Say good bye buat Tyler dan Chelsea, akhirnya selesai juga cerita ini😊
Terima kasih buat yang udah baca cerita ini, yang suka cerita ini dan yang udah kasih kritikannya, luv kalian semua💙💙
Sekali lagi, maaf ya kalau cerita ini membosankan dan terima kasih buat yang mau jujur bilang, aku sangat menghargai itu🙏🏻
Buat yang mau cerita ini sampai 20-30 chapter, kalian salah lapak karena dari awal, cerita ini hanya short story😂
Buat yang mau cerita Andrew, aku takut buatnya karena fans Andrew banyak banget padahal cuma jadi cameo yang munculnya aja jarang banget😂
Anw, enjoy and happy reading💙
Sorry for the typos.***
"Dokter, hari ini dokter ada janji? Mau makan malam bersama saya tidak?"
Gadis berseragam serba putih dan bername tag Abigail itu tersenyum manis pada Tyler. Ia menatap penuh harap agar pria itu mau makan malam dan menghabiskan malam minggu ini dengannya.
"Maaf suster, saya sudah memiliki janji dan saya harap suster bisa bersikap profesional di tempat kerja." Tyler tersenyum tipis menatap gadis itu, gadis yang sudah lama terus-terusan mendekatinya walau sudah ia tolak berkali-kali.
"Dokter bohong ya? Hanya makan malam kok, saya janji." Ia memasang tampang memelas agar Tyler menerima ajakannya sekali ini saja. Tapi sayangnya harapan tinggalah harapan.
"Tidak bisa, suster. Lagipula saya sudah punya pacar." Pria itu berkata dengan tegas untuk pertama kalinya. Ternyata ditolak secara halus sama sekali tidak membuat semangat Abigail patah dan sekarang ia sudah jengah. Ia tidak mau gadis kecilnya salah paham lagi.
Suster itu menggelengkan kepalanya. "Dokter bohong." Abigail berjinjit dan mendekatkan wajahnya pada dokter tampan itu.
Sebelum berhasil mengenai bibirnya, Tyler langsung menghindar dan menatap tajam gadis itu. "Saya tidak bohong. Kalau seperti ini terus lebih baik saya keluar dari rumah sakit ini, sangat tidak profesional."
"Apa yang kalian lakukan?!"
Tubuh Tyler menegang kaku ketika mendengar suara itu. Ia berbalik lalu menatap gadisnya dengan takut. "Princess, kamu salah paham."
Chelsea mendengus sambil menatap sengit suster di depannya yang memang benar ternyata merupakan suster Abigail. "Aku baru tau kalau suster dan dokter bisa berbuat tidak senonoh di rumah sakit," sindir Chelsea sambil bersedekap.
"I-ini adikmu, dokter?" tanya suster Abigail salah tingkah. Ia tersenyum kikuk sambil membetulkan letak topi putihnya.
Sebelum Tyler sempat menjawab, Chelsea sudah lebih dulu menyela. "Aku pacarnya! Calon istrinya! Jadi jangan ganggu Tyler lagi, Suster Genit!" Lalu setelah mengatakan itu, Chelsea langsung berlalu pergi meninggalkan dua manusia yang sudah membuat harinya rusak.
"Suster sudah mendengar sendiri kan perkataan calon istri saya, jadi saya mohon agar suster tidak mengganggu saya lagi. Terima kasih," kata Tyler dengan senyuman tipis yang dingin lalu langsung bergegas menyusul gadisnya.
Ia berlari ke ruangannya namun tidak menemukan Chelsea di sana, lalu ia beralih mengitari ruangan lain tapi gadisnya tidak berada di mana pun. Ia juga mencoba menelepon, Chelsea tidak mengangkatnya walau tersambung.
Tyler menghentikan seorang dokter wanita yang kebetulan lewat dengan buru-buru. "Dok, apa dokter melihat gadis remaja dengan rambut dikuncir kuda menggunakan sweater rajut berwarna cream, dan celana jeans hitam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You ✔️ (Revisi)
RomantizmWARNING 17+ Sequel The Piano Teacher Higest rank : #1 in Cerpen (6 Februari 2019) #1 in Oneshoot (22 September 2019) #8 in Indonesia (6 Februari 2019) #12 in Romantis (6 Februari 2019) #5 in Shortstory (8 Juli 2019) #9 in Love (2 Maret 2019) #3 in...