Nay's dreams :
Dooorrrrrr....
Suara letusan senjata mengudara."Kentara, Kenzoooo!" teriakan Andra.
Nay melihat seseorang berpakaian hitam-hitam berlari ke luar dari ballroom hotel.
"Hei stop!" teriak Nay langsung mengejar orang itu.
Nay melempar high heels nya tepat mendarat mulus di kepala seseorang itu membuatnya terjatuh dan melepaskan senjata, membuat Nay langsung mengambil senjata itu dan menodongkan ke kepala seseorang itu.
"Ampun nona, ampun! Ampun!" laki-laki itu sampai bersujud di kaki Nay memohon ampun.
"Suruhan siapa lo hah?" bentak Nay.
Seorang laki-laki langsung meringkus laki-laki tadi membantu Nay. "Jawab lo suruhan siapa? Atau lo ngeliat sendiri jantung lo dimakan anjing jalanan?"
"Ampun nona, ampun Mas! Ampun! Saya hanya disuruh!" laki-laki itu memohon dan mengangkat kedua tangannya.
Mobil ambulance berhenti tepat di depan hotel dan membawa laki-laki berpakaian jas formal membuat Nay langsung berlari mengejarnya.
"Ken," teriak Nay melihat Kentara ditutup wajahnya sebelum masuk ambulance. "Ken, hei ngapain di tutup?"
"Kentara meninggal di tempat," suara Andra membuat Nay menoleh.
"Gak Om, gak mungkin! Om jangan becanda ini gak lucu, Om Andra!" teriak Nay. "Ken, don't leave me, please!!! Kamu udah janji," teriak Nay.
End of Nay's dreams :
"Ken," teriak Nay terlonjak bangun.
Nay mengusap wajahnya, mimpi itu terasa seperti nyata.
Asbi langsung ke kamar Nay dan duduk di tepi ranjang Nay. "Lo kenapa?"
Nay menggeleng dan menangis. "Nightmare, ini pertanda buruk Bi,"
"Lo tenang dulu, ok? Minum dulu!" Asbi menyuapi Nay minum.
"Gue takut mimpi itu kenyataan, Bi kayak dulu. Selama dua tahun ini gue gak pernah mimpi apa-apa tiba-tiba mimpi itu datang seolah nyata!" lirih Nay.
"Dengerin gue, itu cuma mimpi! Lihat, ini udah jam 8 pagi lo bangun kesiangan, makanya kalau bangun jangan sampai matahari terbit!" Asbi menenangkan Nay.
Al masuk ke dalam kamar Nay. "Nightmare?"
Nay mengangguk.
"Posisi tidur lo menghadap ke mana tadi?" tanya Al serius.
"Kanan," sahut Nay.
"Hati-hati. Bukannya mau mendahalui Tuhan tapi, firasat itu udah dikasi." ucap Al.
Nay menggeleng. "Gue gak akan biarin itu terjadi!" Nay kemudian beranjak dari tempat tidurnya.
"Al, itu hanya mimpi!" tegas Asbi.
"Selama ini apa? Mimpi Nay menjadi kenyataan, mimpi itu firasat jangan diabaikan!" Al langsung keluar dari kamar Nay.
"Terserah," Asbi ikut keluar dari kamar Nay dan menutup pintu kamar Nay.
🍦
Kentara sejak kemarin terus kepikiran lukisan anak kecil bernama Villa itu, di lukisan pertama Nay menangis, gambar kedua ada pistol, dua orang laki-laki dan seorang perempuan memakai gaun membuat Kentara bingung namun, ia belum mau membicarakan hal ini pada Nay.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince Unpredictable
RomansaSequel Of 'My Ice Dosen' -Memilih bukan jalannya, menjalani yang bukan semestinya - Kentara Allandra Callins Started : 16 November 2018 Finished : -