Into You - 6

32K 2.1K 136
                                    

Sukaa sama komen-komennya😍 bikin semangat dan senyum-senyum sendiri gitu😄

Anw, enjoy and happy reading💙
Jangan lupa tinggalkan jejak supaya aku semangat up😉
Sorry for the typos.

***

Sudah tiga hari semenjak hari di mana ia kembali bertemu Tyler dan semenjak hari itu, pria itu tidak pernah lagi menunjukan batang hidungnya.

Sudah tiga hari pula Chelsea tidak masuk ke sekolah karena jatuh sakit. Ia hanya berbaring di kamarnya tanpa bernapsu melakukan apa-apa. Persis seperti dirinya saat delapan tahun lalu.

Patah hati untuk ke dua kalinya dengan pria yang sama.

Chelsea memerhatikan kalung tiga bandul yang diberikan sebagai hadiah ulang tahunnya. Dengan tatapan sendu ia menyentuh bandul-bandul itu dengan lembut.

Kalung tiga permintaan.

Seumur hidupnya Chelsea tidak pernah percaya pada suatu hal karena pernah dibohongi hingga menorehkan luka yang sangat dalam. Tapi sekarang hatinya bimbang. Ia ingin mencoba membuat permohonan pada kalung ini.

Lucu memang, tidak mungkin sebuah kalung dapat mengabulkan permohonannya. Tapi itulah yang dinamakan harapan, bukan?

Jari lentiknya kembali pada bandul pertama. Mungkin ia akan mencoba kembali berharap, tidak ada salahnya kan toh ia sudah terlanjur sakit jika harapannya tidak terkabul.

"Aku ingin—"

Suara ketukkan pintu membuat perkataan Chelsea terhenti. Dengan tergesa ia menutup dan menyembunyikan kotak hadiah dari Tyler ke dalam selimut.

Sosok wanita yang selalu ia puja muncul sambil membawa nampan berisi bubur dan segelas air putih. "Selamat pagi, sayang. Ayo makan biar cepat sembuh."

Valerie meletakkan nampan tersebut ke atas meja di samping tempat tidur kemudian menyentuh dahi Chelsea. "Sudah turun. Kamu masih pusing?"

Gadis kecil itu menggeleng, membuat senyum Valerie semakin lebar. "Syukurlah, sekarang makan dulu ya. Mama mau menjemput Andrew dulu."

Walau Willy mempekerjakan supir, pelayan atau apa pun itu tapi Valerie selalu menyempatkan diri mengurus anak-anaknya secara langsung. Ia tidak ingin melewatkan waktu bersama anak-anaknya.

Chelsea mengangguk dengan senyuman tipis menghiasi wajah pucat namun tetap cantik miliknya. "Terima kasih ya, Ma."

"Ikuti kata hatimu, sayang." Valerie mengusap lembut rambut anaknya itu dengan penuh kasih sayang.

Mendengar perkataan Mamanya yang tiba-tiba membuat Chelsea mengerjap kemudian mengerutkan keningnya. "Maksud Mama?"

"Jangan menyiksa diri kamu sendiri. Mama tau kamu sedih tapi semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Dan pasti mereka punya alasan tersendiri kenapa melakukannya." Valerie tersenyum melihat tubuh Chelsea yang menegang.

Bagaimana bisa Mamanya tau tentang permasalahannya? Padahal Chelsea tidak pernah menceritakannya.

Seakan tau jika Chelsea kebingungan, akhirnya Valerie menjelaskannya. "Setiap begini, kamu selalu memanggil nama Tyler dalam tidurmu, bagaimana Mama tidak tau?"

Wanita itu tersenyum dengan lembut. "Mama tau Tyler anak yang baik."

Valerie mengecup dahi anaknya itu kemudian membisikkan sesuatu. "Dan Mama yakin dia sangat menyayangi kamu. Kalau tidak, dia tidak mungkin menanyakan kabarmu ke Andrew setiap saat. Dia juga tidak mungkin terus datang selama tiga hari dan menunggu di ruang tamu dari pagi hingga malam hanya untuk diusir oleh Papamu."

Into You ✔️ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang