Takutnya kalian bingung :
Sekarang - Chelsea 17, Tyler 25
Kenalan 10 tahun lalu- Chelsea 7, Tyler 15Semoga kalian suka ya, maaf kalau ada kesalahan ataupun typos.
Jangan lupa tinggalkan jejak biar aku bisa cept up. Enjoy and happy reading💙
***
Chelsea masih ingat dengan jelas saat dipertemukan dan diperkenalkan dengan Tyler. Walau sudah sepuluh tahun berlalu tapi ia tidak pernah lupa sedikit pun dengan pertemuan pertama mereka. Kala itu Roy dan Anna membawa Tyler untuk dititipkan di rumahnya karena mereka takut Tyler lepas dari pengawasan mereka yang sibuk mengurus adik bayi.
Pria itu tersenyum dengan sangat mengagumkan kemudian mengulurkan tangannya. Bahkan Chelsea masih ingat kata-kata Tyler dengan jelas dan mungkin tidak akan pernah melupakannya.
'Nice to meet you, princess.'
Perkataan dan senyuman itu bisa membuat Chelsea yang saat itu masih berumur tujuh tahun termangu beberapa saat, perutnya tergelitik dengan cara yang menyenangkan. Tidak butuh waktu lama bagi Chelsea untuk dekat pada Tyler yang sangat ramah dan baik hati. Bahkan pria itu selalu mendengarkan dan memenuhi permintaan atau rengekannya.
Saat itu ia masih belum tau jika hubungannya dengan Tyler akan menjadi lebih rumit dari kakak dan adik tiri. Awalnya mereka memang hanya berdekatan layaknya hubungan adik kakak tapi makin lama mereka terlalu dekat.
***
9 tahun yang lalu...
"Kak Tyler!" Chelsea memeluk tubuh jangkuk kakak tirinya itu dengan senang saat pria itu ikut menjemputnya di sekolah. Terhitung sudah seminggu mereka berkenalan dan tinggal bersama, semakin hari mereka pun semakin dekat. Bahkan beberapa kali Chelsea tidur di kamar Tyler.
Waktu Tyler dititipkan di rumahnya memang diperpanjang. Dengan alasan untuk menjaga Chelsea karena Valerie akan sedikit lebih sibuk mengurus anak keduanya begitu juga Willy yang sedang sibuk mengurus merger perusahaannya.
"Ayo kita pulang." Pria itu menggenggam tangan kecilnya untuk membawa mereka ke mobil. Sepanjang perjalanan dihabiskan Tyler dengan membaca buku sambil sesekali tertawa karena ocehan menggemaskan Chelsea.
"Kakak." Chelsea mendekatkan duduknya untuk membisikkan sesuatu di telinga pria itu. "Kapan dada seorang perempuan bisa tumbuh?"
Tyler menegang di tempatnya mendengar bisikan polos dari Chelsea. Ia menoleh dan menatap gadis kecil yang juga sedang menatapnya dengan penasaran. Ditutupnya buku yang sedang ia baca kemudian diraihnya tubuh Chelsea untuk duduk di pangkuannya, menghadapnya.
"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu, princess?" tanya Tyler dengan tenang. Ia berusaha untuk tidak menunjukan keterkejutan. Wajar jika anak berumur delapan tahun memiliki banyak rasa penasaran, bukan?
"Teman sekelasku bilang kalau dadanya sudah mulai tumbuh dan akan menandingi dada Kim Kardashian. Siapa itu Kim Kardashian, kak?" Gadis itu kembali berbisik dengan ekspresi yang sangat penasaran.
Tyler menghela menggelengkan kepalanya sambil menghela napas. "Kakak akan jelaskan di rumah ya?" Ia berkata sambil melirik supir melalui kaca spion tengah.
"Iya, kak!" Chelsea mengecup pipi kakaknya kemudian kembali duduk disamping pria itu. Sedangkan Tyler hanya mengerjapkan matanya menerima ciuman dari gadis kecil itu. Bahkan jantungnya hampir meledak.
Apakah sekarang ia bisa disebut sebagai pedofil karena mulai merasakan sebuah rasa untuk adik tirinya yang masih kecil? Karena sudah jelas perasaannya saat ini bukan hanya sekedar rasa sayang untuk seorang adik.
***
"Kakak!" Chelsea langsung membuka pintu kamar Tyler, membuat pria itu tersentak kaget dan dengan cepat memakai kaosnya.
Ia berbalik dan mengernyit menatap Chelsea yang belum mengganti bajunya. Gadis itu dengan santai menutup pintu sebelum berlari kemudian menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk milik Tyler.
"Kenapa kamu belum mengganti baju, princess?"
Chelsea menoleh sambil tersenyum lebar, menunjukan gigi-gigi putihnya. "Aku bawa bajunya ke sini." Lalu dengan santai gadis itu membuka kemeja dan rok seragamnya, menunjukan kaos dalam putih beserta celana dalam berwarna biru muda.
Tyler membelalakan matanya lalu dengan cepat mengalihkan pendangannya. "Astaga princess, jangan pernah ganti baju sembarangan."
Setelah selesai, Chelsea melempar bajunya ke dalam keranjang baju kotor kemudian menatap Tyler dengan polos. "Memangnya kenapa? Aku kan masih kecil dan juga pakai kaos dalam, kak."
Pria itu hanya bisa menghela napas dengan kepolosan Chelsea. Bisa saja kan ada seorang pria yang memanfaatkan keadaan itu. Biar bagaimana pun kejahatan di dunia ini tetap ada tanpa pandang bulu.
"Tetap tidak boleh apalagi jika di depan seorang pria, kecuali kakak. Mengerti?"
Chelsea hanya menganggukan kepalanya dengan senyum polos. "Jadi kak, kapan pertumbuhan dada perempuan dimulai?"
Tyler menghela napas dengan pasrah kemudian duduk di pinggir tempat tidurnya. "Biasanya dimulai dari umur delapan, tapi bisa kurang atau bisa lebih."
Gadis itu menatap Tyler dengan berbinar. "Berarti sebentar lagi dada Chelsea akan tumbuh kan? Horee! Aku mau punyaku nanti sebesar punya Mama Vale!"
Seketika itu Tyler langsung tersedak ludahnya sendiri sampai terbatuk-batuk dengan keras. "Astaga, jangan pernah berkata seperti itu pada orang lain, mengerti? Orang yang mendengarnya akan marah padamu jika kamu berkata seperti itu."
Pria itu memijat pangkal hidungnya. Mengapa gadis kecilnya itu bisa terlalu polos? Bagaimana jika kepolosannya dimanfaatkan oleh pria lain?
"Princess, listen to me." Tyler menatap serius pada Chelsea yang mengangguk dengan senyum senang. "Jangan pernah bicara tentang badanmu atau badan perempuan lain pada sembarang orang, oke? Kalau ada yang ingin kamu tanyakan, silahkan tanyakan pada Papa, Mama atau aku."
"Baik, kak! Aku akan bertanya pada kakak jika ingin tau hal lain." Gadis itu langsung mengecup pipi Tyler sambil berseru riang. Ia tidak sabar menunggu dadanya menajdi sebesar Mama Valerie. Chelsea ingin seperti Valerie yang cantik dan akhirnya mendapatkan suami yang baik seperti Papanya. Lebih tepatnya ia ingin menjadi istri Tyler suatu saat nanti.
Gadis itu melirik sedikit pada Tyler yang tertawa kecil dengan sangat tampan ketika melihat semangatnya. "Good girl."
Ia sudah tidak sabar menjadi dewasa dan menunjukan jika ia pantas untuk Tyler. Chelsea ingin dapat memikat kakak tirinya itu. Semoga saja kakaknya belum memiliki pacar sampai saat itu tiba.
"Chelsea sayang kakak!" Sekali lagi Chelsea mengecup pipi kakaknya itu kemudian memeluknya erat.
Ia tidak tau jika tubuh Tyler sudah tegang mendengar dan mendapati perlakuan itu dari adik tiri menggemaskannya. Bahkan jantungnya kembali berulah lagi. "Kakak juga sayang kamu, princess." Ia balas mengecup pelipis Chelsea dengan lembut.
Gadis itu menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Tyler. Mendengarkan detak jantung menenangkan milik kakaknya.
"Oh iya, kak. Kim Kardashian itu siapa?"
Tyler berdecak gemas. Gadisnya ini memang menggemaskan tapi juga terlalu cerewet.
--TBC--
8 Januari 2019
Revised : 31 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You ✔️ (Revisi)
RomanceWARNING 17+ Sequel The Piano Teacher Higest rank : #1 in Cerpen (6 Februari 2019) #1 in Oneshoot (22 September 2019) #8 in Indonesia (6 Februari 2019) #12 in Romantis (6 Februari 2019) #5 in Shortstory (8 Juli 2019) #9 in Love (2 Maret 2019) #3 in...