Chapter 2

12.8K 794 46
                                    

———

Matahari telah menunjukan cahaya jingganya yang bersembunyi di balik celah-celah jendela dengan malu. Membuat seorang gadis mau tak mau harus bangun dari mimpi indahnya.

Anna mulai bangun dan mengucek matanya sebentar kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka, setelah itu ia turun ke lantai 1 dan membuat sarapan. Anna berencana untuk membuat gimbap.

Setelah mengeluarkan semua bahan yang di perlukan, Anna mulai memasak dengan lihai seperti seorang koki profesional.

Dimulai dari menyiapkan nasinya dan rumput laut kering ditambah dengan berbagai sayuran serta daging yang telah ia masak tadi. Di temani dengan susu, akhirnya Anna makan dengan lahap.

Saat Anna telah selesai makan, ia berencana untuk melakukan yoga guna menjaga kesehatan tubuh dan berat badannya. Sekedar informasi, Anna itu sangat suka makan.

Sebelum melakukan yoga, Anna terlebih dahulu mengganti bajunya menjadi baju yang biasa dipakai untuk olahraga.

Setelah melakukan beberapa gerakan akhirnya Anna kelelahan dan memilih untuk istirahat sejenak dengan menonton drama Korea yang ia simpan di ponsel.

1 jam telah berlalu, drama yang Anna tonton juga telah habis. Ia jadi merasa bosan, tak ada yang bisa dilakukan. Kalau Anan mengerjakan pekerjaan rumah, yang ada rumah akan menjadi kapal pecah. Lagi pula Anna sudah memiliki pembantu.

Ah, Anna jadi ingin mengelilingi kota London. Ia tak pernah ke luar negeri seperti ini sebelumnya. Bukan, bukan Anna yang tidak punya uang, hanya saja waktunya terus terpakai untuk berbagai kasus.

Anna memasuki kamar ganti tanpa mandi terlebih dahulu. Toh, tadi ia sudah mandi dan masih harum, jadi untuk apa mandi lagi, menghabiskan air saja.

Berniat mengikat sebagian rambutnya ke atas dan menggunakan anting lingkaran berwarna silver, Anna hanya memakai lipstik dan make up yang tipis.

Ia turun melalui anak tangga dan mengambil tas kecilnya juga kunci mobil. Anna keluar dan memanaskan mesin mobilnya, setelah itu pergi meninggalkan pekarangan rumah.

Karena suasananya terlalu sunyi, Anna memutuskan untuk menghidupkan lagu dan bernyanyi kecil.

Tampak mobil Anna berhenti di sebuah mall yang tak jauh dari rumah. Anna berencana untuk memanjakan matanya dengan paras baru yang jarang ia lihat, bule.

Di sana, Anna membeli banyak barang-barang mewah. Tentunya dengan kartu kredit dari Dewon. Ia membeli barang mahal mulai dari adidas, gucci, hingga chanel.

Ia juga sering menggoda banyak bule yang  tengah sendiri. Kadang mengajak bicara juga paling parah meminta nomor telepon langsung.

Oh, biarkan saja dia. Biarlah ia berkembang, asalkan tidak berkembang biak.

Saat asyik memilih perhiasan, ponsel Anna tiba-tiba punyi. Anna mendelik kesal dan meminta pelayan untuk menunggu sebentar.

Saat ia melihat ke layar ponsel ternyata yang meneleponnya itu Dewon. Dasar pak tua ini sangat mengganggu, pikir Anna.

"Halo," sapa Anna dengan tampang malas. Ya, walaupun Dewon tak bisa melihatnya.

My Target •JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang