Rela

45 12 15
                                    

Swego datang lagi 😉😂

Ini cerita klise yang sering dibuat, tapi Swego pengen nulis versi Swego aja 😂

Enjoy for reading gaeees~~

~•\•~

Author Pov's

"Saya mencintainya. Tapi, jika ia tetap bersama saya. Saya hanya akan memberinya luka"

Hening.

"Saya ingin memutuskan..."

~•|•~

Lia Pov's

"Kak! Kapan mampir kerumaaah?! Rindu Bella" rengekku sambil mendekatkan telepon ke telinga kiri.

"Sabar dong. Bang Rey belum bisa ambil cuti. Kapan2 deh kakak kesana bawa Bella" balas kak Lyn, saudara kandungku yang sudah menikah.

Kak lyn punya anak namanya Bella, dan Bella itu imut banget. Keponakanku satu satunya.

Setelah memasukkan telepon kedalam tas kecilku, aku bersenandung sambil menggoyangkan kaki yang menggantung ke udara.

Ya, aku sedang duduk di salah satu kafe terkenal di kota ini. Nong Chan namanya. Waktu sudah berlalu 30 menit lamanya, namun yang ditunggu tidak kunjung datang. Aku menunggu tunangan ku, biasa kupanggil El. Karena memang namanya El.

Aku mencintai El dengan tulus, bahkan sebelum kami ditunangkan. Namun aku tidak tahu pasti apa yang ada didalam hati laki-laki dingin itu. Apakah aku atau orang lain?

~•\•~

Flashback

"Kapan kalian akan membayar hutang pada perusahaan saya?" ucap papa tegas. Aku sedang di dapur membuat kopi untuk tamu penting papa. Percakapan mereka dapat terdengar dengan jelas ditelingaku.

Aku melihat ruang tamu yang berisi 6 orang disana. Mama, papa, pria tua yang seumuran dengan papa, perempuan yang mungkin saja isterinya, dan dua laki-laki. Salah satunya aku tahu siapa. El. Laki-laki yang memikat hatiku.

Aku kembali fokus dengan gelas yang sedang ku aduk. Perasaan bingung sebenarnya sedang menghantuiku, mengapa masalah hutang perusahaan harus membawa satu keluarga? Apa mereka akan menuntut papa? Eh? Tapi kan mereka yang berhutang.

Aku meletakkan 6 gelas kedalam nampan kemudian mengangkatnya pelan dan membawanya keluar dari dapur.

"Begini saja, saya rasa anda benar-benar kesulitan untuk membayar hutang besar itu.."

Tak! Aku meletakkan satu persatu gelas kehadapan mereka.

"...Bagaimana jika kita saling bekerja sama dalam perusahaan. Kebetulan anda membawa keluarga, aku ingin anda menikahkan anak sulung anda kepada anak saya, Lia"

Deg?!

Tanganku berhenti tepat di hadapan El. Aku segera menoleh kearahnya. Ia tampak terkejut sama sepertiku, namun ada kekesalan di raut wajah tampan itu.

"Baiklah! Jika itu yang anda mau, dengan senang hati saya menerimanya"

Kedua pria tua itu saling berjabat tangan dengan wajah lega, sedangkan mama dan ibu El tersenyum hangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sad and HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang