The Mistyc Camp

51 15 31
                                    

Hola gaees~~

Ini edisi horror 🎉🎉 Yeay -_-.

Abaikan 😂

Sebenarnya file ini udah terkubur lama didalam laptop, akhirnya dikeluarkan juga 😂😂 #readersgakpeduli.

❤Jan lupa Vote dan komen❤

Enjoy for reading gaees~~

~•\•~

Perasaaan was-was menyergap seketika. Hatiku tidak tenang sejak menginjakkan kaki ke tanah basah di hutan ini.

Hutan Cursfe.

Namanya saja seperti memiliki makna tersendiri, mungkin.... Hanya aku yang menyadarinya.

Ini adalah pertama kalinya aku berkemah dengan sahabat-sahabatku.

Dengan segala rencana yang tersusun rapi dan pemilihan hutan yang akhirnya menjadi perdebatan tidak berujung.

Karena terlalu lama menunggu, tanpa disadari aku memberikan pendapat yang membuat keheningan.

Hutan Cursfe menjadi jawaban dari segala perdebatan. Tidak disangka sahabat-sahabatku setuju akan hal itu.

Sekarang aku benar-benar menyesal telah memberikan pendapat.

Tempat ini, tempat yang gelap akibat tertutup dahan-dahan besar. Tempat yang terasa asing dalam kehidupan

AKU INGIN PULANG!!!! teriak hati kecilku.

"Quana! Mengapa melamun?"

Aku tersentak. Sahabatku menyadarkan diriku yang tenggelam dalam pikiran kosong.

"Aku tidak melamun, Villa. Tenang saja" ucapku diselingi napas berat.

Seketika kelima sahabatku menoleh cepat ke arah ku. Dengan ekspresi yang sama, bertanya.

"Kelihatannya kamu kurang bersemangat, Quana" ucap Chiko. Aku menggeleng pelan sembari tersenyum kecut.

Semua kembali ke aktifitas masing-masing.

Tiga laki-laki dan tiga perempuan, persahabatan yang seimbang.

Setelah menyiapkan tenda, kami beristirahat sebentar.

Dan tanpa disadari, mata-mata aneh menatap tajam kearah tempat berkemah milik kami.....

~•\•~

Hari Kamis, pukul 19.00 di Hutan Cursfe.

Asap hitam mengepul dan terbang menuju langit.

Dengan semangat kami berenam bernyanyi riang mengelilingi api unggun sambil membakar jagung.

Suasana yang hangat membuatku lupa semua keresahan. Tidak henti-hentinya canda tawa terlepas ke udara.

Sreek... Sreek...!!!

Aku menoleh kearah belakang tubuhku. Semak-semak didekat tenda perempuan terlihat bergerak.

Aku kembali membenarkan posisi dudukku, agar tetap melihat sahabat-sahabatku.

Sad and HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang