Chapter 17

5.5K 441 64
                                    

---

Anna tengah bersiap-siap sambil memakai baju bewarna putih corak dan dipadukan dengan rok lebar bewarna coklat muda. Wanita itu juga memakai jaket denim biru tua serta sepatu formal. Ah, tak lupa pula dengan tas kotak kecilnya.

Penampilan Anna hari inj justru terlihat sangat alami dan tampak muda, karena di kehidupan sebelumnya ia adalah wanita yang gemar memakai baju formal dan kacamata hitam serta bibir merah lipstick yang menggoda kaum adam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampilan Anna hari inj justru terlihat sangat alami dan tampak muda, karena di kehidupan sebelumnya ia adalah wanita yang gemar memakai baju formal dan kacamata hitam serta bibir merah lipstick yang menggoda kaum adam.

Tadi pagi, setelah sarapan tepatnya, Baekhyun memutuskan untuk mengizinkan Anna ikut dan pergi bersama acara sosial tersebut. Ya, walau itu dengan paksaan seorang Kyungsoo.

Sepertinya sehabis ini, Anna harus berterimakasih pada oppa kesayangannya itu.

Sebenarnya, Baekhyun sudah lebih dulu selesai dari Anna. Sekitar 30 menit mungkin. Tapi karena Baekhyun tahu, jika wanita itu membutuhkan waktu yang lama untuk perawatan, jadi Baekhyun biarkan saja.

Kini pria dengan wajah runcing itu duduk sambil menyesap teh hangatnya. Ia tengah duduk di balkon seraya menatap pemandangan Busan di luar.

Yap. Mereka bersembunyi di Busan selama ini.

Selain karena Baekhyun tahu, Anna harus banyak istirahat dan menjauhkan diri daru hiruk-pikuk kota. Baekhyun memilih Busan karena jaringannya lebih ketat di Busan dibandingkan dengan Seoul yang rata-rata adalah kubu dari Jungkook.

Tanpa Baekhyun sadari, Kyungsoo sudah duduk dihadapannya dan memandang Baekhyun intens.

Saat sadar, Baekhyun pun terlonjak. "Hyung! Kau ini ingin membuatku jantungan atau apa?!"

"Kau memberi izin pada Anna, kan?" tanya Kyungsoo tanpa memperdulikan Baekhyun yang masih terkejut atas kehadiran Kyungsoo.

"Ya, aku memberinya. Walau kadang hatiku masih merasa gelisah dan takut jika sewaktu-waktu Anna tahu alasan ia hilang ingatan lalu membenciku," balas Baekhyun dengan mata yang menyorot sendu.

"Jika kau memang takdirnya, maka Tuhan tidak akan segan-segan mempertemukan kalian. Tapi jika takdirnya memang bukan dirimu, tolong lepaskan sebelum menjadi boomerang tersendiri bagimu," nasehat Kyungsoo sambil menepuk pundak Baekhyun, seakan memintanya untuk melihat kenyataan dengan mata yang terbuka lebar.

"Tapi ini bukan masalah hati, Hyung. Ini masalah hidup Anna. Saat itu aku hanya ingin membuat hidupnya tidak terasa terbebani lagi-- tapi lama kelamaan aku merasa bersalah," Baekhyun tertunduk. Merasa bersalah karenanya.

"Tapi aku tetap tak bisa melepaskannya, Hyung. Seperti-- aku sudah terbiasa dengan kehadirannya," lanjut Baekhyun yang kini mendongak menatap Kyungsoo.

My Target •JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang