Walaupun pekerjaan tidak terlalu banyak tapi, sepertinya kehadiran Kezia dan Kenzi menambah daftar pekerjaan Kentara dan Nay yang setiap hari mendapat kelimpahan amanah menjaga anak-anak nakal seperti Kenzi dan sekarang ditambah satu lagi Kezia.
Jujur, Nay menyukai anak-anak karena bagi Nay, anak-anak kecil itu lucu dan menggemaskan tapi, kalau nakal seperti Kezia dan Kenzi membuat emosi Nay naik seketika diatas rata-rata.
"Coba kamu hitung lagi laporan pajak dari GM kita," Kentara sibuk berkutat pada laptopnya.
Nay menghitungnya cepat tanpa ada yang terlewat sama sekali. "Balance."
"Ok pajak gak ada masalah, coba kita cek --," Kentara terputus.
"Uncle Allan, kak Zia pipis tuh." Kenzo menunjuk Kezia yang pipis di pojokan.
Nay dan Kentara sama-sama menoleh, seketika Nay mengatur emosinya yang akan meledak. "Dia gak pernah diajarin buat pipis di toilet apa?" Nay memandang Kentara.
Kentara melepas jasnya serta menggulung lengan kemeja sampai sebatas siku lalu menghampiri Kezia yang memandang Nay sambil berkaca-kaca. "Yuk kita ke toilet?" ajak Kentara menggandeng tangan mungil Kezia.
"Aunty nya malah ya uncle?" tanya Kezia berkaca-kaca.
Kentara menggeleng. "Enggak. Tapi, besok-besok kalau Zia mau pipis kasi tahu uncle atau aunty ya jangan pipis sembarangan."
"Maaf uncle!" Kezia menunduk.
Kentara dan Kezia keluar dari ruangan menuju ke toilet sementara Nay kembali fokus pada beberapa laporan yang harus diperiksanya hari ini.
Kenzi melompat dari sofa lalu berlari menghampiri Nay dan yang bikin kesal adalah Kenzi menginjak bekas pipis Kezia tadi.
"Kenziiiiii!" geram Nay memanas memandang Kenzi.
Kenzi terkesiap kaget sambil mengerjap beberapa kali. "Kalau itu bekas pipis jangan di injek! Kotor jadinya, ngerti gak?"
"Maaf aunty Nay. Kenzi gak tahu!" Kenzi menunduk.
"Abis karpet ruangan gue!" Nay mengacak rambutnya frustasi.
Nay menelpon OB untuk membersihkan ruangannya serta mengganti karpet ruangannya itu, untung saja tidak mengenai semua dan karpet lagipula mudah lepas pasang.
Kentara dan Kezia baru saja kembali dari toilet dan keheranan melihat Kenzi yang terdiam di samping meja Nay.
"Kenzi kenapa?" tanya Kentara.
Kenzi menoleh. "Kenzi tadi gak sengaja injak bekas pipisnya kak Zia, uncle Allan. Tlus aunty malah, maafkan Kenzi ya uncle udah buat aunty malah-malah dan ngelepotin telus."
Kentara menggendong Kenzi. "Lain kali gak boleh injak bekas pipis ya itu kan kotor." Kentara kembali membawa Kenzi ke toilet untuk mencuci kakinya.
"Aunty Nay," panggil Kezia tersenyum.
"Diem aja disitu, Kezia! Nanti yang ada kamu injek lagi trus ruangan jadi kotor!" titah Nay duduk kembali sambil memijit kepalanya yang berdenyut.
Kezia duduk di sofa. "Aunty sama uncle Allan pacalan yah?"
Nay memandang Kezia. "Gak pacaran!"
Kezia terkikik geli sambil menutup mulutnya. "Kata Papa, aunty Nay sama uncle Allan pacalan kayak Mama Hally sama Papa,"
"Kepo nih anak kecil!" Nay mencebik.
"Aunty kok bisa syantik?" tanya Kezia malu-malu.
"Udah dari lahir!" sahut Nay datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince Unpredictable
RomanceSequel Of 'My Ice Dosen' -Memilih bukan jalannya, menjalani yang bukan semestinya - Kentara Allandra Callins Started : 16 November 2018 Finished : -