Into You - 2

39.4K 2K 75
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Enjoy and happy reading💙

***

Tyler meraih ponselnya yang berada di dalam laci nakas. Ia memang hampir tidak pernah memegang ponselnya kecuali untuk mengabari Papa dan Mamanya makanya ia meletakkannya di laci agar tidak mengganggu konsentrasinya.

Pria itu mengetikkan sesuatu sebelum memperlihatkan layar ponselnya pada Chelsea. "Ini yang namanya Kim Kardashian."

Chelsea menatap ponsel milik kakak tirinya dengan seksama. Ia terdiam seperti menimang sesuatu sebelum ke arah dadanya sendiri. "Besar ya."

Kalimat bernada ambigu itu membuat Tyler hanya bisa berdeham canggung, kemudian langsung menjauhkan ponselnya dari gadis kecil itu dan kembali meletakkannya di dalan laci.

"Sudah puas, princess?"

Gadis itu memamerkan gigi putih kecilnya kemudian menggeleng. Sontak saja hal itu membuat Tyler memincingkan matanya dengan kesal. Sepertinya ia tau maksud dari ekspresi yang ditampilkan oleh gadis kesayangannya itu.

"Aku masih punya banyaaakkk pertanyaan dan Kak Tyler harus menjawabnya!" Chelsea merentangkan tangannya seluas mungkin untuk menggambarkan seberapa banyak pertanyaan yang ia miliki.

"Baiklah, akan Kakak jawab, tapi-" Tyler mendekatkan dirinya dengan Chelsea yang menutup mulutnya untuk menahan tawa. "Si cerewet ini harus dihukum dulu!"

Kemudian dengan gerakan cepat Tyler menggelitiki perut dan pinggang gadis kecil itu hingga tawa Chelsea meledak seketika. "Ampun, Kak!" Gadis itu menggeliat dengan napas terengah karena lelah tertawa.

Akhirnya setelah beberapa detik yang terasa begitu lama untuk Chelsea, kakak tirinya itu melepaskan dirinya. Ia terengah-engah namun masih sambil tertawa kecil.

"Jadi aku sudah boleh bertanya lagi?"

Sang kakak terbahak sambil mengacak rambut adiknya itu. "Kamu tidak pernah mau menyerah, kan?"

"Nope!" Chelsea merubah posisinya menjadi duduk dengan punggung menyandar di kepala tempat tidur. Ia duduk di sebelah kakaknya sambil menyandarkan kepalanya pada lengan besar Tyler. "Kakak benar-benar ingin jadi dokter?"

Tyler hanya berdeham untuk menjawab pertanyaan Chelsea, ia melingkarkan lengannya pada pundak gadis kecilnya agar Chelsea semakin nyaman bersandar di dadanya. "Kenapa? Kamu tidak suka?"

"Aku suka, pasti Kak Tyler semakin tampan memakai jas putih." Chelsea tersenyum dan merona membayangkan betapa tampannya kakaknya itu jika yang dikatakannya benar-benar terjadi.

"Rasanya aku juga ingin cepat-cepat dewasa dan jadi gadis yang sangat cantik."

Tyler terkekeh mendengar keinginan Chelsea. Dikecupnya dengan lembut puncak kepala adiknya itu hingga aroma shampoo yang menyegarkan memenuhi indera penciumannya. "Menurut kakak, lebih baik kamu tidak terlalu cepat menjadi dewasa apalagi menjadi sangat cantik."

Chelsea merengut kemudian mengerucutkan bibirnya ketika mendengar perkataan kakaknya itu.

"Karena nanti kakak jadi punya saingan."

"Saingan?" tanya Chelsea kebingungan dengan maskud kakaknya itu.

Tyler menganggukan kepalanya, senyum yang selalu membuat hati Chelsea tenang terbit di wajah tampannya. "Nanti kamu punya pacar dan lupa sama kakak."

Gadis itu mengerutkan keningnya tidak setuju. Melupakan pria itu adalah suatu hal yang mustahil baginya walau mereka baru mengenal satu sama lain selama setahun.

Into You ✔️ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang