05 - Perfect Night

3.1K 136 22
                                    

Kentara mengantar Nay sampai ke dalam apartement Nay yang masih sepi itu, sahabat Nay mungkin masih sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing sehingga sampai sore pun keadaan apartement masih kosong dan sepi.

Kentara jadi paham bahwa Nay kesepian tanpa geng Blueblood yang sudah menjadi sahabat Nay selama sepuluh tahun lamanya, luar biasa! Persahabatan geng Blueblood patut Kentara acungi jempol, geng Blueblood memulai persahabatan mereka dari nol tanpa memandang status orang tua dan harta. Semuanya murni tulus tanpa ada embel-embel.

Apalagi persahabatan Nay dan Angga yang sejak berumur tiga tahun itu, membuat Kentara sebenarnya cemburu namun, tidak bisa melarang lagipula memang begitulah persahabatan antar laki-laki perempuan pasti ada salah satunya yang main rasa.

"Kamu tunggu bentar, aku gak lama kok." Nay tersenyum kemudian masuk ke dalam kamarnya.

"Kalau lama aku susulin ya," Kentara tersenyum jahil sambil memperhatikan pigura-pigura foto geng Blueblood yang berjejer rapi mulai dari SMP sampai saat ini.

Kentara memperhatikan semua foto geng Blueblood, ia tersenyum melihat Angga menatap Nay penuh cinta, semua foto menampilkan tatapan yang sama, yaitu tatapan cinta. Kentara berpikir apa Nay tidak pernah menyadari perasaan Angga?

Kentara menggeleng tegas kenapa ia jadi memikirkan perasaan Angga pada Nay calon istrinya itu, biarlah Angga menyimpan cinta itu sendirian karena sebentar lagi Nay akan sah sebagai istrinya, istri dari seorang Kentara Allandra Callins.

Nay sudah keluar dari kamarnya dan pakaiannya sudah berganti menjadi dress santai dan kelihatan lebih segar daripada tadi.

Sepertinya Nay mandi! Pikir Kentara yang memperhatikan Nay.

"Ken," panggil Nay.

"Kamu mandi?" tanya Kentara.

Nay mengangguk. "Iyalah, mandi bentar tadi."

Kentara beranjak dari duduknya. "Berangkat sekarang?"

Nay mengangguk tersenyum.

"Lain kali pasang foto aku juga disini, jangan sahabat kamu aja." Kentara tersenyum.

"Kamu sama sahabat aku aja cemburuan!" Nay mencubit lengan Kentara kemudian memeluk lengan itu.

"Aku gak cemburu." Kentara mengusap rambut Nay kemudian menciumnya.

Wangi. Itulah yang Kentara rasakan, aroma rambut Nay itulah membuat Kentara suka mencium rambut cokelat kemerahan itu, aromanya begitu natural dan memabukkan bagi Kentara.

🍦

Sampai di butik milik Icha yang sudah hampir dua tahun dirintis Icha sejak mereka memutuskan tinggal di Macau, Icha lebih memilih membuka butik sendiri sebagai usahanya.

"Kita udah sampe nih di butik," Nay tersenyum di kamera miliknya.

Sejak Kentara melamarnya, tak jarang kegiatan mereka terabadikan dalam kamera milik Nay. Bukan untuk di publikasikan tapi, untuk dokumentasi pribadi saja bagi keduanya serta untuk dilihat anak-anak mereka kelak.

"Molor sejam neng, yaelah." keluh Icha geleng-geleng kepala.

Nay tersenyum. "Sorry urgency, gue banyak urusan."

"Urusan lo yang gue gak tahu. Udah main rahasia lo ya sama gue!" Icha cemberut.

"Salah sendiri sibuk," Nay menjulurkan lidanya.

"Anyway, soal gaun pernikahan gimana?" tanya Icha.

"Oh, gue setuju sama rancangan lo yang D. Cuma gue mau lebih simple ya gak usah ribet." Nay menunjukkan rancangan Icha.

My Ice Prince UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang