada ragu.

"LIBURAAAN?" Seru murid satu kelas.

"Itu beneran lo Grace?" Tanya salah satu teman Gracia, yang dibalas putaran bola mata malas.

"Iya ini gue, emang ada Grace yang lain?"

"ADAAA." Jawaban serempak beserta tunjukannya pada seorang gadis yang menunduk takut, membuat Gracia syok bukan main. Gadis Barbie itu terdiam dengan mulut sedikit terbuka, membuat seisi kelas heran sekaligus penasaran dengan apa yang terjadi saat ini.

"Kamu punya kembaran Grace?" Gracia tak menanggapi pertanyaan bu Yeti, gadis itu masih saja memandang gadis disamping Monic. "Atau kamu memang tidak tau?" Dan barulah Gracia menggeleng, menanggapi pertanyaan bu Yeti ini.

"Coba Monic, suruh teman sebangku kamu berdiri." Pinta bu Yeti kepada Monic yang segera dipatuhi.

"Gracia berdiri gih." Suruhnya lembut, namun gadis itu masih saja terpaku di kursinya. "Cuma berdiri, gak disuruh kedepan." Gadis itu melirik Monic, ia melihat mata meyakinkan dan senyum menenangkan Monic, hingga akhirnya ia menuruti perkataan Monic.

POSSESSIVE COUPLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang