15 - Ketika Mereka Memanggil 'Mama'

1.5K 86 29
                                    

Malam harinya...

Nay menatap handphone berwarna navy miliknya yang kini sedang diperbaiki oleh Kenzo. Kenzo cukup bisa diandalkan menjadi tukang service handphone dadakan, lihat saja tangannya sibuk mengutak-atik handphone Nay berwarna navy itu. Gara-gara kemarin saking kesalnya pada Anita yang tiba-tiba mengiriminya pesan di handphone itu akhirnya handphone itu menjadi korban Nay.

"Sekali lagi lo banting-banting hape, gue yang jual semua hape lo!" Kenzo sibuk mengutak-atik hape Nay.

Nay cemberut. "Dih, jangan dong. Itu masing-masing hape punya fungsinya."

"Lo juga kalo kesel suka banting hape, banting orang sekalian!" kesal Kenzo.

"Lo napa sih marah-marah mulu? Masih kesel gegara tadi sore itu?" tanya Nay.

"Kepo lo!" sewot Kenzo.

"Kenzo, biar gimana pun dia itu Mama kamu," ucap Harly serius setelah ia baru saja bertemu Mona sejam lalu sebelum Kentara dan Kenzo pulang ke apartement.

"Pokoknya gak mau!" tegas Kenzo.

"Kayak anak kecil!" kesal Harly. "Pokoknya aku mau tante Mona hadir di pernikahan kita lusa,"

"Gak bisa, Harly!" tolak Kenzo memanas.

"Eh kalo marah jangan banting hape gue ya!" tahan Nay.

"Rusak mood gue! Perbaiki sendiri," Kenzo menaruh handphone Nay diatas meja.

Nay cemberut. "Yah bang Alli, perbaiki dong ini hape gue jangan nanggung dong tukang service hape apaan lo gak profesional banget sih!"

"Serah!" Kenzo benar-benar ngambek dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.

Tadi dia menasehati Nay panjang lebar katanya 'kalau marah jangan banting pintu apalagi hape' nah sekarang dia banting pintu, lalu bagian mana yang harus Nay patuhi?

"Sumpah ya mereka tuh kekanakan banget deh," kesal Harly.

Nay mengangguk. "Tapi, sok-sok'an bilangnya kita yang kekanakan!"

"Lo sih emang gak di raguin lagi," sahut Harly.

"Tau ah bete jadinya!" Nay beranjak dari duduknya dan menuju ke ruang kerja tempat Kentara berada.

Nay mengetuk pintu terlebih dahulu namun, tidak ada sahutan. Entah Kentara tertidur atau masih ngambek? Tidak ada yang tahu pasti.

"Ken," panggil Nay membuka sedikit pintu memunculkan kepala saja.

"Ada apa?" tanya Kentara sambil berkutat pada laptopnya dan terlihat memakai kacamata anti radiasi itu.

"Aku boleh masuk gak?" tanya Nay.

"Masuk aja," sahut Kentara.

Nay masuk dan kembali menutup pintunya kemudian duduk di sebelah Kentara. "Kamu masih kesel gegara tadi sore ya?"

"Enggak!" sahut Kentara.

Sudah dibilang Nay mana terima diacuhkan begitu!

"Ken, aku mau ngomong!" kesal Nay.

"Ngomong aja," sahut Kentara.

"Terserah kamu lah, males!" Nay langsung beranjak dari duduknya kemudian ditahan Kentara.

"Duduk," perintah Kentara sudah menutup laptopnya.

"Udah badmood!" kesal Nay.

"Mau duduk sendiri atau aku bakal narik kamu!" ancam Kentara.

Nay duduk kembali.

"Kamu mau ngomong apa?" tanya Kentara.

"Kalau orang badmood semua yang mau di omongin jadi buyar!" sewot Nay.

My Ice Prince UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang